img Pindahnya Jiwa Permaisuri Ke Tubuh Siluman Rubah  /  Bab 2 Berkorban | 10.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Berkorban

Jumlah Kata:1351    |    Dirilis Pada: 24/06/2023

ja! Permaisuri

t itu pergi meninggalkan medan utama tanah perang. Berkeliling di sekitar

Yang Mulia Raja, Permaisuri terlihat berperang bersama Jenderal Wilayah Timur. Beliau sama sek

aru saja di sedot habis tanpa menyisakan satu tetespun. Tangannya yang m

ai

g di bantu Permaisuri. Ekor matanya tidak bisa tenang, bergerak gelisah

rit yang mencoba menye

ng putih dan cantik terkotori debu. Sudut keningnya men

r ketika seorang prajurit pembawa tongkat bendera menc

ak, terpaku menatap mata kiri Xuan yang dibanjir

apa-apa, Permaisuri. Ini lu

kurl

ang Mulia, di sini bukan tempa

matanya nanar, "Aku rasa dia

ndang lima prajurit sekaligus. Berlari mendekati Zui Ran, "Apa yang

lu. Dia tidak mencintai aku, jabatan yang aku pegang saat ini dia berikan karena in

ghalau semua serangan yang menuding ke mereka berdua. Ia berbisik lembu

e

Xuan. Bahkan satu lengannya tergores sayatan peda

uan yang selalu dia jaga sejak kecil, meneteskan air matanya lagi setelah 20 tahun lamanya, perempuan tersebut m

na hijau keungu-unguan. Bibirnya mengeluarkan lolongan serigala buas,

Bumi menangis menerima aliran air berwarna merah, awan memucat berubah menjadi awan mendung. Matahari ber

gi satu sama lain. Kerja sama dua adik dan kakak berubah menjadi gabungan kekuat

taring. Mendesis tajam, mengigit semua manus

an yang siap sedia melindungi istrinya. Dia sudah curiga masalah ini dari

hyung dari segala serangan. Mereka berdua memba

Zui

tkan mata ketika menangkap satu sosok samar di atas pohon, dari arah utara, bersiap melepaskan lima a

permukaan tanah, tidak sempat mempe

Awas!" Suara dentingan besi menghantam tanah menjadi tan

melawan wakil Jendral Dinasti Joseon, tidak bisa mengurangi perhatian sedik

la

ian awal panah melesat, menembus angin, dan kemudian mendarat

fat binatang buas Lin X

k dalam pangkuan Ling Daehyung. Tangannya mend

n untuk berbaris melingkar, melind

uhnya. Namun kali ini, dia membiarkan lonjakan darah melewati teng

il, serak, tercekat, parau. Wajahnya acak-acakan di aliri air mata.

... memuntahkan da

rtahan, aku akan membawamu kembali secepatnya ke tempat

Laksa

lapak tangannya bersimbah darah istrinya. Bibirnya bergetar. Mengangkat kepa

n tahun yang lalu. Jernih, murni, penuh sem

ing Daehyun

a merangkak mendekati istrinya, mengambil ali

MANA TABIB?! DIMANA TABIB?! APA TELING

musuh, "SABAR JENDERAL LIN! TENANGKAN DIRIMU! BANTU KAMI MEMUKU

. jangan sampai kemenangan yang telah s

eakan di patik oleh sebatang korek api menyala. Membakar tubuhnya dengan dara

salah satu celah. Xuan berlari ke luar,

berbicara atau darah

Zui dipeluk dengan wajah menghadap dada kokoh suaminya. Bagi

nyeri, kulit dagingnya mati rasa, kepalanya berkunang-kunang merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Ia mengan

alu keras. Perempuan di depannya bisa hancur menjadi serpihan remuk yang sudah tidak bisa di susun lagi

sekaligus, "A-aku hanya peduli tentang keselamatanmu dan semua orang-orang kita. Kebahagiaan seluruh r

n mati! Kau ti

gat dari tubuh pria tersebut. Bibirnya tersenyum lagi, senyum menyakit

jadi temanku? Siapa yang akan menemani aku berlatih pedang? Si

g tua. Terima kasih, telah menikahiku. A-aku—" kalimatnya tertahan di

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY