img Satu Malam Bersama CEO Duda  /  Bab 2 Part 2 | 6.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Part 2

Jumlah Kata:1044    |    Dirilis Pada: 11/03/2023

gun tadi, berhadapan dengan orang tua Zia. Sedangkan Zia berd

dirinya akan berada di posisi seperti ini, disidang ole

Bram, dan meminum minuman yang diberikan oleh teman lama saya. Setelah itu, kepala saya menjadi pusing, dan mulai mengantuk. Enta

ur katanya yang lancar, dan raut wajahnya yang tampak te

kalau sudah hamilin anak gadis orang," cibir wanita paruh ba

asanya seorang ibu akan menyangkal habis-habisan anaknya yang terpergok bersama laki-l

sama-sama mabuk, dan tidur nggak inget apa pun. Bangun-b

nya bisa jadi kalian berhubungan badan deng

gaimana pun menjelaskan, ibunya itu mem

an masih sama-sama mengenakan pa

ata tuan Azka, Ma

saya perlu bukti. Saya akan membawa Zia ke rumah sakit un

ntuk melakukan visum, karena memang dirinya semalam merasa tidak melakuk

h baik, Pak,

tiba-tiba menghilang, sebelum hasil visum itu keluar, dan dia tidak mau bertanggung jawab. Mau ditaruh di mana

ah, bahkan membayangkannya pun tidak sanggup, tapi ibu yang satu in

ggak melakukan apa-apa sama tuan Azka i

n keadaan nggak sadar karena sama-sama mabuk. Temenku pernah punya pengalaman seperti Kak Zia, yang berhubunga

ti temen kamu, Gea!" e

mpuannya, pun dengan istrinya yang masih yakin, Zia ta

Bukannya percaya pada anak, dan kakak mereka, tapi mereka justru terus

jebak, Pak," ucap Azka pada Zoni, yang sontak

jeb

an saya itu memesankan kamar ini untuk saya, kenapa bisa adiknya Zia memesankan kamar ini juga untuk Zia? Tidak mungkin petugas hotel menyewaka

mata, dan ibu Zia yang tampaknya menatap aneh pada Gea. Be

ebak kakak aku sendiri. Lagian pas aku nganterin kak

an Zia ke kamar ini, terus karena Zia yang lagi dalam keadaan mabuk, jadinya Zia lupa mengun

barangan. Sudah saya jelaskan tadi, saya tadi malam pingsan setelah meminum minuman dari t

sekarang, dan entah m

menyalahkan tuan Azka. Kalau Mamah sama Papah perlu bukti, ayo kita

di lorong hotel semal

ada Zia, sebaiknya kita ambil langkah lain lebih dulu. Suruh laki-laki ini untuk

uat nikahi kak Zia, karena bagaimanapun j

aimana lagi untuk membela diri, sedangkan Az

Zia tadi malam, Bu!" tegas Azka, lalu beralih menatap Gea deng

Zia. "Udahlah, Pah, nikahkan saja mereka, daripada keluarga k

, Mah!" teriak Zia. Kesabarannya sudah mulai

, lalu seperti membisikka

lum akhirnya berbicara. "Azka, sepertinya se

u pun sontak memb

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY