tidak

sepasang mata hitam pria itu seolah memakunya di tempat.

ang harus dia l

. Semua orang sudah menoleh dan menatap Beverley ja

uh amarah. Ingin sekali dia mengutuk wanita itu, tetapi tidak b

nikah dengan pria brengsek itu, maka jadilah itu. Tidak ada yang bisa dia lakukan un

i akhirnya dia tiba di depan pria itu. Brent Oliver, pria bermata

k menyembunyikan perasaannya. Dalam hatinya, dia bertanya-tanya, bagaimana dia bi

ejadian buruk yang hampir selalu menghantuinya. Kejadian di

gat mirip dengan pel

dia akan meninju dan menendang pria itu. Dia akan memukul

u. Segala umpatan penuh amarah dan keb

kah dengan Brent, dia yakin, dia

jika mereka berbagi ranjang yang sama, dia tidak akan p

ma. Pria itu mengetatkan rahangnya, pertanda bahwa dia sedang memendam amarah. D

itu memiliki bokong dan dada yang sangat menggairahkan,

ngan reputasi keluarganya. Jika bukan karena itu, dia

karang," ucap pemimpin upacara pernikahan. Itu bukan seorang pendeta, mela

akhir dari segalanya, bukan akhir dari hidupnya. Setelah ini se

Beverley hanya mengikuti instruksi pemimpin upacara. Setelah pertukaran cincin

n pernikahan kedua mempelai. Namun, jika Beverley dan Brent tidak saling mencinta

maju dan menarik pinggangnya mendekat. Pria itu membungkuk sambil me

langsung melebar.

tilah pria yang saat itu hampir menyetubuhinya secara paksa. Terbu

ranjang! Pria bren