img OBSESI MANTAN SUAMI  /  Bab 1 OBSESI 1 | 2.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
OBSESI MANTAN SUAMI

OBSESI MANTAN SUAMI

Penulis: Daffa Ammira
img img img

Bab 1 OBSESI 1

Jumlah Kata:1351    |    Dirilis Pada: 20/01/2024

L

saja keluar dari dalam kamar mandi. Wanita itu terperanjat kaget. Matanya terbelal

siapa. "Kamu memang pantas di tampar, bahkan kalau perlu dibunuh sekalian! Karena kamu itu, tidak lebih dari wanita hi

, Ma?" tanya

ngikuti langkah kaki si wanita tua. "lihat di sana! Apa yang kamu lakukan dengan Rian, hah?!" makinya lantang seraya men

ian bisa berada di dalam kamarku, Ma! Tolong percaya padaku, Ma ... Mas Adit!" ujarnya memelas. Kedua tangannya menyatu di

u tidak yakin jika Satria adalah anak kandung putraku Aditya alias cucu kandungku. Bisa jadi kamu hamil anak laki-laki lain, lalu m

ustru enggan ia sentuh. Aditya menyentak kuat pegangan tangannya hingga terlepas. "Mas ...," panggilnya lirih saat Aditya justru memilih berbalik

*

lian berdua telah resmi bercerai," tukas Hakim Ketua se

usan pengadilan agama. Wanita itu segera berdiri dari duduknya, kemudian berjalan mendekati sang putr

egas berdiri saat melihat kedatangan wanita paruh baya itu.

it!" Wanita paruh baya itu bertitah sembari meleng

idak akan pernah menyerahkan putra saya ke tangan Nyonya apalagi ke tangan ayahnya yang tidak bertanggungjawab seperti itu!" Setela

ku menceraikan mu!" maki Malika dengan sengit sembari menunjuk

embari memegangi kedua bahu ibunya agar tidak berlari mengejar sang mant

hingga keduanya kini berhadapan. Dirinya seketika malu, karena masi

kuk, kemudian segera menyeret put

agama. Sembari menahan tangis dan juga kesal yang menumpuk di dalam dada, wanita dua puluh sa

et angkot saat dirinya telah sampai di halt

lan pundak sopir tunawicara, dimana sang sopir seg

ng diberikan sang sahabat, tak lupa menyalakan lampu sein

net sembari berusaha tersenyum tipis. Iapun segera turun da

enuju rumah yang dia huni bersama sang putra. Dimana kini

a begitu sampai di depan pintu

nggendong Satria yang nampak sedang asyik berceloteh senang. Bahkan air liurnya nampak menetes m

jalan masuk ke dalam, mendekati keduanya, setelah sebelum

mengulas senyum manis. Iapun menyerahkan Satria pada

lonjak senang, karena bisa bertemu dengan ibunya setelah hampir s

embari mengajak Sarah untuk duduk, karena wanita itu nampak hendak memb

ah dengan lirih, karena kini mata Satria mulai

yayangkan sikap Aditya yang mudah sekali menjatuhkan talak

Marni pelan, saat dirinya melihat jika kini S

li dititipkan pada sang pemilik kontrakan, tatkala ibunya harus bekerja di toko roti yang ada di kawasan jalan Ahmad Yani

sai memasang kelambu. Lantas menoleh pada wanita paruh baya nan baik hati itu. "S

nya Marni dengan

in, Bu! Demi Satria dan juga, agar semua hutang saya segera lunas," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca. "tapi

atria ... masih ada Ibu yang akan bersedia membantu mengurus anakmu. Lagipula Ibu sudah menganggap kamu seperti put

bak air terjun. Ibu muda itu seketika tergugu, yang segera ia bungkam dengan me

enangis lah, jika itu bisa membuatmu lega. Karena ada kalanya kita sebagai wanita berada diposisi rapuh. Namun yakin

i mereda. Ia lantas mengurai pelukan mereka, kemudian me

Marni sembari men

sama-sama mele

seseorang dari balik p

esosok laki-laki berpakaian rapi dengan kemeja kotak-kotak dan celana bahan, sedan

yang datang, seketika membelalak

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY