/0/6403/coverbig.jpg?v=f0278b5cc19fb6faa8f0f3972d0af70e)
Awalnya tidak cinta, awalnya hanya pernikahan paksa. Dan keduanya berbeda usia yang cukup jauh. Tio mencintai kakak dari Yumita sejak lama, sayangnya kakak Yumita telahpun menikah dengan sepupunya secara diam-diam. Tio putus asa namun orang tua Tio yang mengetahui cinta anaknya bertepuk sebelah tangan, membuat rencana menjebak anak sendiri untuk menikahi wanita yang tidak ia cintai yaitu Yumita. Dia adik dari wanita yang dicintai Tio, mereka berbeda usia yang sangat jauh. Tio meminta bercerai dan tinggal jauh dari rumah kedua orangtuanya. Akankah mereka bercerai? Padahal mereka baru saja menikah.
Malam yang panjang yang membuat pasangan suami istri yang baru saja menikah tersebut sama sekali tidak bisa tidur dengan nyenyak. Mereka berdua memiliki pemikiran yang sama memiliki ketakutan yang sama namun berbeda dengan Yumita yang mencintai Erdogan, dia dengan cepat membuang pikiran untuk bercerai tersebut.
Malam yang telah berlalu begitu cepat kini Mentari menyambut hari dengan penuh pesona yang luar biasa kedua pasangan suami istri itu masih seperti pagi semalam mereka sarapan di meja yang sama namun kali ini Erdogan Mencoba membuka mulutnya.
Rasanya dia sebagai pria dewasa jika hanya bersikap diam seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah apapun pikirnya dan jika memang Yunita berpikir berubah untuk melanjutkan pendidikan saja. Maka pertanyaan yang akan sebentar lagi Erdogan keluarkan dari mulutnya tersebut Mungkin saja akan disetujui oleh Yumita istri kecilnya itu.
"Apa kamu setuju kalau kita bercerai saja?" tanya Erdogan dengan wajah tanpa dosa
Awalnya pertanyaan dari Erdogan tersebut Yumita pikir ingin menyelesaikan masalah, namun ketika Erdogan menyelesaikan pertanyaannya itu jantungnya berdebar sangat kuat nafasnya hampir saja berhenti mendengar itu.
Dan kini pula Yumita yang masih hanya minum air putih itu dia yang awalnya ingin melahap sarapan paginya terhenti seketika bahkan sendoknya terjatuh dilantai tangannya begitu gemetaran mendengar ucapan Yumita menanyakan hal mengenai perceraian.
Bukan jawaban yang didapatkan Erdogan, pagi ini tiba-tiba air mata Yumita terjatuh di pipinya rasa sesak di dadanya tersebut membuatnya terisak dia sulit untuk mengatakan apapun melihat itu Erdoga menjadi takut, sedangkan Yumita hanya mengaktifkan kedua bibirnya.
Melihat Yumita semakin melemah dan pucat itu Erdogan menjadi takut dia pun menghentikan Makannya dengan cepat mendekati Yumita dan menanyakan dengan Yumita tentang keadaannya.
"Yumi kamu kenapa?"
Dengan panik Erdogan terus bertanya namun tiba-tiba Yumita yang sudah gemetar dan pucat menjadi pingsan tepat berada di tangan Erdogan pria yang ingin berangkat ke kantor tersebut mengurungkan niatnya dan dia sangat panik saat ini dengan cepat dia menghubungi dokter untuk segera datang ke rumahnya.
Dia memberikan pertanyaan tersebut kepada Yumita karena dia berpikir Yumita juga akan senang dengan pertanyaan yang diajukan itu dengan pilihan seperti itu mungkin saja membuka peluang gadis kecil itu agar berpikir jernih untuk terus melanjutkan hidupnya dan pendidikannya saja tanpa bisa terfokus untuk menikah muda.
Hal ini ERDOGAN tidak ada merasa bersalah apapun.
Bahkan jika memang YUMITA menyetujuinya maka Robin akan sangat senang dia bisa saja hidup sendirian layaknya seperti biasa namun pertanyaan itu membuat Yumita tiba-tiba pingsan dan melemah dia pun tidak tahu apa yang terjadi dengan Yumita, Apakah Yumita suka dengan pertanyaan itu apakah Yumita syok karena pertanyaan tersebut.
ERDOGAN berpikir mereka berdua menikah karena dipaksa itulah mengapa Erdogan berpikir agar Yumita terbebas dari pernikahan paksaan ini lagi pula usia Yumita yang sangat muda itu mungkin saja dia ingin menikmati masa mudanya masa dalam kuliahnya dan massa dalam percintaan di usia remaja seperti sekarang ini pikir Erdogan.
Keyakinan itu juga tercipta ketika Erdogan melihat pria yang mengantarkan Yumita tadi siang Hal itulah yang membuat Erdogan mengajukan pertanyaan perceraian itu ternyata hasilnya seperti ini.
Erdogan sangat menyesali apa yang ditanyakannya barusan.
Lima belas menit berlalu akhirnya dokter pun segera datang ke rumah mereka dengan cepat dokter itu diarahkan pembantu menuju kamar atas Di mana kamar Yumita berada saat ini dan disamping Yumita ada Erdogan yang tampak panik menemaninya.
Tadi siang Erdogan juga sengaja mengatakan bahwa dirinya adalah Abang dari Yumita kepada pria tampan keturunan Arab tersebut yang usianya tampak tidak jauh dari Yunita pikir Erdogan.
Dengan mengatakan hal Demikian maka jika pun Yumita menyukai pria itu jawaban Erdogan tersebut akan lebih membantu Yumita untuk hubungan Yumita dan pria itu pikir Erdogan siang tadi.
Dan itulah mengapa, dia memutuskan pertanyaan itu diajukan dengan cepat sebelum terjadi apa-apa di antara mereka.
Pertanyaan yang tidak menyenangkan tersebut yang Erdogan pikir adalah pertanyaan yang bisa membuat Yumita bahagia ternyata pertanyaan itu adalah membawa malapetaka.
"Dia terserang jantung dadakan!"
Betapa terkejutnya Erdogan saat dokter mengatakan bahwa Yumita terkena penyakit jantung dadakan walau usianya sangat muda namun tidak dinafikan penyakit jantung dan akan bisa terjadi kepada siapapun dan kepada usia berapapun.
"Dok, lakukan yang terbaik!"
ERDOGAN sangat panik saat ini dia mendesak dokter tersebut untuk melakukan terbaik agar Yumita segera sadar dia takut akan disalahkan dengan Yasinta atas tindakannya ini yang tidak bisa menjaga istrinya sendiri bukan hanya kemarahan Yasinta yang akan timbul nanti kemarahan Dion juga pasti akan mempertanyakan hal tersebut.
"Tuan Erdogan, dia harus dirawat di rumah sakit," jelas dokter itu.
Karena penyakit jantung dadakan tersebut begitu serius maka dokter itu pun menyarankan agar dibawa ke rumah sakit saja agar perlengkapan di rumah sakit bisa membantu memulihkan dirinya dengan cepat Hal itulah yang dijelaskan dokter kepada Erdogan dan membuat Erdogan sangat bingung .
"Lakukan saja yang terbaik Saya ingin dia segera sehat Ayo cepat kita bawa dia ke rumah sakit dokter Jangan ditunda lagi kalau itu yang akan menyembuhkannya," ucap Erdogan kepada dokter itu dan Dia segera bergegas mengangkat Yumita yang bertubuh mungil itu turun ke bawah dan masuk kedalam mobilnya.
Ini adalah kali pertama Erdogan mengangkat tubuh istrinya tersebut dalam keadaan panik dan takut dia takut dipersalahkan bukan takut kehilangan Yumita.
Tubuh kecil dan mungil tersebut begitu ringan ERDOGAN rasakan. ERDOGAN hanya kasihan kepada Yumita masa mudanya akan sia-sia dengan pernikahan dini yang mereka lakukan karena paksaan orang tua Erdogan saat ini.
Padahal itu juga kemauan Yumita sebenarnya yang Erdogan tidak ketahui sampai sekarang.
Perjalanan ke rumah sakit memakan waktu hampir 20 menit juga dari rumah Erdogan itu.
Namun karena kecepatan Erdogan membawa mobil sport barunya yang diberikan oleh giovano membuat mereka telah sampai di parkiran rumah sakit dan Erdogan dengan cepat menyuruh perawat untuk membawa Yumita ke ruangan gawat darurat agar ditangani oleh dokter ahli jantung.
Setelah itu Erdogan pun menelepon sekretarisnya yang ada di kantor memberitahukan bahwa dirinya hari ini tidak bisa hadir dan tidak bisa mengikuti meeting karena keadaan yang darurat.
Dia berharap Yumita tidak sakit berkepanjangan agar dirinya tidak perlu menghubungi Yasinta ataupun Dion atas penyakitnya Yumita ini karena bisa menimbulkan banyak pertanyaan nantinya yang akan sulit dia jawab.
Jika Yasinta dan Dion yang menanyakan hal itu, akan membuat dirinya sakit kepala dan pasti akan bungkam seribu bahasa.
Bagaimana tidak, Erdogan masih mencintai Yasinta yaitu kakak kandung dari Yumita. Yasinta adalah cinta bertama erdogan.
Sedangkan Yumita hanya dia anggap sebagai gadis kecil yang dulunya dia berpikir jika Yasinta menjadi istrinya maka Yumita akan menjadi adiknya saja.
Tak disangka takdir berbanding terbalik, Yasinta malah menikahi sepupu dari Erdogan yang kala itu pernikahan mereka pun tersembunyi namun saat ini sudah terang-terangan dan tampak menjadi keluarga yang bahagia.
*Bestie ada telpon* tiba-tiba ponsel Yumita berdering dengan suara seperti itu mengejutkan Erdogan yang tak sadar memegang ponsel Yumita saat ini.
*****
Terpaksa menikahi dua wanita sekaligus, pernikahan pertama karena tak disengaja dia telah merenggut kesucian stafnya sendiri. Dan pernikahan keduanya dngam sang kekasih yang pernah dia cintai namun ketika wanita itu ingin menikahinya dia sudah hilang rasa, hanya saja pihak keluarga memaksa mereks menikah. Akankah ada yang di ceraikan?
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Kedua orang yang memegangi ku tak mau tinggal diam saja. Mereka ingin ikut pula mencicipi kemolekan dan kehangatan tubuhku. Pak Karmin berpindah posisi, tadinya hendak menjamah leher namun ia sedikit turun ke bawah menuju bagian dadaku. Pak Darmaji sambil memegangi kedua tanganku. Mendekatkan wajahnya tepat di depan hidungku. Tanpa rasa jijik mencium bibir yang telah basah oleh liur temannya. Melakukan aksi yang hampir sama di lakukan oleh pak Karmin yaitu melumat bibir, namun ia tak sekedar menciumi saja. Mulutnya memaksaku untuk menjulurkan lidah, lalu ia memagut dan menghisapnya kuat-kuat. "Hhss aahh." Hisapannya begitu kuat, membuat lidah ku kelu. Wajahnya semakin terbenam menciumi leher jenjangku. Beberapa kecupan dan sesekali menghisap sampai menggigit kecil permukaan leher. Hingga berbekas meninggalkan beberapa tanda merah di leher. Tanganku telentang di atas kepala memamerkan bagian ketiak putih mulus tanpa sehelai bulu. Aku sering merawat dan mencukur habis bulu ketiak ku seminggu sekali. Ia menempelkan bibirnya di permukaan ketiak, mencium aroma wangi tubuhku yang berasal dari sana. Bulu kudukku sampai berdiri menerima perlakuannya. Lidahnya sudah menjulur di bagian paling putih dan terdapat garis-garis di permukaan ketiak. Lidah itu terasa sangat licin dan hangat. Tanpa ragu ia menjilatinya bergantian di kiri dan kanan. Sesekali kembali menciumi leher, dan balik lagi ke bagian paling putih tersebut. Aku sangat tak tahan merasakan kegelian yang teramat sangat. Teriakan keras yang tadi selalu aku lakukan, kini berganti dengan erangan-erangan kecil yang membuat mereka semakin bergairah mengundang birahiku untuk cepat naik. Pak Karmin yang berpindah posisi, nampak asyik memijat dua gundukan di depannya. Dua gundukan indah itu masih terhalang oleh kaos yang aku kenakan. Tangannya perlahan menyusup ke balik kaos putih. Meraih dua buah bukit kembarnya yang terhimpit oleh bh sempit yang masih ku kenakan. .. Sementara itu pak Arga yang merupakan bos ku, sudah beres dengan kegiatan meeting nya. Ia nampak duduk termenung sembari memainkan bolpoin di tangannya. Pikirannya menerawang pada paras ku. Lebih tepatnya kemolekan dan kehangatan tubuhku. Belum pernah ia mendapati kenikmatan yang sesungguhnya dari istrinya sendiri. Kenikmatan itu justru datang dari orang yang tidak di duga-duga, namun sayangnya orang tersebut hanyalah seorang pembantu di rumahnya. Di pikirannya terlintas bagaimana ia bisa lebih leluasa untuk menggauli pembantunya. Tanpa ada rasa khawatir dan membuat curiga istrinya. "Ah bagaimana kalau aku ambil cuti, terus pergi ke suatu tempat dengan dirinya." Otaknya terus berputar mencari cara agar bisa membawaku pergi bersamanya. Hingga ia terpikirkan suatu cara sebagai solusi dari permasalahannya. "Ha ha, masuk akal juga. Dan pasti istriku takkan menyadarinya." Bergumam dalam hati sembari tersenyum jahat. ... Pak Karmin meremas buah kembar dari balik baju. "Ja.. jangan.. ja. Ngan pak.!" Ucapan terbata-bata keluar dari mulut, sembari merasakan geli di ketiakku. "Ha ha, tenang dek bapak gak bakalan ragu buat ngemut punyamu" tangan sembari memelintir dua ujung mungil di puncak keindahan atas dadaku. "Aaahh, " geli dan sakit yang terasa di ujung buah kembarku di pelintir lalu di tarik oleh jemarinya. Pak Karmin menyingkap baju yang ku kenakan dan melorotkan bh sedikit kebawah. Sayangnya ia tidak bisa melihat bentuk keindahan yang ada di genggaman. Kondisi disini masih gelap, hanya terdengar suara suara yang mereka bicarakan. Tangan kanan meremas dan memelintir bagian kanan, sedang tangan kiri asyik menekan kuat buah ranum dan kenyal lalu memainkan ujungnya dengan lidah lembut yang liar. Mulutnya silih berganti ke bagian kanan kiri memagut dan mengemut ujung kecil mungil berwarna merah muda jika di tempat yang terang. "Aahh aahh ahh," nafasku mulai tersengal memburu. Detak jantungku berdebar kencang. Kenikmatan menjalar ke seluruh tubuh, mendapatkan rangsangan yang mereka lakukan. Tapi itu belum cukup, Pak Doyo lebih beruntung daripada mereka. Ia memegangi kakiku, lidahnya sudah bergerak liar menjelajahi setiap inci paha mulus hingga ke ujung selangkangan putih. Beberapa kali ia mengecup bagian paha dalamku. Juga sesekali menghisapnya kadang menggigit. Lidahnya sangat bersemangat menelisik menjilati organ kewanitaanku yang masih tertutup celana pendek yang ia naikkan ke atas hingga selangkangan. Ujung lidahnya terasa licin dan basah begitu mengenai permukaan kulit dan bulu halusku, yang tumbuhnya masih jarang di atas bibir kewanitaan. Lidahnya tak terasa terganggu oleh bulu-bulu hitam halus yang sebagian mengintip dari celah cd yang ku kenakan. "Aahh,, eemmhh.. " aku sampai bergidik memejam keenakan merasakan sensasi sentuhan lidah di berbagai area sensitif. Terutama lidah pak Doyo yang mulai berani melorotkan celana pendek, beserta dalaman nya. Kini lidah itu menari-nari di ujung kacang kecil yang menguntit dari dalam. "Eemmhh,, aahh" aku meracau kecil. Tubuhku men
Setelah menikahi akhwat cantik yang lama diidam-idamkan, pria milyarder itu merasa sangat bahagia. Mereka menikmati kehidupan rumah tangga yang bahagia, meski baru seminggu. Namun, ada satu hal yang membuat sang istri merasa terganggu. Suaminya mempunyai kebiasaan yang cukup mengkhawatirkan. Hampir setiap saat, suaminya meminta jatah. Sebelum tidur, saat menyiapkan makanan, bahkan saat mereka sedang santai di ruang keluarga. Sang istri merasa kewalahan. Dia tidak pernah menyangka bahwa suaminya begitu rakus akan kepuasan duniawi. Suatu hari, ketika sang istri sedang memasak di dapur, sang suami mendekatinya dan mulai merayunya. "Sayang, ayo kita berduaan sebentar di kamar," bisik suaminya, sambil mencium leher istri. Dengan wajah merah padam, sang istri mencoba menolak. "Aku sedang memasak, nanti saja ya, Sayang," ujarnya lembut. Namun, suaminya tidak terima penolakan. Dia semakin mendesak, bahkan mulai meraba tubuh sang istri. "Aku tidak bisa menahan nafsu ini, Sayang," desahnya. Akhirnya, sang istri menyerah pada desakan suaminya. Mereka pun bergegas ke kamar untuk melampiaskan hasrat mereka. Sang istri merasa kewalahan menghadapi keperkasaan suaminya yang mencapai 27cm. Dia merasa tubuhnya terlalu lemah untuk mengimbangi nafsu suaminya yang tidak pernah habis. Setelah berhubungan intim, sang istri terkapar lemas di tempat tidur, sementara suaminya bangkit dengan senyum puas
"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...