img Adhiti  /  Bab 2 PART 1 | 5.56%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 PART 1

Jumlah Kata:1307    |    Dirilis Pada: 05/02/2024

orang pria di dekat Adhit

ntih Adhit

ali. Tidak ada tanda tanda orang lain. Selain dia d

ulitan. Adhiti mencoba menyipitkan kedua matanya. Ag

ti akhirnya sadar da

sini. Untung sebelumnya saya mencoba cek kemba

dak ada orang lain lagi. Dia yang sering duduk memojok di antara rak

ar ponsel. Waktu sudah menunjukan pukul setengah tujuh malam. Be

ri kalau perpustakaannya telah tutu

rdiri dari dudu

ngangguk dan t

mbak. Maaf tadi say

saya bapak jadi kesusahan. Seharusnya pintu perpustakaan telah

rsebut. Dia bergegas menuju lantai

aman perpustakaa

da beberapa panggilan tidak terjawab. Saat di dalam perpustakaan. Nada dering ponsel di matikan oleh Adhiti. Di

panggilan tidak terjawab itu berasal. Dia begitu m

ih Adhiti se

jung tertera. Hanya ada nama, daddy, abang

ibuat terkejut karena deringan pon

wab Adhiti pada

eru Shania dengan suara ke

uran di pe

rak Shania

a sama sama keluar dari gerbang kampus. Jangan bohong! Lu kencan sama

heo tidak apa apa, gua masih bisa menjawab dengan baik dan tenang. Abang lu nohhh!! Dia neror gua setiap lima menit. Gua sampai ngg

mendengar kelucua

api, di perpustakaan kota. Barus

di sana! Lu nggak bohongkan?

ung perpustakaan. Lalu me

tengah harian di sana. Ini baru jala

sendiri aja? Tidak

bisa dia selalu di dekat gua sela

oba memperc

Jam segini dia sudah pulang. Minta tolong jemput lu kesana. Kalau

. Ucapan Shania yang jujur

ya itu yang di

*

a menghubungi pria yang dia cintai tersebut. Awalnya pria itu hanya mereject panggilan A

kembali ke rumah menggu

nya daddy Adhiti ya

dak menjawab panggilan. Tadi hampir beberapa kali mecoba dan tidak kunjung

kota, dad. Aku minta maaf karena

ekat mereka. Wajahnya juga sama k

g kamu sudah pulang, n

kamarnya. Dia butuh istirahat. Selain tubuhny

ndi dan tidur,"

enang ke arah Adhiti. Gadis itu be

k?" Tanya Re

geleng Ad

saja, bang.

paham." Baiklah,

*

setengah dua malam. Mata Adhi

un memasukan makanan ke dalam perutnya. Hanya sarapan dengan dua l

rih Adhiti sambil menatap ba

yang siap dihangatkan atau di goreng. Adhiti hanya mengambil nugg

yaitu bi Titin. Dia tidak mungkin membangunkan asi

l Theo mengej

kompor. Tidak ada pergerakan apapun yang di lakukannya. Karena sudah t

k Adhiti meng

an? Makananmu sudah g

sudah menghitam. Gadis itu merenggut pelan. Betapa bodohnya

n Adhit

u la

Adhiti me

asak. Kamu tunggu

ada waktu untuk membantah. Dia menunggu dengan tenang tanpa bersuara.

you,

akini. Tidak dalam keadaan baik baik sa

Theo sambil mengambil

a melanjutkan makanannya, w

tidak ingin bertanya apapun dulu.

ggil Adhiti

b Theo den

rinduka

arang sekali Adhitu membahas tentang mommy nya. Kalau sudah seperti i

mommy mu," jawab Theo

rdengar rintihan tertahan suara putrinya. Bahkan, suapan m

engejar mommy dahulu? Apakah daddy yang mengatakan cinta

tu mencintai mommy mu. Dan...ya...

. Mungkin sekarang, ia mencob

t Theo mengusa

ncintai seseora

pelukannya. Saat itu juga, kesabaran yang telah di pupuk Adhiti. Runtuh, di dalam pe

ngatakan dia mencintaiku. Padahal kami sudah leb

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY