img Dendam Seorang Pelacur  /  Bab 3 Menghabisi... | 12.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Menghabisi...

Jumlah Kata:1237    |    Dirilis Pada: 29/01/2024

melakukan pengundian lagi. Setelah beberapa kali, akhirnya Katrok yang mendapatkan giliran kedu

lam dadanya, tampak bergegas memeluk wajah Felisha dengan tangan kirinya sebelu

Euuuuumm

ke dalam mulut Felisha dan menekannya, lalu sedetik kemudian ia kembali menarik dan membenamkannya lagi secara berulang. Terus, lagi dan lagi

posisinya. Lalu, dengan sekali gerakan, ia benamkan seluruh area ba

phh.... hu

benar-benar berada di titik keputusaannya yang paling uj

takan pinggulnya tampak bertenaga, hingga deru napasnya terdengar sangat memburu. Tubuh Felisha terlihat bergoya

yang tanpa henti mencekik leher dan menusukan batang kelelakiannya ke dala

cewek ini nikmat bangeett!

enyaksikan penyatuan tubuh rekan-rekannya itu, ia tampak mas

beda sama cewek di pengkolan..

ng sembari menutup kedua matanya, meresapi kenikmatan yang sangat be

ggelamkan tubuhnya ke dalam rongga kewanitaan F

alu kembali membenamkan sebagian tubuhnya yang tumpul itu hingga menyatu t

ngan nyawanya. Ia benar-benar dalam keadaan setengah sadar. Rasanya, setelah

ak menetes dari dahi dan ujung kepalanya cukup deras. Dengan napas yang terdengar tersenggal-senggal, ia terlih

enegang, satu teriakan panjangnya sampai ter

hh... enaaaa

ementara Felisha terdengar semakin merintih, menjerit tanpa suara. Airmatany

tubuh Felisha . Supri benar-benar sudah sangat tidak bisa menahan diri. Dengan terburu-buru ia menancapkan batang kelelakiannya dengan sekali hen

. Ia terlihat mengerang dan menjerit saat sesuatu yang mendesak keluar dari dalam tubuhnya. Cairan lahar putih yang kental s

um yang sangat lebar. Seperti biasa, ia berniat menyimpan video itu sebagai jaminan, agar Felisha selalu menu

t untuk dijual kepada para hidung belang yang memiliki kuasa dan uang berlimpah. Berapapun angka

upri kembali menggilirnya hingga berkali-kali. Mereka berempat melakukan itu sembari menikmati berbagai maca

dan Supri terkulai saling menindih. Sementara Eddie, dengan kepala meny

ap bagian tubuhnya. Ia menangis sejadi-jadinya, menatap penuh dendam dan amarah ke empat orang preman yang tergeletak sembar

Felisha memilih pakaian mereka yang dirasa cukup untuk tubuhnya. Setela

mar gudang itu, tatapannya benar-benar menyala penuh api dendam dan amarah yang sa

ia laknat itu. Lalu, ia kembali menyapu pandangannya ke seluruh ruangan. Dengan langkah

an satu buah pistol lengkap dengan alat peredam di ujungnya. Dengan tangan gemeta

an getir yang sangat mendalam, ia menaruh telunjuk tangan kanannya di pelatuk pistol. Satu

karena pengaruh minuman dan obat-obatan terlarang, sama sekali tidak bereaksi. Lalu, dengan langkah perlahan dan masi

rna putih. Ranjang itu kini sudah berubah menjadi ranjang berdarah. Penuh dengan ber

Untuk beberapa saat, ia hanya menekukan kedua kakinya dan meme

Dengan sekuat tenaga ia mengabaikan rasa sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya, dan mulai

nya yang masih tersisa, menembus malam ke arah hutan di seberang jalan samping gudang ter

enjadi seorang pembunuh. Rasanya itu masih belum

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY