img Membalas Suami Bajinganku  /  Bab 2 Tidak Mau Bercerai | 4.76%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Tidak Mau Bercerai

Jumlah Kata:1108    |    Dirilis Pada: 09/09/2023

i keindahan alami yang seharusnya

telah penggerebekan yang kulakukan

itu! Ber

perutku terasa sakit, ototku kembali menegang. Padahal, aku baru saja berjanji pada dokter untuk menjag

beberapa hari, dengan dal

tanpa kuketahui. Apakah, Seno membelikan Olivia apartemen atau rumah? Membayangka

engar suaranya meski samar. Namun, ak

s, membuatku tidak bisa mencecar Seno

telah b

nya sanggup merajut mahligai rumah tangga dengan kebersamaan ala kadarnya. A

pa, aku bis

atau karena prinsip hidup yang sela

utuh, dan aku tidak ingin buah hatiku mengalami

Bi Yani. Rasanya, aku

an

ng nampan yang berisi buah-buahan potong yang ma

ara, ketika mengetahui aku tampak sedang mengel

i—

manggil dokter!

n tubuhku dengan benar. Bi Yani memapahku ke sofa yang tak jauh dari awal temp

a belum pernah mengalami kejadia

coba mencari-cari kontak dok

a kartu nama dok

atau rumah sakit yang biasa didatangi ol

mbil berdoa semoga kartu nama dokter kandungan a

menelpon

ak… ja

pi,

ngantuk. Aku kemudian tertidur dan ta

*

Tid

erang, dapat ditemukan. Bi Yani segera menghubungi nomo

al

a dengan operator yang

ng dipilih sendiri olehku, setelah ia memeca

ka aku menanyakan perihal Seno. Mereka bahkan bersekongkol untuk m

i bukti akan firasat burukku da

ejutkan yang mencitrakan penampakan suamku

aba-aba, aku segera meluncur ke kantor suami dan men

*

al

kit Andromeda, ada y

Majikan saya berd

nglah! Berikan

t blok gg no. 7, Men

a di kawasan pusat Jakarta, dengan penjagaan tercanggih dan tida

a

Usaha Seno melesat bagai kilat menuju ke punc

Kebahagiaan tidak dapat dit

mengetahu

tuaku adalah pasangan kaya raya, ironisnya, kekayaan itu lah yan

. Sehingga, meninggalkan bekas rasa sakit

akan pernah ada

jadi anak—korban dari perceraian o

k dari perpisahan dari Mama dan Papa yang pernah membesarkan kit

k akan menceraikan suamiku, separah apapun

pernah terbuang tanpa memiliki keluarga. Hidupku m

akhirnya menghembuskan napas terakhirnya selepas bekerja.

asa sakit—yang tidak pernah lepas dariku, seperti sebuah k

adalah sahabatku d

pat menghapuskan rasa sakit itu dengan kasih sayang da

erpisahkan. Sampai, pada suatu ketika, kemalanga

*

ruang ope

kedua, ik

pat menuju ke ruang operasi. Langkah mereka berderap be

i-ha

at rumah sakit dan tim medis yang bertugas mendo

r. Aku yang sedang berada di atas kereta dorong, merasa lemah. Aku dapat

si namun tentu saja kemudian tim dokter ya

giringiku menuju ke ruang operasi. Namun, ia harus puas duduk di

orang dokter telah bersiap

nya hari ini akan menjadi sebuah harapan ba

erharap… bayi saya selamat," u

an tidak mengenali pri

dokter yang sedang menanganiku. Niscaya, ak

*

ar

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY