img Teman tapi Khilaf  /  Bab 2 Jebakan Permulaan | 1.85%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Jebakan Permulaan

Jumlah Kata:1484    |    Dirilis Pada: 16/07/2023

i waspada, diambilnya guling yang ada di kasur untuk berj

ngat jelas pria tersebut memiliki akses masuk ke aparteme

kinan yang paling masuk akal mengingat apa yang hendak pria itu lakukan cenderung me

g nanya begitu. Kamu siapa dan kenapa

a melihat pemandangan sialan begini secara langsung. Selama ini ia terbias

pria itu sudah memiliki tubuh yang bagus, perutnya kotak-kotak bak roti sobek, ditambah lagi p

ya kamu siapa?"

takkan guling ke tempat semula karena sepertinya pria itu tidak ak

amu tem

masih ada perasaan syok denga

Sela. Padahal jelas-jelas Sela udah bilang hari ini sibuk banget banyak

ya benar kalau pria di hadap

pa. Kenalin ... ak

gaan Gisca! I

Sela sebebas ini. Pria bernama Saga ini jelas-jelas tadi hendak melakukan hal yang lebih d

lancang sama kamu," tegas Saga. "Andai tahu ada teman Sela

dan Saga tidak punya maksud berbuat tak senonoh padanya. Untuk itu, Gis

a tidak terpesona pada ketampanan Saga. Namun tentu saja ia

, Gis!

i teman yang tidak tahu diri. Sekalipun hany

engar apa yan

ca seketika

Gisca melamun di

ti ini murni ketidakse

n terjadi ... itu ke

ghentikan pembicaraan mereka. Rupanya itu berasal dari pons

" guma

pa ia jadi deg-degan berlebihan, padahal ini mu

il kausnya kemudian menjauh dari Gisca. Pons

a Saga pada Sela di

udah bilang hari in

kah?" Saga berkata setenang mungkin. Seolah tidak terjadi

lagi kedatangan tamu. Teman sekampu

gatku kemarin ngga

pan, yang pasti jangan datang dulu. Ak

manya Gisca,

Hampir aja aku mau istirahat tidur s

ah aku tutup dulu ya, Ga.

g. Semangat

ya, Saga langsung menoleh pada Gis

yang Saga katakan pada Sela di ujung telepon sa

u bohong?"

ponselnya ke dalam saku celananya. Ia juga yang semul

nya jadi panjang

am

rlepas kalau itu kecelakaan," jawab Saga. "Baik, kita memang nggak ngapa-ngapain, tapi tetap aja ... bahaya kala

tetap saja bagi Gisca ada yang meng

berantem. Itu sebabnya aku bilang hampir mau datang ke sin

mun, entah kenapa ia malah jadi tidak enak sendiri, seper

ggak terjadi apa-apa di antara kita," kat

ti Sela yang memberi t

bisa menebak segala sesuatu yang akan terjadi." Saga lalu mengulurkan tangannya, "Meskipun kita barusan udah sali

erima uluran tangan Saga

a. Entah kenapa firasatnya mengatakan agar dirinya jauh-jauh dengan pria tampa

k mungkin di sini terus sampai dia pulang, kan?" tanya Gi

, kok. Tapi sebelumnya m

n silakan,"

mar terus, kan? Soalnya aku mau pa

ah tingkah sendiri. Ia lalu cepat-cepat

adalah hari

*

ga pulang. Gisca yang baru saja mencuci piring bekas mak

ukan Saga-nya yang ia ingat, melainkan kejadian yang

i yang menentukan diterima atau tidaknya Gisca, untuk itu Gisca akan berusaha lebih fo

menyamping, ia merasa ada sesuatu yang mengganjal pahanya. De

ambilnya, yakni sebuah dompet pria berwarn

galan. Astaga ... bagaimana jika iya bah

sudah balik lagi untuk mengambilnya karena pria

dompet terbuka, sebuah kertas yang dilipat cukup besar dan sengaja diselipkan

lancang aku bawa dompetmu. Jadi untuk sementara kita bertukar dompet

ing-masing. Lebih cepat lebih baik. Segera hubung

S

balik kertasny

kalau ketampanan Saga digunakan untuk ha

lakukan hal itu? Ah, pokoknya Gisca me

mpetnya yang disimpan dalam handbag-nya. Gisca juga baru menyadarinya sekarang kare

mustahil. Firasat Gisca jadi semakin buruk.

n Saga hari ini, seharusnya menjadi a

a Gisca terpaksa akan ber

arnya apa yang S

img

Konten

Bab 1 Sentuhan dari Sepasang Tangan Kekar Bab 2 Jebakan Permulaan Bab 3 Mau Ngamar Dulu Bab 4 Foto Vulgar Bab 5 Liciknya Saga Bab 6 Pertemuan Tak Terduga Bab 7 Tempat yang Aman Bab 8 Kenapa Kamu Menghindariku Sayang Bab 9 Farra
Bab 10 Gadis Susah diatur
Bab 11 Neraka Berkedok Rumah
Bab 12 Mari Berteman
Bab 13 Bapak Mau Bawa Saya ke Mana
Bab 14 Tanggal Terbaik
Bab 15 Merasa Beruntung Berteman dengan Barra
Bab 16 Aku Lagi Maksa Sekarang
Bab 17 Awal Kisah yang Tak Seharusnya dimulai
Bab 18 Tidur Berdua
Bab 19 Mencurigakan
Bab 20 Kamu ini....
Bab 21 Mendadak jadi Begini
Bab 22 Lebih Mendebarkan
Bab 23 Hasrat yang Semakin Menggebu
Bab 24 Setelah Ciuman Khilaf
Bab 25 Barra Mahawira
Bab 26 Makin Membuncah
Bab 27 Nafsu yang Semakin Membutakan
Bab 28 Gairah yang Telanjur Timbul
Bab 29 Khilaf yang Semakin Jauh
Bab 30 Sensasi dari Sentuhan Memabukkan
Bab 31 Bujuk Rayu
Bab 32 Sepupu
Bab 33 Kesempatan untuk Khilaf
Bab 34 Pasrah
Bab 35 Selingkuhan
Bab 36 Inilah Waktunya
Bab 37 Ketahuan
Bab 38 Ketahuan 2
Bab 39 Malam ini Juga
Bab 40 Kartu Mati
Bab 41 Negosiasi
Bab 42 Bibir yang Nikmat
Bab 43 Kamu Pasti Menyesal
Bab 44 Kencan Pertama
Bab 45 Bertemu Seseorang
Bab 46 Mau Khilaf
Bab 47 Cari Mati
Bab 48 Menggiring ke Ranjang
Bab 49 Pahlawan Tak Terduga
Bab 50 Pelukan Hangat dari Sepasang Tangan Kekar
Bab 51 Ciuman Panas dan Menggebu-gebu
Bab 52 Hanya Aku yang Boleh Menyentuhmu
Bab 53 Barra....
Bab 54 Ketika Kalah Melawan Nafsu
Bab 55 Ketika Kalah Melawan Nafsu 2
Bab 56 Hilang Ingatan
Bab 57 Setelah Kecelakaan
Bab 58 Jujur Tentang Sesuatu
Bab 59 Memori yang Hilang
Bab 60 Istri
Bab 61 Boleh Masuk
Bab 62 Mantan Teman tapi Khilaf
Bab 63 Jatah Mantan
Bab 64 Garis Dua
Bab 65 Ada Apa denganmu, Gisca
Bab 66 Aku Hamil
Bab 67 Kamu Hamil
Bab 68 Kamu Hamil 2
Bab 69 Kamu Hamil 3
Bab 70 Selingkuhan Suamiku
Bab 71 Gelisah
Bab 72 Sedang Mencari Perhatian
Bab 73 Bayi Mungil Tak Bersalah
Bab 74 Terkuak
Bab 75 Mirip Siapa
Bab 76 Deg-degan
Bab 77 Mumpung Suamimu Tak Ada di Rumah
Bab 78 Kebenaran yang Terungkap
Bab 79 Akhir dari Hubungan
Bab 80 Temanku Pelakorku
Bab 81 Huru-hara
Bab 82 Huru-hara 2
Bab 83 Huru-hara 3
Bab 84 Huru-hara 4
Bab 85 Kesalahan Fatal
Bab 86 Mencari Solusi
Bab 87 Gosip Panas
Bab 88 Semakin Memanas
Bab 89 Bagaimana tentang Awal Kisah ini Bermula
Bab 90 Bicara
Bab 91 Masih Bicara
Bab 92 Sesuatu yang Penting
Bab 93 Inikah Karma
Bab 94 Selangkah Lagi
Bab 95 Roda Berputar
Bab 96 Menghilang
Bab 97 Teman tapi Khilaf
Bab 98 Dalang di balik Menghilangnya Barra
Bab 99 Hidup Baru
Bab 100 Lega
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY