tika SMU yang bernama Herland. Keluargaku dan Herland sudah sangat dekat, bahkan dia sudah aku anggap seperti a
tidak aku undang saja dia main ke rumah. Kemudian aku mengirim SMS ke nomer Herland yang masih aku sim
erencana mau menjodohkan lagi Dewi dengan Herland agar dapat berpacaran kembali.
land. Sesekali aku melihat HP-ku apakah sudah ada balasan darinya atau belum. Namun setelah cukup lama menunggu, ter
tengah. Aku terkejut, karena di layar teve sekarang muncul pria dan wanita yang sedang saling mencumbu. Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu paka
ntikan film tersebut dan mengembalikan ke tempatnya, memutuskan untuk melanjutkan saja. Di tengah-tengah film, pikiranku meneraks dengan adik laki-lakiku, padahal hal tersebut sudah menjadi rutinitas sehari-hari bag
terangkat hingga di atas payudara. Kemudian kuelus-elus payudaraku sambil sesekali aku
merintih-rintih menikmati
sung menggosok-gosok vaginaku. Sensasinya sungguh luar biasa! Semakin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku
” desahanku semakin kencang kare
tiba terdengar pi
ereka kan baru pergi sebentar…” pikirku sambil merapihkan kemba
sung mematikan TV dan DVD player tanpa sempat
etokan pada pintu depan
iakku sambil berlari ke
karena ternyata di depanku ada seseorang
ya? Maaf ya udah lama nggak m
datang? Kok nggak jawab S
u ngasih kejutan sama keluarga mantan
ak mau lagi main ke rumah…” candaku sam
mungkin dia juga sudah sangat kangen dengan
ada di rumah yah?” tanyanya bingung melihat sua
Teteh doang. Maaf ya Land, Teteh nggak kasih tau Herland sebelumnya. Abisnya Teteh juga udah l
u seperti keluarga sendiri, dia saja memanggil aku dengan ‘Teteh’ berbeda dengan kebanyakan teman-teman Dewi yang memanggilku dengan ‘Kakak’ atau
erhatikan wajah Herland yang menurutku cukup manis belum banyak berubah. Tinggi badannya juga masih tidak berbeda jauh
dengan Herland untuk mandi. Setelah aku selesai mandi dan berpakaian, aku mengajaknya untuk makan siang bersama. Di saat
Dimana-mana sama aj
maklumi Herland, karena pasti tubuh mungilku s
agi mikirin Dewi ya?” aku berpura-pura menan
Dewi kan sekarang udah punya pac
sih tau kalau Herland lagi ada di rumah. Terus Dewi bilang Herland jangan p
au di sini dulu sampe se
aja. Teteh mau masuk ke kamar dul
apa kok. Teteh istirahat
u kamar, aku bercermin. Wajahku memang terbilang manis, kulitku juga bersih dan m
menggunakan bra. Aku sempat memperhatikan payudara milikku yang berukuran kecil namun kencan
k seksi. Pantas saja Herland sampai memperhatikan tubuhku seperti itu. Aku yang dalam keadaan cukup
sti suara dari DVD porno yang lupa aku keluarkan tadi. Apa Herland sedang menyetelnya? Karena penasaran, aku pun bangkit dari tempat tidur
i karpet depan TV sambil mengeluarkan penisnya dan mengocok-ngocoknya sendiri. Ternyata penisnya
Herland dan ikut duduk disampingnya. Dia tampak kaget menyadari aku sudah berada di
nggak jadi tidur?” kata
dia mengambil remote DVD l