stri dari pemilik Brawiyaja Grup kepada putranya yang sedang duduk di meja makan sambil ses

buah senyuman palsu yang lagi dan lagi Satya tampakkan ha

ahagia kamu menjadi istri dari Satya dan menantu di k

lla yang sejak tadi diam di samping Satya dan melontarkan kalimat

kirannya sendiri seketika tersentak saat mendenga

ipis. "Iya, Ibu. Aku juga sangat sena

itu kaku. Semua orang tertawa, tetapi tidak bagi Satya dan Bella. Mereka berdua seakan t

tu dong, Nak," ucap ibu Reva k

sekali tak bisa berkata-kata. Entahlah, ia merasa be

yang lainnya. Dia masih berandai-andai, andai kata Luna yang berada di tengah-tengah obrolan hangat itu bersama keluarga

n rasanya ia mencecar habis-habisan perempuan itu, bertanya apa alasan ter

ksanakan pernikahan sebagai bukti dari keseriusannya, jika pad

un selama bertahun-tahun hanyalah lelucon baginya? Sungguh! Satya in

i mana. Pada Luna kekasihnya yang menghilang di hari pernikahan mereka

di hanya diam, tampak fokus pada maka

l bahwa wanita itu juga sedang b

ang baru bersama. Tetapi bukan berarti semuanya langsung berubah begi

ederhana terutama saat mereka melibatkan

ng Shena," ucap ibu Reva pada ib

g Reva. Aku akan melakukan untuk

n juga. Akhirnya keinginan kita di masa

ku tidak pernah menyangka bahwa kita akan besanan seperti i

dan cantik di umurnya sekarang tengah saling melontarkan r

at bahagia dengan pernikahannya dan Bella. Meskipun itu tidak direncanakan, tetap

n keinginan orang tuanya. Bukan karena dia tidak menyukai Bella, perempuan itu

annya di masa sekolah dulu. Namun sayangnya, sejak dulu Satya tidak pernah percaya terhadap cinta, karen

benar-benar dialaminya. Terpat

dan menghabiskan seumur hidupnya hanya bersamanya. Saat itu, dia hanya berpikir Luna adalah satu

but dan sangat penyayang. Dan Satya akhi

ya untuk perempuan itu. Tetapi lagi-lagi takdir membawa kenyataan pahit, Luna memilih me

a tidak menampakkan kebahagiaan di saat Satya memb

tuk mempertahankan perempuan itu di sisinya. Satya rasa apa pun yang dia lakukan untuk Luna sebanding d

an nona Bella untuk beristirahat," ucap sa

enang. Itu tandanya dia akan segera mengakhiri pesta yan

sudah bisa pul

buat Nyonya Reva han

arang. Tidak baik meninggalkan suami kamu sendirian, bukan?

ti sebab dia tidak mengerti arah pembic

ristirahat. Kalian berdua pas

meraih tangan Bella untuk mengikut

gan apa pun yang dikatakan Satya —suaminya. Seolah perint

un, dia hanya ikut melangkahkan kakinya menaiki anak tangga me

dia harus berperan menjad