anya pada layar proyektor. Mungki
anlah seleranya. Tetapi saat melihat Felisha, membuat
wanita itu mengingatkan Bara akan burung laut pemangsa ikan. Burung ini biasanya berburu s
ha si
an bibir merah wine itu tiba-ti
, di teng
m digital yang mencapai porsi 97,41 persen pada 2
li
but nama wanita be
nyisakan layanan berbasis
nita itu. Entah kenapa sikap Felisha menimbulkan
perti itu kepadanya. Apalagi semenjak ia menikah. Tentu saja tidak ada, karena para wanita yang
hanya ditatap de
skan waktu dengan minum-minum di pub atau bar dengan kawanan teman-teman pria-nya. Jika pun
tapi sudah sangat jarang semenjak beberapa tahun terakhir seiring dengan karirnya yang m
ah pasti amat segan hanya untuk sekadar melempar li
berusaha menggodanya. Akan tetapi ia tidak berniat sekali pun menanggapi dan melupakannya begitu saja. Karena ia tidak pernah merespon apa pu
jenak seusai meeting, hanya untuk mencari sosok selebrit
kurang beruntung di dunia seni hiburan, sehingga harus b
tuk menjajal dunia prostitusi. Bara tidak bisa memikirkan kemungkinan lainnya. Ia sediki
k membelakangi dinding kaca yang m
kan ia nikmati selagi dingin. Bara memang berniat menjaga berat badannya meski tidak pernah menjadi gemuk. Menj
r ponsel dan ia sudah tiba di
encapai ratusan orang itu. Cukup sekali scroll, Bara menyerah. Mencar
esibukannya. Bayangan wanita berwajah dingin dengan bibir s
anggilan Nina. Sekelebat peras
eeting?" tanya Nina di se
u aja!" Bara benar-be
san telpon Inka sekretaris kamu, kok dia bilang m
berbohong. "Maaf Sayang, aku lupa ngabarin." Kedua alis Bara
ini kamu
edua matanya s
k ban
ah sayang
sumbangan dari perkumpulan ib
nap
ang seikhlasnya, buat ngasih kado
Aku kira d
ikin acara penghargaan buat mereka, tapi acaranya di lain hari. Nah Bu Sarayu juga inisiatif dari kita nyumbang kado buat mer
sepeda gimana? Buat gowes gitu. Beli aja yang mahal, ma
agi di list di grup, mau kasih apa aja. Ada yang kasih TV, mesin cuci,
ya
pulang
Bara melirik sejenak jam din
ngin he
itu saja. Tentu ia tahu apa m
lingeri
k malu. Padahal sudah sekian tahun menikah, tetapi hatinya
u mau jemput
mput sendiri? B
muan orang
a kan?" Bara menyebut na
Pak Surya kok.
Kabari kalo udah sampe
ve
lan di
Inka muncul dari balik pintu. Gadis kutilang itu
antor menyebut Inka kutilang. Gadis itu berpenampilan menarik, tentu saja
Ibu ya kalau sudah selesai m
atap Inka yang meletakkan
ani Pak. Sudah saya cek. Begitu sele
ar Inka membawa roti di atas meja tamu-nya. "Bawa semua deh. Pak S
epan Pak.
in Re
adan Pak?" tanya Inka
ak p
ninggalkan ruanganny
anya? Apa karena di malam itu Felisha tampak begitu berbeda dari perempuan yang biasa ia temui? Felis
ng
sedikit kesan padanya. Apa karena suasana temaram di ruangan itu? Bara nyaris melupakan tentu saja Bian
uk
lakukannya. Seperti kata Bian, yang semalam hanya awal permulaan saja. Bian belum masuk pada menu utama yang
ia hanya masih terkejut saja. Selama ini ia tidak pernah aneh-aneh dengan perempuan. Janga
an. Ia pemalu. Ia tidak suka dengan sengaja menarik atensi lawan jenis. Bara sungguh tahu bagaimana tatapan para perempuan itu terhadap dirinya
nak melunturkan kewarasannya. Perempuan itu hanya kebetulan tampil menggoda dalam
eluruh laki-laki. Tipe idealnya tidak muluk-muluk dan seperti kebanyakan laki-laki lain. Gadis berambut panjang, enak dilihat, manis, imu
n yang luar biasa menyejukkan hati. Senyuman yang membuat manusia mana pun merasa diterima dalam sekejap. Nina juga memiliki tatapan yang terasa tulu
t Felisha yang berwajah dingin dengan un
eranya. Tetapi apa gunanya sel
wajah Felisha ada