kecil. Dia sering bermain di warung ini saat mamanya pergi entah kemana, dan selalu dikasih makan sama Bu Siti si pemi

u Siti, enak banget tahu!”, kata Clara s

ah lama tidak mencoba makan makan

tanya seorang wanita yang su

.!”, teri

ulnya Clara, Namun bukan rasa terkejut gembira yang dilihat Clara

Claraa? Apa mamamu tahu kamu datang ke sini?”

datangannya di dusun ini dia memakluminya, tapi ini Bu Siti yang sudah dikenalnya sejak dia kecil j

ngin berziarah ke makam Bu Ningsih. Ken

keheranan melihatnya. “Bu Siti, sebenarnya ada ap

pergi dari Dusun Sentani. Sekarang kamu malahan kembali ke dus

? Sebenarnya ada masalah apa ya Bu di masa lalu mama sehing

ini hanya tetap duduk terkulai lemas sambil terus menggelengkan kepalany

sikap Bu Siti yang diam seribu bahas

tidak tahu kesalahan apa yang telah diperbuat mama sehingga warga dusun ini tidak me

. Nanti kamu tanyakan sama mamamu tentang

t sikap warga dusun yang aneh, pasti ada kesalahan yang d

man mamamu lagi yang mau kamu

aku disalahkan lagi datang ke Dusun Sentani. Bin

i di Dusun Sentani ini. Kalau menurut aku sih kamu lupain saja kejadian

annya. “Aku punya teman waktu kecil, namanya Jajang. Coba kita ke rumahnya y

hu rumah

u sering main ke rumah Bu Ningsih yang di ujung jalan dusun ini b

ya kalau sudah dapat jawaban kita pulang saja ke

sudah sore saat mereka tiba di sebuah rumah kecil dari p

an mengetuk pintu. “Permisi, apa

engar jawaban dar

tampanannya. “Ini Clara bukan? Kemana saja sobat?”, tanya

berubah dari kecil, tetap

mau menanyakan sesuatu s

jang?”, tanya pria ini yang masih me

u Siti yang punya warung di pusat dusun ini? Bu Siti merasa aku sehar

malam. Saran Jajang kalian menginap di rumah Jajang saja karena jalanan di Dusun S

ng bang”, kata Rendy yang tida

anan dahulu di warung Bu Siti.

ang keluar. Warung Bu Siti juga sudah tutup kalau malam. Ibu sepertinya tidak jadi pulang m

rena menurutnya itu akal-akalan pemuda i

aja sama Jajan

aja nyalakan lampu mobil untuk menghapal jalan, setelah itu jalan dalam kegelapan saja. T

tadi masih buka. Lapar perut belum makan dari

cara serius dengannya agak lama. Rendy hanya mengangu

endy meninggalkan rumah kayu

idak mengalami kejadi

ang?”, tanya Clara lagi yang sepertinya t

mkan. Jalanan dusun jadi banyak hantunya kalau malam sudah menj