img JERAT PESONA PRIA 21 CM  /  Bab 1 Chapter 1. | 1.30%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
JERAT PESONA PRIA 21 CM

JERAT PESONA PRIA 21 CM

Penulis: Samiya Tilana
img img img

Bab 1 Chapter 1.

Jumlah Kata:1175    |    Dirilis Pada: 08/03/2024

ta kelelakian mas Evan yang berukuran amat besar itu menerobos

aas, aaah,

sesak saat senjata Mas Evans Yusna Nugraha yang malam ini baru

aku lekat lekat. Sungguh dia adalah lelaki tertampan yang pernah aku kenal selama ini. Hidungn

untung yang berhasil memiliki lelaki

gan hangat dan panjang. Seketika tubuhku merasakan get

bengkok itu menari nari dalam rongga rahimku. Rasa perih dan nyeri yang sejak tadi berdenyut disa

k sanggup lagi untuk tidak mendesah. Gelenya

otot tubuhnya yang indah terpahat, berkilat ditimpa cahaya lampu yang sengaja dibuat temaram dimalam pertama kami. Hal i

jam kami bercinta. Tenagaku sudah hampir habis akibat digempur senjatanya

mas Evan menegang. Dia mempercepat gera

Sesuatu rupanya memancar dari dalam batang senjatanya lalu muncrat

tubuh dan juga sprei putih bertabur kelopak bunga mawar di

a yang bidang sambil terus menat

mengelus rambutku yang

annya. Dia tersenyum memamerkan deretan giginya yang

*

karena dijodohkan. Kami me

ngungkapkan keinginannya kepada Bapak, untuk mempersunting ku,

angsung setuju. Bapak dan pak Mansyur pun mengatur pert

muka, hatiku seketika berdesir indah. Mas Evan yang tampan d

ak Mansyur mengutarakan keingin

engan Nurul. Pekerjaanku sehari hari adalah sebagai tena

honorer, membuatku dikenal oleh banyak orang terutama ibu ibu ya

an 'Bu Nurul' meski usiaku masi

ukota Jakarta setelah lulus kuliah. Umurnya 31 tahun kini, perbedaan usia y

engar, mas Evans sudah hidup mapan bahkan

lalah yang membuatku langsung

rupawan, mapan, perhatian dan juga mampu mem

kan kewajiban Fardu subuh. Namun karena semalam aku dan suamiku sudah menjalankan Sunnah rosul, maka p

damai. Aku sedikit tak tega membangunkannya untuk melaksanakan mandi besar bersamaku. Ah, nanti

ajiban, kulipat mukena diatas sajada

dia kelelahan karena semalam kami semalam suntuk be

ur. Rupanya ibu mertuak

tampak sibuk berkutat didepan kompor. Serta Merta

sana, nak Nurul didalam saja. Pengantin baru jangan dulu bau bawang dan bumbu d

g menyenangkan suami adalah ladang pahala bagi istri," ucapku, yang tanpa dikomando mula

liki suami yang tampan, dan mapan, kedua m

menu sarapan untuk kami sekerluarga. Ada goreng tempe, bala

yang baru duduk di kelas tiga e

u mertuaku. Aku pun mengangguk lalu bergegas menuju kamarku dan mas Evans. Sempat kulihat s

sembari menggoyang bahu kekar suamiku. Dia menggeliat sebent

ak dan ibu sudah menunggu, lho..." Ujarku dengan intonasi

enggak! Ntar juga gua bangun!" Gerutunya sembari menjam

e

. Namun aku masih berpositif thinking dengan kelakuan

ar dari dalam kamar pengantin kami, lalu berg

" Tanya pak Mansyur dengan waja

tuaku tak lagi banyak bertanya. Sementara Tiwi yang sedang asik sarapan hanya tertaw

an kacau dan bertanya tanya dalam hati, apakah ini sifa

samb

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY