img Suamiku Nakal dan Liar  /  Bab 4 Part 4 | 5.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Part 4

Jumlah Kata:1201    |    Dirilis Pada: 13/02/2024

hal yang istimewa semua merupakan rutinitas pagi h

yang banyak”ka

ta menyodorkan telu

dak canggung lagi memangg

ang hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah. Ah, siap

ap dengan hari pert

Pa.”ja

ali buat kamu, iyakan

Jawab Pap

n agak cepetan uda

gan disangka aku jadi nona muda disana. Aku tetap cucu Simbok pembantu di rumah

elangkah keluar. Namun, se

buru-buru gi

elat Ma.

Lagian juga searah sama

.buruan....Marn

ah.”jaw

ena memang Papa sopirnya. Aku segera masuk ke bela

apa-apa sih tapi aku

Mar. Masa Papa dijadiin

arus dibelakang. Kebiasaan

n. Cukup ramai pagi itu. Ku lirik sepintas Papa disebelah ka

da yang salah

k kaget. Rupanya Papa menyada

in betul aku memakainya ketika aku keluar dari kamar Mama. Satu-satunya yang mungkin ku curigai hanya Papa. Satu-satunya laki-laki di rumah. Tapi aku tidak punya bukti apapun. Biarpun aku gadis desa

gompol. Tapi tidak mungkin ini sangat berbeda. Rasanya aku in

kolah. Aku cium tangan Papa kemudian berpamitan

rirut.”HP k

am pesan itu Papa menanyakan apa

lg blm

lm

Papa udah kelar k

unggu Mar

lah aku juga diberikan fasilitas yang cukup. Handphone ak

Papa sudah ada di depan gerbang s

ng.”ajakku setela

”jawa

Secara pulang sekolah aku tidak lagi mengenakan

ng. Jelaslah lekuk tubuhku terlihat menonjol. Aku sendiri sadar aku tidak seksi banget. Biarlah orang lain yang

cantik gak

keluar begitu s

tik kok Mar

?”tanyaku

serius.”

sambil membusungkan dad

elihatku, matanya kemu

tahun lagi. Mama Revi pa

a Mama Revita yang memang sudah seksi. Aku hanya te

rum

malam perbuatan Pa

lah aku m

agi ada pemanas air juga. Padahal biasanya di desa aku mandi di bilik yang serba apa adanya. Shower ku nyalakan dan segera membasahi tubuh telanjangku. Segar sekali rasanya. Sesekali ku sentuh daerah-daerah kewanitaanku. Rasanya e

ebu

ukup keras. Aku terpeleset

u dengar pintu

ku dengar

gku sakit. Tanpa mengunggu persetujua

kaget melihatku masi

duh pinggang Marni

n aku di ranjangku. Namun, rupanya tanpa aku sadari lilitan han

tup sempurna. Aku malu juga bergairah ada dorongan dari dalam. Aku mau Papa Wijaya. Sejenak ku

pa sambil tanganku m

ung handuk, satu tangan l

Mar?”t

.”suaraku

anpa menunggu persetujuan dari Papa ku dekatkan wajahku dekat dengan wajah Papa. Ku

.”bisikk

fas. Namun, Papa Wijaya sudah berpengalaman. Semakin lama aku semakin menikmati ciuman Papa, lidah kami saling membelit saling hisap. Aku yang tadinya pasif semakin panas. Pertahananku jebol, kedua tanganku m

a itu yang kelu

. Enak. Geli. Panas. Semua campur aduk. Bibir itu kemudian bermain di

merintih-rintih dan mendesah-desah tak karuan. Lebih hebatnya lagi ku rasakan ada tangan yang menyentuh bibir vaginaku. Aku h

menggesek-gesek vaginaku. Nikmat sekal

..en...nyak Pa....”ak

a-t

tintin.”suara

.”Papa terperanjat. A

ambu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY