img Camelia Sinesis  /  Bab 9 Wanita Penggoda | 10.47%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 9 Wanita Penggoda

Jumlah Kata:1561    |    Dirilis Pada: 01/11/2023

urat-urat menonjol di sepanjang lengan Jean yang kurus tetapi lentur dan kuat tersebut. Bocah itu menganggukan kep

Napasnya terengah-engah tapi besi itu sama sekali tidak bergerak dari tempatnya. Jean pun berlutut di belakang J

u melakukan hal sepe

” sahut bocah itu sambil menggelengkan kepal

ya bertelu

akkk ce

nya di

ya

rkampu

dan olang akan membeli dengan meninggalkan uang di dalam kal

ra dengan nyambung seperti ini. Tapi Abel sepertinya memiliki kecerdasan diatas rat

Karena itu Jean memanfaatkan hal itu untuk mencari tahu soal Camelia. Entah mengapa pula dia harus bertindak begitu, apa karena bersalah? M

nya kali ini Jean tidak berhasi

idak puny

nya Papa. Tapi Papa c

rena Jean adalah penyebab mengapa anak ini harus kehilangan ayahnya di usia yang masih sangat muda. Dengan tangan yang telah merengg

saja mengalihkan pembicaraan. “Aku tidak sengaja memakan cacing, kema

etik tadi dia tidak menydari bahwa buat Abel, kenyataan bahwa dia

Aku sanga

memberiku kesempatan bertemu dengan ko

aku diberi kesempatan k

*

dan butut. Tapi kini, rumah itu sudah dilengkapi dengan barang mewah untuk kelasnya. Dapurnya sudah tidak lagi menggunakan tungku yang menghabiskan banyak kayu bakar. Kamar man

ng montok. Tentu saja hal itu dia manfaatkan untuk mendapatkan penghidupan layak, serta mencari pria hidung belang dari jajaran para pria belanda yang sering mampir menggunakan

mengibaskan rambut hitam panjangnya yang tebal dan basah. Dia asyik sendiri memandangi diri sendiri dari pantulan cermin yang terdapat di kamar pribadinya. Sesekali meniupkan udara ke

sa lalu sebagai penjaja surga. Bidah mudah sekali terangsang, baik oleh dirinya sendiri apalagi oleh lelaki. Untuk meluapkan gairahnya yang meledak-ledak biasanya dia akan mencari pria. Tapi si tua bangka yang kini menjadi suaminya selalu mengusir para pemuda yang

tiba-tiba saja muncul masuk ke dalam kamar. Dia langsung merangse

uamiku s

, menggeseknya dengan cara yang erotis dan perlahan-lahan. Tidak cukup dengan itu, dia meraih telapak tangan suaminya dan menaruhnya di gundukan

ayo cepatlah! Aku sudah tidak ta

g, disini panas sekali.” Bidah mendesah dengan suara yang terbilang berlebihan. “Kapan kamu akan membelikanku kipas angin baru?” ujarn

gka itu mene

saja si cantik

tu langsung dibuat tak berdaya, memutar otaknya untuk mencari cara untuk memberikan apa yang istri mudanya inginkan. Jika dia membelikan apa yang Bidah inginkan, wanita i

as angin baru. Berikan dulu jatahku, sialan!” sahut pria tua itu b

ra pria selalu sama. Otaknya sering tidak jalan dengan benar jika s

l kita sudah menikah selama enam bulan,” uja

dup tersiksa selama sembilan bulan lamanya, belum lagi bagaimana kehidupan anaknya kelak? Dia tidak bisa membayangkan bila dia diberi anak perempuan. Sejujurnya dia tidak ingin anaknya bernasib sama sepertinya sekarang. Lagip

ah pernah melihat anak-anaknya yang usianya bahkan sudah ada yang sepantaran Bidah. Buat Bidah semua an

kan pria lain yang sedang bercinta dengannya sekarang. Dia berfantasi dengan pria yang pant

a i

di kepalanya untuk menyembunyikan rambutnya yang mencolok. Tatapan yang Bidah dapati darinya adalah tatapan dingin yang menenggelamkan, bahkan menolaknya dengan t

tidak pernah sepi pengunjung sama sekali. Semuanya merangkak padanya dan memberikan semua hal yang Bidah ingini. Jadi, begitu dia mendapati ada pria yang bersikap begitu dia langsung men

Bidah dengan cara yang erotis dan se

r tak berdaya sedangkan dirinya mas

. Di mana pun kau berada kau akan kukeja

sibuk menggendong seorang bocah lelaki berambut pirang yang tertidur di punggungnya. Menatap tanah t

img

Konten

Bab 1 Kesan Pertama Bab 2 Fakta Bab 3 Penuh Syukur Bab 4 Tidak Suka Dikasihani Bab 5 Pengharapan Bab 6 Hari Baru Bab 7 Kasual Bab 8 Pengenalan Bab 9 Wanita Penggoda Bab 10 Kisah Masa Lalu Nyai Camelia Bab 11 Sesuatu yang Berbeda
Bab 12 Insiden
Bab 13 Kehangatan
Bab 14 Sampai Besok
Bab 15 Perubahan Baik
Bab 16 Pria Idaman yang Nyaris Punah
Bab 17 Perempuan Binal
Bab 18 Rayuan Perempuan Jalang
Bab 19 Wanita Liar
Bab 20 Pria yang Mencintai Kehangatan
Bab 21 Flashback Tentang Nyai Camelia
Bab 22 Kegelisahan Nyai Camila
Bab 23 Merindumu
Bab 24 Semakin Dekat
Bab 25 Jatuh Hati
Bab 26 Salah Paham Lagi
Bab 27 Perbedaan Pandangan
Bab 28 Apakah Ini Akhir Kita
Bab 29 Jean & Abel
Bab 30 Melamar
Bab 31 Kita Nikah Besok
Bab 32 Gak Bisa Tidur
Bab 33 Hari Pernikahan
Bab 34 Kejutan
Bab 35 Keluar Untuk Pertama Kali
Bab 36 Pusat Kota
Bab 37 Cincin Kawin
Bab 38 Hakim Adam
Bab 39 Sah
Bab 40 Papa Baru
Bab 41 Bioskop
Bab 42 Menginginkan Lebih
Bab 43 Ciuman Selamat Malam
Bab 44 Seranjang Berdua
Bab 45 Mengenalmu Lebih Dalam
Bab 46 Kisah Masa Lalu Jean
Bab 47 Dikhianati
Bab 48 Imaji Kurang Ajar
Bab 49 Caraku Memandangmu
Bab 50 Pagi yang Seru
Bab 51 Kegiatan Jean Sebagai Kepala Keluarga
Bab 52 Filosofis
Bab 53 Pillow Talk
Bab 54 What a Shame
Bab 55 Wanita yang Patah Hati
Bab 56 Sahabat Baru
Bab 57 Rumah
Bab 58 Mendebarkan
Bab 59 Bercumbu Ria
Bab 60 Badai
Bab 61 Mimpi Basah
Bab 62 Pengungkapan Jean
Bab 63 Enak
Bab 64 Pulang Mabuk
Bab 65 Penebusan Kesalahan
Bab 66 Marah
Bab 67 Retak
Bab 68 Perang Dingin
Bab 69 Akal Bulus
Bab 70 Bingung
Bab 71 Tabir yang Terbuka
Bab 72 Berbaikan
Bab 73 Krisis
Bab 74 Moment Melahirkan
Bab 75 Kelahiran Sang Putri
Bab 76 Invasi
Bab 77 Nyonya Limah
Bab 78 Surat Panggilan
Bab 79 Menghabiskan Waktu Bersama
Bab 80 Ulangtahun Pertama dan Terakhir
Bab 81 Moment Bersama yang Terkasih
Bab 82 Panas Membara
Bab 83 Sisa Waktu
Bab 84 Goodbye Days
Bab 85 Permintaan
Bab 86 Akhir
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY