b

belum bisa menjawab tentang rencana perjodohan itu. Di sisi lain aku butuh biaya un

t-turut. "Ya Allah, aku iklas. Semoga pilihan orangtuaku

ku malam ini. Beliau bertanya lagi tentang perjodohan itu. Aku diam sejenak, sambil mengucapkan Bismillah di hati, aku me

keluarga temannya untuk datang ke rumah. Mengajak din

itu. Semakin mendekati hari pertemuan itu, hatiku semakin gelisah tida

awang mengenang kisah cinta yang telah kandas. Mungkin Alla

**

ngan Bu Dosen yang kemaren. Makalah sudah selesai ku pe

amitan sambil mencium pu

ut wajah Pap

dah tenang mendengar

ri kecil aku menuju ruang kantor. A

perti di kejar setan, hendak

a?" jawabku ngos-ngosa

tanya sih ada urusan di l

beliau masih disana. Baju pun mulai basah oleh kerin

naga, hampir menabrak sepeda motor yang terp

rusan," beliau membuka pi

sudah di perbaiki," jelas ku sambi

ya sedang sibuk!" Bu Devi

ggu sebentar ya! Saya koreksi di dalam mobil saja.

t, d

tas dan mengambilnya. Tertera

alaikum Ma

salam, Mey,

rumah kita. Mereka datang jam delapan malam. Papa mu mengundang mereka untu

sai urusan di kampus Mey se

am mobilnya, sambil menyerahkan berkas ke tanganku. Ku lihat hasil koreksi

capkan terima kasih, lalu me

khirnya ya Mey," ucap Beliau

hir saja. Mungkin seminggu lagi perkiraanku. Sambil berj

kantin untuk menghilangkan

juice dingin

ke ibu

y, sendiri

Farah tidak

ucap bu kantin sambil

ang menunggunya di kantin. Setengah jam

kepala Farah nongol da

sahut ku sambil menceb

menceritakan ke Fara

ukmu. Pilihan orangtua Insha Allah tak mungk

ang. Kami pun menyudahi sesi keluh kesah ini. Kemudian

**

k di dapur. Memasak hidangan dengan berb

i resep hidangan. Sepertinya sudah

asih kelihatan cantik dan

uda Ma?" pasti jawabnya rajin ibadah,

ya tercium sampai ke kamar Kiki," tanya ad

akan juga kok," jawab Mama

nya memberi tanda bahwa ada tamu di luar. Papa dan Mama membuka pintu, dan benar, kelu

anya campur aduk hingga terasa mulas di perut. Terdengar suara Mama

stri separuh baya, memperkenalkan diri sebagai orangtua Harry, bernama Bapak Angkasa

wo matang, rambutnya di sisir dengan model yang kekinian, serta aroma parfum

berkenalan dengan kamu,"

a," sahutku s

makan, nanti di lanjutkan kenalann

ya bersemu merah, seperti habis di entup tawon,"

as Harry mencuri pandang ke arahku, sesekali tatapan kami saling ber

persis masakan di rumah mak

n dan Bu Mitha bersedia, biar saya beri modal," sa

a, Pak Angkasa," ucap

anak! Jangan malu-malu, sebentar lagi kan h

, makan malam pun selesai. Kami

terserah hendak menonton atau main g

Mona beranjak

ri angin duduk di luar, setuju kan?"

bulat.Terasa canggung bing

memecah

eh tanya tida

kak, eh mas

adi gugup

as, biar lebih

panku. Aku menjelaskan dengan bersemangat. Kalau sudah membah

idup kamu. Jarang ada wanita seusiamu suda

di jodohkan, pasti aku belajar menerima dan mencintainya. Dari tutur katanya kelihatan

rapa lama dari istri

ekolah SD. Hak asuh jatuh ke tangan saya, kare

asa dua j

g kegiatan masing-masing. Di ketahuilah selisih usia kami beda lima tah

mpilan. Harus menarik, rapi serta berwibawa. Karena

ikut menyaksikan kedekatan kami berdua. Tak lama keluarga mas Harry pun berpamit

mbung