img Siswiku Canduku  /  Bab 5 Lebih dari Sekadar Siswi | 13.89%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Lebih dari Sekadar Siswi

Jumlah Kata:2043    |    Dirilis Pada: 07/02/2023

kerjanya sesama guru, Hendri namanya. Pria itu adalah wali kelas Mishall.

," kata Chandra, kemudian

ia aja lah, yang penting saya tetap ngajar. Dia nggak mau belajar terserah aja. Siswi kayak dia udah kebal kalau dibilangin." H

cek jejak nilai Mishall sejak masuk SMA. Karena berita k

n peringkat kedua, dengan nilai semua rata-r

ih terbilang tinggi. Hanya karena terhalang o

ma Raden Sahir Ilyasa .... Chandra mengerutkan keningnya tiba-tiba. Bukannya ini nama me

anaknya Raden Sahir Ilyasa? Anak mantan menteri?" tanya Chan

rikan informasi secara serius. "Bahkan, kami belum mengeluarkan Mishall karena ini, Pak. Kami merasa, dia masih tertekan karena kasus papanya. Tapi kok, ya, makin dimanja itu anak,

" Chandra menutup raport Mishall, saat ia bisa menar

erdasan. Kayak kenyamanan lebih penting dari kesempurnaan. Sesiapapun, nggak

kolah nggak bakalan keluarin Mishall, s

ertarik. "Bapak mau tuntun Mishall

Hendri dengan kekehan gel

g, digantikan raut

agar tidak ke kelab malam lagi. Namun, urung, saat perjalanan sisa beberapa meter lagi

elumnya, Pak." Satu kalimat itu berhasil me

okus mendengarkan ucapan selanjutn

atnya, seperti beberapa tahun lalu, dan Bu Shila sama sekali tidak

diangkat membuatnya terpapar langsung oleh sinar matahari terik. "Saya pen

ke tempat saya, dan akan saya jelas

ia lalui, juga melirik ke jalanan di depan. Pagar rumah Mishall bahkan sudah

punya Anda, Pa

ndra yang memikirkan gadis itu. Semua o

a sedang s

. Apa yang baru saja Chandra pikirkan? Demi seorang

intaan Widya segera. Setelah memasukkan kembali ponsel ke saku seragam, dan

aat melihat saya?" Chandra menyugar r

wan saat bertemu Anda. Pak Chandra cukup dekati Bu Shila seperti dulu, bersika

sesuatu yang mengganjal dalam pikirannya. Dalam diskusinya kali ini, setiap beberapa detik sekali, Chandra akan me

"Saya sudah cukup kok menjelaskan tentang istri Anda, tinggal Pak Chandra yang bersika

an ekspresinya, tetapi itu sama sekali tidak memban

au mampir sebentar?

asaki Ninja 250 miliknya. "Saya pulang dulu, Dok." Ia memakai helm, menyalakan motor. Tanpa menunggu balasan d

u belum berangkat, atau Mishall mengingat ucapan Chandra kemarin bahwa ia siap

asar tripleks itu terbuka, menampilkan seorang wanita berusia 40-an, denga

enatap sinis

a, Bu?" tan

r. Silakan pulang

ut, mendapati pelayanan yang kurang sopan itu, berbed

mau sewa anak saya, ke kelab s

intunya dengan kasar, tapi

Mishall begitu?

aya stres. Saya muak sama anak itu. Terserah dia mau ngapain, saya

tap pake uan

. "Kamu ini siapa? Terlalu ikut c

unya Mish

gkah, dengan aura mata yang tidak s

ak. Saya kira tadi anu ... ehhem ...." Kentara sekal

all kerja di satu kelab

engusap teng

edaan waktu Mishall pergi, dan ia sampai di sini. Agar bisa mem

tadi,

m. Ia mengusap kepalanya kesal. Hanya ada sedikit kemungkinan Mishall masih ada di kel

sekecil apa pun itu. Maka, ia sedikit m

erbalik, mengambil 3 langkah, kemudian berh

, menurunkan kaca. Bersiap melewati bat

obos kumpulan manusia dalam cahaya lampu yang memusingkan. Ia mencari-cari, pada

i mana sis

abuk-mabukan, atau menjajakan diri, tetap saja tidak ada. Ata

ruangan VIP. Memberikan pelayanan di tempat. Chandra segera berbalik, nyaris berlari menuju tempatnya kemarin, membuka pintu,

ang dianggap aneh. Chandra langsung menarik lengan Mishall, dan seketika merasa jijik dengan kon

al

k paksa Mishall keluar dari ruangan, tapi pria yang sed

jah arogan yang dibuat-buat, pria berambut gondrong itu tersenyum sarkas. Melirik ke anak bu

andra mengangkat kaca helmnya, melayangkan tatapan tajam. "Kedua, saya terima tawaran Anda berduel di sini, tapi perlu Anda, dan kalian semua tahu, saya

sampai Mishall berceletuk. "P

nghantam leher pria tua itu, lalu saat lawannya sedikit merunduk, ia menggunakan lutut untuk menghantam kepala

mengulurkan tangan ke arah pintu yang ia

i punggung, dan memeluk pinggangnya. Mereka menuju ke apartemen Tris

eka di sana. Menggunakan shower untuk menyiram Mishall deng

li ke tempat setelah menyadari bahwa Mishall sudah sadar sekarang. Ia keluar, mengambil pakaian Tristan y

n lengan menjadi bantalan. Berulang kali mengatur

ang pas, dan boxer. Ia memilih duduk di sofa dan menatap malas pada gurunya yang masih berbaring santai. "Saya masih

, menyunggingkan senyum kemenangan

elnya ke arah Chandra ta

eo itu editan. Dia pasti percaya sama saya. Habis itu, Pak Cha

iba sama kehidupan kamu. Cuman karena kertas rupiah, kamu jual diri kamu sendiri. As

k acuh. "Omong-omong, Bapak tau?" Ekspresinya berubah serius. "Di sekolah,

g memasang eksp

apalah. Tapi jangan urusin saya lagi. Gimana?" tawar Mishall. "Kerjaan saya ini, baru Bapak yang tah

rius, tidak pernah menjauhka

Pak? Tapi abis ini, ja

tetapi Chandra langsung menunjukkan

itu kamu, b

kap baik kok setengah-setengah."

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY