/0/6376/coverbig.jpg?v=20220620144505)
Kehidupan Flora yang menoton berubah kacau ketika usianya mendekati sembilan belas tahun. Katanya, usianya sudah legal untuk menikah sebab mendiang sang bunda telah memiliki pria pilihan untuknya di masa depan. Sayangnya, Flora menentang wasiat dari sang bunda dan berusaha mengacaukan perjodohannya itu. Kehadiran Danial dihidupnya sebagai calon suami semakin menyurutkan kewarasan Flora. Danial seorang guru idola di sekolahnya, hal itu memperkuat alasan Flora untuk menolak dijodohkan. Berbeda dengan Flora yang menentang perjodohan mereka, Danial justru menerima. Segala cara pria itu lakukan untuk menaklukan hati Flora, bahkan Danial sampai pindah ke sebelah rumah Flora demi menjalani hubungan yang lebih intens lagi dengan gadis incarannya itu.
"Dia seorang laki-laki taat agama dan sudah mapan, Flo. Percaya sama Papa dan Bunda, orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya."
Flora merengut masam. Seragam putih abu-abunya masih melekat ditubuh, tapi yang ia bicarakan dengan sang Papa saat ini adalah sebuah rencana pernikahannya.
"Cuma ini keinginan terakhir dari almarhumah bunda kamu." Imbuh Arya, Papanya Flora.
Mendengar penuturan Papanya, Flora segera mendongak dengan cepat, "Tapi aku masih delapan belas tahun, Pa. Aku malah belum lulus SMA. Ini bisa kena pasal Perlindungan Anak tau, Pa!" protes Flora.
Sejak dua tahun lalu Flora sudah kalau sang bunda memiliki wasiat untuk menjodohkannya dengan putra dari sahabatnya, tapi Flora tidak tau kalau ia akan dinikahkan secepat ini. Ayolah, umurnya masih belum legal untuk menikah.
"Bulan depan kamu ulang tahun, umur sembilan belas sudah boleh menikah, Flo."
Flora menghela napas. Selama hidupnya di dunia belum pernah ia mencetak sejarah memenangkan perdebatan dengan Arya.
"Kalau kayak gini namanya bukan perjodohan, tapi pemaksaan. Aku juga punya hak atas hidupku, Pa." Kali ini Flora tak mau kalah, masa bodoh dibilang anak durhaka karena menentang perintah orang tua. Lagi pula, ia juga punya hak untuk mengambil setiap keputusan dalam hidupnya.
"Flo, Papa dan Bunda cuma ingin yang terbaik. Jaman kamu ini dunia sudah gak karuan, pergaulan bebas di mana-mana. Coba Papa tanya, sudah berapa banyak teman kamu dari SMP sampai SMA yang putus sekolah gara-gara hamil di luar nikah? Papa cuma mau lindungi anak gadis Papa satu-satunya ini." jelas Arya panjang lebar, menahan gerakan tubuh Flora yang hendak beranjak pergi.
"Kamu titipan bunda. Papa cuma gak mau gagal dalam membesarkan kamu dan mengecewakan bunda kamu di sana." lanjut Arya.
Flora membasahi bibirnya, ada yang mengganjal di dadanya melihat bagaimana kerasnya usaha sang Papa untuk menikahkannya. Apa lagi ucapan papanya barusan, seakan merujuk kalau Arya tak percaya bahwa ia bisa menjaga dirinya di jamannya ini.
"Apa menikahi aku dengan pria pilihan bunda membuat Papa merasa berhasil membesarkan aku?" tanya Flora.
"Aku gak menolak perjodohan ini, aku tau ini amanat dari almarhumah bunda. Tapi aku cuma minta waktu, aku masih labil dan emosiku juga belum stabil. Apa Papa yakin anak Papa yang masih suka ngambek ini bisa menjalani bahtera rumah tangga dengan pria yang bahkan belum aku kenal?"
Tak ingin memperpanjang perdebatan, Flora memilih bangkit dari duduknya kemudian beranjak meninggalkan ruang kerja Arya dengan wajah merah menahan emosi. Namun, sebelum pintu benar-benar tertutup, Flora kembali menoleh ke arah Arya lalu berkata.
"Aku bisa jaga diri, tanpa menikah muda pun aku yakin aku gak bakal terjerumus pergaulan bebas apalagi sampai hamil di luar nikah." ucap Flora lalu menutup pintu coklat itu.
* * *
"Flora Danila!"
Yang punya nama menoleh, mendapati gadis berambut pendek tengah berlari kecil ke arahnya.
"Panggil Flora aja." sahut Flora. Ia mengenal wajah gadis disampingnya ini, tapi tidak tau namanya. Flora baru memasuki kelas tiga SMA, setiap kenaikan kelas di sekolahnya setiap anak kelas selalu diacak ulang, jadi ia belum mengenal betul teman-teman kelasnya yang baru.
"Gue Ameera, panggil aja Amee." ujar Amee, Flora mengangguk saja sambil terus berjalan menyusuri koridor menuju kelas.
"Nanti malam lo free gak?" sambung Amee bertanya.
"Ya, kenapa?"
"Clubbing yuk!" ajak Amee tanpa sungkan. Langkah Flora seketika berhenti.
Selama ini Flora hanya bergaul dengan anak-anak berprestasi dikelas sebelumnya, tapi untuk yang satu ini? Clubbing? Wow!
"Clubbing?Gak deh." tolaknya lalu melanjutkan langkah.
"Kenapa?" Amee memasang wajah kecewa. Melihat penampilan Flora, sepertinya dia bukan anak yang polos-polos banget.
"Eh, Flo!"
Tubuh Flora tertarik kebelakang, tiba-tiba saja Amee menarik lengannya cukup kencang hingga membuat Flora hampir terjungkal, untung saja Flora segera menjaga keseimbangan tubuhnya.
"Ih! Kenapa sih narik-narik segala, untung gue gak jatoh!" sentak Flora kesal. Wajahnya berubah dongkol.
Amee berdecak, tak terlihat perasaan bersalah dari wajahnya, "Jangan marah-marah dong, gue cuma mau kasih lo asupan mata. Tuh liat, Pak Danial baru datang!" ujar Amee heboh sendiri, tatapannya tak lepas dari guru muda di sekolah mereka yang baru saja turun dari mobil Pajero miliknya.
"Ganteng banget ya, Flo." gumam Amee. Matanya membinar, menatap sosok tampan dan menjulang itu penuh puja.
Flora menatap sekilas ke arah guru idola di sekolahnya itu, "Biasa aja tuh." balasnya cuek.
Memang sih kalau dilihat pakai mata kepala itu Danial Biantara sangat tampan, penampilannya juga rapi. Tapi sorot matanya yang tajam serta ekspresi wajahnya yang selalu datar membuat Danial ber-aura dingin. Di kelas pun pria itu tidak sesantai guru-guru yang lain saat mengajar, makanya Flora selalu bosan jika Danial mengajar di kelasnya.
"Mata lo masih ketutup belek kali!" sewot Amee, tak terima guru idolanya di bilang biasa saja. Padahal pesonanya Danial sangat luar biasa memancari alam semesta ini.
Flora memutar bola matanya, ia menepis tangan Amee yang sedari tadi memegangi tangannya kemudian melanjutkan langkahnya menuju kelas. Langkah Flora melambat, di depan sana Danial berjalan ke arahnya. Membuat Flora sedikit kikuk dan bingung ingin melanjutkan langkah atau tidak.
"Pagi, Pak." Flora spontan menyapa Danial ketika pria itu melewatinya. Sayangnya, Danial hanya mengangguk kecil sambil berjalan menundukan pandangannya tanpa berniat menyapa balik atau sekedar menoleh dan melempar senyum.
Flora berdecih samar. Flora sumpahin mulut Danial bisu beneran! Apa susahnya sih membalas sapaannya?! Flora kan jadi tengsin sudah menyapa tapi tidak dibalas, bahkan menoleh saja tidak. Apa lagi melihat Amee yang menertawakannya dibelakang sana, besok-besok Flora harus berpikir ulang dulu kalau mau menyapa Danial.
"Usir wanita ini keluar!" "Lempar wanita ini ke laut!" Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan"Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, "Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?" Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Tessa Willson dan Leonil Scoth telah menikah hampir dua tahun lamanya. Kesibukan Leo membuat Tessa merasa kesepian. Apa lagi akhir-akhir ini Leo tak pernah membuatnya puas di atas ranjang. Akibatnya Tessa sangat kecewa. Sampai akhirnya Arnold Caldwell datang di kehidupan Tessa dan Leo. Arnold adalah ayah sambung Leo. Arnold datang ke kota New York tadinya untuk urusan bisnis. Namun siapa sangka justru Arnold malah tertarik pada pesona Tessa. Keduanya pun berselingkuh di belakang Leo. Arnold memberikan apa yang tidak Tessa dapatkan dari Leo. Tessa merasakan gairahnya lagi bersama Arnold. Namun di saat Tessa ingin mengakhiri semuanya, dirinya justru malah terjebak dalam permainan licik Arnold. Mampukah Tessa terlepas dari cengkeraman gairah Arnold, dan mempertahankan pernikahannya dengan Leo?
Pernikahan tiga tahun tidak meninggalkan apa pun selain keputusasaan. Dia dipaksa untuk menandatangani perjanjian perceraian saat dia hamil. Penyesalan memenuhi hatinya saat dia menyaksikan betapa kejamnya pria itu. Tidak sampai dia pergi, barulah pria itu menyadari bahwa sang wanita adalah orang yang benar-benar dia cintai. Tidak ada cara mudah untuk menyembuhkan patah hati, jadi dia memutuskan untuk menghujaninya dengan cinta tanpa batas.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Warning!!! 21+ only Kecenderungan kekerasan dan kata kasar. Usia kurang dari 21 tahun dilarang baca! Erick, pria berusia 20 tahun yang hidup berdua dengan ibunya terpaksa harus menjadi peliharaan Jason, pria penyuka sesama jenis dengan kecenderungan BDSM demi membiayai ibunya yang masuk rumah sakit. Bagaimanakah kehidupan erick selama menjadi peliharaan Jason? WARNING! BxB BDSM Mature konten (kekerasan, kata kasar, hinaan dll)