img Camelia Sinesis  /  Bab 2 Fakta | 2.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Fakta

Jumlah Kata:1472    |    Dirilis Pada: 01/11/2023

yang agak tajam dari sebelumnya. Jean mendesahkan n

untuk menghakimimu atas hal yang sudah terjadi dimasa lalu dan lagi hal itu tidak bisa diubah. Se

endengarannya. Ternyata wanita itu bukan cuma gila. Dia benar-benar begitu bodoh karena sudah membiarkan

lagi dan memberikannya sebuah senyuman kecil. “Saya percaya padamu. Kadang percaya atau tidak

ra baru kali ini ada orang yang mau menerimanya dengan tangan terbuka tanpa menghakiminya sedikitpu

senyum Camelia semata yang membuat wajah wanita itu

ng digelar di tanah. Lantai rumahnya memang tidak dipoles sedemikian rupa, benar-benar hanya tanah. Camela kembali dengan sepotong singkong rebus yang telah dingin kemudian dia selipkan pad

a yang keras dan kejam tidak pernah menyangka akan tersentuh oleh kelembutan seorang wanita berperut bulat seperti semangka yang mencoba merawat anaknya dengan penuh kasih sayang seperti ini meski dalam ke

muncul dari hal-hal yang s

puluh tahun lamanya sempat dia lupakan karena terlalu fokus pada hidupnya yang dipenuhi oleh pender

Mata Jean membulat seketika. Kedua tangannya bergetar, kepalanya terasa pusing dan ingatan berdarah langsung menghantamnya dengan mudah. Ulu hatinya terasa perih dalam hitungan detik. Susu basi, jambu

untahkan isi perutnya hingga habis tidak bersisa. Dia menatap kearah

ng yang dia temui, kenapa Jean justru haru

ni… jelas-jelas adalah pria yang menjadi korban

*

m sedih dan sedikit rasa kecewa. Entah mengapa, padahal beberapa saat yang lalu dia sempat memiliki sebuah pengharapan dan adanya keajaiban barangkali pria misterius tadi mau menemaninya disini.

anyalah seorang wanita hamil yang miskin, tidak cantik, punya satu

… Hoee

kearah beranda. Tampak di halaman sosok pria yang baru saja menjadi tamu dikediamannya sedang membungkuk dan memuntahkan seluruh isi perutn

kena

terengah. Sebelum akhirnya dia bisa berbalik

u basi yang saya m

ria dewasa seharusnya memikirkan lebih dulu apa

membuat saya jad

i kamu tidak maka

embuat Camelia pada akhirnya menghela napas kemudi

si perutmu malam ini. Meskipun apa yang saya suguhkan jauh

h. Saya ti

. Saya tidak bermaksud untuk memaksa tapi percayalah tidak berguna untuk mempertahankan gengs

ar biasa saja. Mungkinkah karena Jean sudah terbiasa dengan celaan dan makian? Atau karena memang pada dasarnya karena wanita ini adalah alasan atas pengecualian itu sendiri? sebab caran

apa wanita ini bisa jatuh dan hidup dalam nestapa seperti sekarang. Karena Jean

hankanlah aku. Aku tidak akan mengecewakan

berdiri dari posisinya. Wanita itu menuntunnya untuk masuk kedalam. Kembali Jean mendapatkan k

ada setengah memerintah, seraya menepuk sisi

t. Membuat Jean bertanya-tanya apakah sosok ibunya dahulu pernah membelai rambutnya dengan cara seperti itu juga. Jean tidak bisa mengerti. Dihadapan seorang wanita yang s

ya. Ketika menyesap cairan pekat tersebut, seluruh tubuhnya terasa dibanjiri oleh kehangatan yang dia bu

nya gula jadinya saya hanya

kup, Nyai. Rasanya

watir karena tidak bisa mem

melebihi harapan say

n tidak hanya merajai didalam dirinya, namun juga turun merajai bumi yang dipijaknya. Angin diluar berhembus masuk melal

il menatap kearah potret itu lagi, kemudian pandangannya mengarah pada Camelia dan putranya yang tenga

g kamu h

aafk

selalu ada,” j

u saja diterangi didalam kegelapan. Seolah wanita itu benar-benar memberin

aya benar-ben

i kamu telah berbuat buruk dimasa lalu, saya yakin kamu pu

dak dilahirkan saja sejak awal.” timpal Jean membuat s

img

Konten

Bab 1 Kesan Pertama Bab 2 Fakta Bab 3 Penuh Syukur Bab 4 Tidak Suka Dikasihani Bab 5 Pengharapan Bab 6 Hari Baru Bab 7 Kasual Bab 8 Pengenalan Bab 9 Wanita Penggoda Bab 10 Kisah Masa Lalu Nyai Camelia Bab 11 Sesuatu yang Berbeda
Bab 12 Insiden
Bab 13 Kehangatan
Bab 14 Sampai Besok
Bab 15 Perubahan Baik
Bab 16 Pria Idaman yang Nyaris Punah
Bab 17 Perempuan Binal
Bab 18 Rayuan Perempuan Jalang
Bab 19 Wanita Liar
Bab 20 Pria yang Mencintai Kehangatan
Bab 21 Flashback Tentang Nyai Camelia
Bab 22 Kegelisahan Nyai Camila
Bab 23 Merindumu
Bab 24 Semakin Dekat
Bab 25 Jatuh Hati
Bab 26 Salah Paham Lagi
Bab 27 Perbedaan Pandangan
Bab 28 Apakah Ini Akhir Kita
Bab 29 Jean & Abel
Bab 30 Melamar
Bab 31 Kita Nikah Besok
Bab 32 Gak Bisa Tidur
Bab 33 Hari Pernikahan
Bab 34 Kejutan
Bab 35 Keluar Untuk Pertama Kali
Bab 36 Pusat Kota
Bab 37 Cincin Kawin
Bab 38 Hakim Adam
Bab 39 Sah
Bab 40 Papa Baru
Bab 41 Bioskop
Bab 42 Menginginkan Lebih
Bab 43 Ciuman Selamat Malam
Bab 44 Seranjang Berdua
Bab 45 Mengenalmu Lebih Dalam
Bab 46 Kisah Masa Lalu Jean
Bab 47 Dikhianati
Bab 48 Imaji Kurang Ajar
Bab 49 Caraku Memandangmu
Bab 50 Pagi yang Seru
Bab 51 Kegiatan Jean Sebagai Kepala Keluarga
Bab 52 Filosofis
Bab 53 Pillow Talk
Bab 54 What a Shame
Bab 55 Wanita yang Patah Hati
Bab 56 Sahabat Baru
Bab 57 Rumah
Bab 58 Mendebarkan
Bab 59 Bercumbu Ria
Bab 60 Badai
Bab 61 Mimpi Basah
Bab 62 Pengungkapan Jean
Bab 63 Enak
Bab 64 Pulang Mabuk
Bab 65 Penebusan Kesalahan
Bab 66 Marah
Bab 67 Retak
Bab 68 Perang Dingin
Bab 69 Akal Bulus
Bab 70 Bingung
Bab 71 Tabir yang Terbuka
Bab 72 Berbaikan
Bab 73 Krisis
Bab 74 Moment Melahirkan
Bab 75 Kelahiran Sang Putri
Bab 76 Invasi
Bab 77 Nyonya Limah
Bab 78 Surat Panggilan
Bab 79 Menghabiskan Waktu Bersama
Bab 80 Ulangtahun Pertama dan Terakhir
Bab 81 Moment Bersama yang Terkasih
Bab 82 Panas Membara
Bab 83 Sisa Waktu
Bab 84 Goodbye Days
Bab 85 Permintaan
Bab 86 Akhir
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY