Banyak sebagian orang maupun para pelaut yang menjuluki pulau itu sebagai pulau kematian karena memang tidak ada satupun manusia yang bisa selamat keluar dari pulau itu. Pulau itu sangatlah misterius sehingga semua negara di dunia tidak ada yang berani untuk mengusiknya. Namun sebenarnya di balik kemisteriusan dari pulau itu sebenarnya terdapat sebuah bangunan yang disamarkan diantara lebatnya hutan hutan lindung.
Itulah tempat dimana seorang pemuda berusia 25 tahunan yang bernama Ethan Shown tinggal dalam pengasingannya. Ethan Shown adalah satu satunya orang yang selamat dari penghancuran keluarganya. Ethan Shown bisa tinggal di pulau itu karena diselamatkan oleh seseorang yang menjadi dewa penolongnya. Semenjak saat itulah, Ethan Shown bertekad untuk membalas dendam kepada semua orang yang sudah menghabisi keluarganya.
Beruntung sekali, waktu itu Ethan Shown bisa diselamatkan oleh seseorang dan di bawa ke pulau terpencil ini dimana itu adalah tempat kediaman dari orang yang menolongnya. Sang penolong itu yang sudah banyak memberikan pelatihan kepada Ethan Shown berbagai macam teknik bertempur maupun teknik membunuh tingkat tinggi supaya Ethan Shown bisa membalaskan dendam kepada orang orang yang sudah menghabisi semua keluarganya.
"Ethan..." Sebuah suara parau namun nampak sangat bersahaja memecahkan keheningan. Ethan Shown yang sudah sangat mengenal suara itupun langsung membuka kedua matanya yang saat itu dirinya sedang melakukan meditasi.
"Guru..." Jawab Ethan Shown singkat yang juga dipenuhi dengan rasa bahagia. Setelah membuka kedua matanya, Ethan Shownpun lalu bergegas keluar dari ruangan tempatnya berlatih meditasi dan langsung menuju ke depan rumah. Namun, Ethan Shown tidak melihat seorangpun yang dipanggilnya sebagai guru itu ada di tempat itu. Ethan Shownpun kemudian menajamkan semua inderanya untuk mendeteksi apakah memang benar suara yang barusan memanggilnya itu adalah suara dari gurunya.
"Tidak perlu kamu melacak keberadaanku, aku sudah ada di dalam rumah." Kembali suara itu terdengar, kemudian Ethan Shownpun kembali masuk ke dalam rumah. Meskipun rumah itu nampak seperti rerimbunan pohon dari luar karena memang rumah itu sengaja dibuat seperti itu untuk menghindari pelacakan radar maupun satelit, namun di dalam rumah itu semua peralatan dengan teknologi canggih terpampang disana.
Ethan Shownpun buru buru langsung masuk ke dalam rumah kembali, dan ternyata di ruang santai itu telah duduk seorang laki laki yang sudah berumur duduk di sofa panjang sambil sesekali menyesap sebatang rokok cerutu. Laki laki itu tidak lain dan tidak bukan adalah guru dari Ethan Shown sekaligus Sang Dewa Penolongnya waktu keluarganya dihancurkan.
"Guru..." Ucap Ethan Shown pelan "Kemana saja selama ini guru, sudah hampir 3 tahun ini guru pergi tanpa meninggalkan pesan sama sekali."
"Duduk dulu Ethan, aku mau membicarakan sesuatu denganmu." Jawab laki laki tua itu yang bernama Mark Anthony yang tidak lain adalah guru sekaligus Dewa Penolong dari Ethan Shown.
Mendapati perintah dari gurunya itu, Ethan Shownpun langsung duduk di sofa yang ada di samping dari gurunya itu. Dalam benak Ethan Shown mulai diselimuti berbagai macam pertanyaan dengan sikap serius dari gurunya itu. Setelah hampir 3 tahun ini gurunya pergi meninggalkan dirinya sendirian di pulau terpencil itu tanpa meninggalkan pesan sepatah katapun, kini tiba tiba datang dan nampak ada sesuatu hal yang sangat penting yang hendak ingin dibicarakan. Suasana sesaat nampak hening meskipun hubungan mereka adalah guru dan murid.
"Ethan... Sudah saatnya untukmu meninggalkan tempat ini dan membalaskan dendam atas semua yang telah dilakukan oleh orang orang itu kepada keluargamu." Ucap Mark Anthony dengan sambil kembali menyesap cerutu yang ada di tangannya.
"Guru... saya memang sebenarnya sudah sangat ingin sekali meninggalkan tempat ini untuk menemukan orang orang yang sudah menghancurkan keluarga saya. Namun, saya tidak berani meninggalkan tempat ini karena guru tidak ada disini." Jawab Ethan Shown.
"Ya... guru tau kalau kamu tidak akan pernah pergi dari pulau ini tanpa ijin denganku. Sekarang aku sudah kembali di tempat ini, kamu sudah saatnya untuk pergi dan menuntut balas atas apa yang telah mereka perbuat kepada keluargamu."
"Guru berharap kamu bisa membawa diri untuk melampiaskan dendam keluargamu itu, memang tidak mudah karena mereka juga merupakan orang orang kuat dan mempunyai pengaruh besar di dunia..." Ucap Mark Anthony untuk mengingatkan kepada Ethan Shown supaya lebih berhati hati.
"Baik guru, saya juga sudah lama memendam semua beban ini untuk bisa melampiaskan semua dendam yang menimpa keluarga saya." Ucap Ethan Shown, namun dalam hati Ethan Shown masih diselimuti berbagai macam pertanyaan mengenai gurunya itu yang pergi selama 3 tahun tanpa meninggalkan pesan apapun kepadanya akhir akhir ini, namun ketika kembali justru gurunya mengatakan seperti itu.
"Sepertinya kamu sedang memendam pertanyaan mengapa selama 3 tahun ini guru pergi meninggalkanmu tanpa meninggalkan pesan." Kata Mark Anthony yang nampaknya sudah bisa menebak apa yang menjadi beban pertanyaan dari Ethan Shown muridnya itu.
"Iya guru, selama ini kemana saja guru pergi tanpa sedikitpun meninggalkan pesan kepada murid ini?" Tanya Ethan Shown yang mulai penasaran dengan kemana gurunya itu pergi selama 3 tahun terakhir ini.
"Ethan... Guru sudah mempersiapkan sesuatu untukmu selama 3 tahun ini sebelum kamu pergi dari pulau ini. Itulah mengapa guru pergi tanpa meninggalkan satupun pesan kepadamu."
"Guru hanya bisa meninggalkan cincin ini kepadamu, jika kamu berada dalam kesulitan kamu bisa tunjukkan cincin ini kepada seseorang yang bernama Chasey." Ucap Mark Anthony sambil memberikan sebuah cincin emas dengan motif sebuah naga dan di mata naga itu terdapat permata ruby kecil.
"Gu... Guru... Bukankan cincin ini adalah cincin keayangan guru? Kenapa guru memberikan cincin ini kepada murid begitu saja?" Tanya Ethan Shown yang sudah sangat mengenal sekali dengan gurunya itu bahwa cincin emas motif naga itu adalah cincin yang selama ini selalu dipakai oleh gurunya dan tidak ada seorangpun yang bahkan diperkenankan untuk menyentuhnya, namun kini justru akan diberikan kepadanya.
"Ya, cincin ini merupakan simbol dari guru, dengan kamu mengenakan cincin ini, kamu sudah mewakili kehadiran dari guru." Kata Mark Anthony yang menjelaskan mengenai bagaimana cincin itu memiliki tanda akan satu perintah dari dirinya secara langsung.
Ethan Shown yang masih tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh gurunya itu juga tidak banyak meminta penjelasan lagi dari gurunya. Cincin emas pemberian dari gurunya itupun langsung dikenakannya di jarinya, dan seketika itu juga Ethan Shown merasakan adanya sebuah aliran hawa sejuk merasuki tubuhnya yang dikeluarkan dari aura cincin emas naga itu. Tanpa disadari oleh Ethan Shown, dirinya kini telah terlelap karena efek dari memakai cincin emas naga itu.
Dalam tertidurnya itu, Ethan Shown saat itu seperti berada di sebuah dunia dengan dimensi yang berbeda. Sejauh mata memandang yang dilihatnya adalah hamparan lautan yang luas dan tak berujung. Dirinya yang saat ini serasa berdiri di atas hamparan lautan luas berwarna biru itu merasa heran dengan apa yang dirasakannya saat itu.
"Tempat apakah ini? Aku sedang berada dimana?" Berbagai macam pertanyaan menyelimuti kepala Ethan Shown yang masih bingung dengan kondisi dirinya saat ini yang sedang berada dimana. Dengan keraguan, Ethan Shown mulai berjalan selangkah demi selangkan diatas hamparan lautan biru itu sambil sesekali mengedarkan semua panca inderanya.
"Ethan, dunia ini sangatlah luas dan di dalamnya juga dipenuhi oleh berbagai macam rona kehidupan. Kamu seraplah hawa murni yang ada di dalam dunia kecil ini untuk melengkapi semua kemampuan yang sudah kamu pelajari selama ini." Sebuah suara yang tidak lain adalah suara dari Mark Anthony gurunya itu membahana di dunia yang saat ini sedang dirasakan oleh Ethan Shown.
"Baik guru." Jawab Ethan Shown kemudian mulai duduk bersila dan melakukan meditasi untuk menyerap energi yang ada di dalam dunia kecil yang saat ini sedang dialaminya itu.