ster Rodrigo? Itu duit gede, apa loe paham?!" Sang CEO Teja Kusuma Rea

bosnya yang mengamuk di kantor pusat. "Ssa—saya kurang paham, Pak Brian. Ehm ... ka—kalau bol

elepon dia sekarang," p

janya lalu menekan nomor milik Mister Rodrigo Albruch. Nada sambung mulai terdengar dan Bria

n!" sapa ramah pria Italia terseb

berapa hal terkait tender perusahaan saya yang dibatalkan sepihak oleh peru

rno: sel

itu, Señor Brian. Guru spiritual saya berpesan bahwa mega proyek saya hanya boleh dikerjakan dengan

itmen apalagi pernikahan serta tetek bengeknya itu bengong. 'Macam mana pula si

"kalau Anda ingin tender mega proyek saya di Pulau Bali itu, cepatlah cari wanita untuk dinikahi. Dan jangan bercerai s

amo: sam

an klien bisnisnya dari Italia itu. Dia pun mengomel, "Sialan. Hari

apa mau saya carikan istri? Sepupu saya dari Sumedang masih jomblo,

erjaka tua, Rudi?! Kurang aj

l. Tatapan setajam silet itu dilemparkan ke asisten priba

sendiri!" teriak Brian dengan galak menun

lbruch, pemilik Peninsula Harvest Co. bernilai fantastis. Sepuluh Triliun dan imbal hasil bagi operator proyek adalah

emegangi kepala dengan kedua telapak tangann

uk dari teman dekatnya, Richard. Dia pun menghembuskan n

loe, Bri. Kenape loe?" bala

telepon masih pagi begini? Kurang k

b bagus ntar malem. Ada waktu kaga

si persoalannya. Banyak wanita bersliweran di sana pastinya. Segera saja dia menjawab antusias, "Bo

nongki ganteng di sana ya ntar. Bye, Brian," pam

rinya. Dia pun tetap mengerjakan rancangan proyek untuk Peninsula Harvest Co. Ada perasaan optimis bahwa nanti malam

tuk turun dengan lift ke lantai lobi. Sopir pribadinya telah siap sedia di

menutupnya kembali usai pria tajir melintir itu naik ke mobil.

au mampir ke mana dulu ini?" tanya P

lem gue mau clubbing ya, anterin!" ujar

tanya Pak Seno lagi agar dia bisa melihat rutenya di g

kan jadi tujuan nongkrong mereka malam nanti. Dia pun membacakan nama night club itu kepada sopirnya, "The Glam Expat Club naman

sentrasi mengemudikan sedan mewah tersebut di

idupnya sehari-hari. Rasanya dia ingin sekali segera men-deal-kan proye

h dan masih banyak tempat yang natural sekalipun sudah mengenal

a Selatan. Dia pun bergegas turun dari mobil yang berhenti di depan teras rumahnya lal

ta sopan sambil berlari-lari kecil di belakang majik

ng dikenakannya. Sesampainya di kaki tangga yang mengarah ke lantai 2 dimana kamarnya berada, ia pun b

acara ulang tahun temannya begitu," jawab Bu Shinta ya

cuma gue aja, Bu!" pesan Brian sebelum menaiki tangga kayu ber

istri di night club malam ini. Brian pun mengguyur