na. Sedangkan aku masih terlihat sibuk untuk mengeluarkan seluruh teknik oralku. Aku menggigit kecil kepala dan leher penis
lihat reaksi adikku, tatapan mataku saat itu membuatnya tidak sanggup berlama-lama memandangku. Sungguh sebuah sensasi luar biasa dimana aku sedang meng
teh jago banget nyepongnya!!” kata Amar sa
hh…” teriak adikku yang rupanya sudah tidak mam
dengan deras spermanya tanpa dapat dibendung lagi. Tubuh adikku menegang sambil menggigiti bibir bawahnya dan menari
Teeh!! Jangaaaan sampeee nyi
arku sendiri belum pernah mendapatkan keistimewaan seperti yang sedang dialami oleh Amar. Cairan putih yang menyemprot dari penis adikku memang
tahan lagi…!! Uuuuuuuhh…” Amar minta ampun k
rang keenakan saat penisnya aku bersihkan dengan mulutku. Setelah yakin sperma Amar sudah be
yaku begitu melepas penis tersebut dari mulutku, kemudi
rnah Amar ngerasain yang s
hat tiba-tiba Amar bertanya “T
nah sekalipun melakukan persetubuhan
ernah?” aku bertanya
Teh…” jawa
k…” kataku yang tiba-tiba tersadar
gerasain ngentot… Teteh mau kan
n kakak adik…!” aku mencoba menolak karena
g Teh…” kat
gituan sama Amar. Lagipula Tet
eh digesekin aja deh. Boleh ya?” pint
ingatkannya karena tidak ingin diperawani apa
kan penisnya pada vaginaku. Amar lalu membantuku untuk bangkit dari posisi berlutut, kemudian dia berusaha mencari luban
an tangan kananku dan menggengam peni
kkan penisnya di antara selangkanganku. Terasa hangatnya batang penisnya di bibir vaginak
aaarrr!!” aku m
h…” setelah sekian lama menerima rangsangan aku akhirnya
jawabnya sambi
ku adalah adik kandungku sendiri! Namun aku hanya ingin Amar memperawaniku dengan lembut. Maklum saja ini merupakan
h siap?” t
yah Mar. Ja-jangan kasa
nya agar tepat masuk ke vaginaku. Sesaat penisnya berhasil membelah bibir vaginaku, namun mungkin karena vaginaku licin akibat cairan cintaku, penis Amar malah me
suk ke dalam kemaluanku. Rasanya ingin berteriak sekuatnya untuk melampiaskan nikmat
njerit keras saat merasakan rasa ngilu d
tnya penis Amar yang kini terjepit di dalam vaginaku. Adikku kini memundurkan
lan dong!! Aduuuuh!!” aku memi
Teh…” jawab Amar berusaha menenangkanku samb
ki vaginaku diiringi dengan jeritan pi
u melenguh dan meng
uhnya didalam lubang kewanitaanku. Untuk beberapa saat, kami terdiam dalam posi
emek Teteh…” puji adikku seperti
lan dilesakkannya kembali kedalam liang vaginaku. Rasa pedih kem
Teh?” ta
et…!!” jawabku supaya adikk
ma kalinya karena dia selalu berusaha memompa penisnya selembut mungkin untuk mengurangi rasa sakitku. Lama
baru ini berbeda dari saat vaginaku dioral dan dipermainkan oleh jari adikku.
aaar…!!!!” aku mendesah s
ng penisnya ditarik keluar hingga hanya tersisa ujung penisnya saja di dalam vaginaku. Tiba-tiba Amar m
kkkh…” jer
ulai menggerakkan penisnya dengan tempo yang lebih cepat, me
Aaaaaahh…” aku men
ggoyang-goyangkan pantatnya sehingga penisnya mengaduk-aduk isi liang vaginaku. Semakin lama, kurasakan tem
terasa sudah sekitar 15 menit sejak penis adikku memasuki vaginaku pertama kalinya. Amar masih dengan giat terus meng