img Look at Me, Elle  /  Bab 9 Abigail | 37.50%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 9 Abigail

Jumlah Kata:2060    |    Dirilis Pada: 06/04/2024

kin kau mel

lam mulut dengan menerima tatapan tajam kakaknya. Pria yang masih sibuk mengupas buah berwarna merah merona itu masih

a hidup berdua, Nath. Kau harus membagi perasaanmu pa

ti diriku juga, jadi lakukan apa saja yang menurutmu benar tanpa me

u. Bukankah kita ini saudara? Sebagai saudara

lai ke atas mangkuk kecil yang isinya beberapa potong buah segar nan manis itu. Membuan

ga sama-sama tahu betul bahwa kita ini dewasa. Sudah sewajarnya aku mengurus hidupku sendiri tanpa campur tanganmu

set. Leonathan sedikit mengingat wajah kesal Alice. "Dan satu lagi, untuk

untuk menjauhkanm

alik. Seolah-olah mendukungku dala

tu." Leonathan terkekeh begitu kata licik menggema, bersumber da

hanya tidak senang melihatku sibuk mencari wanitaku, sebatas itu sifat bodohnya. Kau tahu, dia

tidak akan be

akukan hal lain selain mereco

ngin sebelum dia meraih rokok dan menyalakannya dengan korek api elektrik di atas meja. "

engangguk dan tertawa, sebelum tangan kirinya mengarahkan pun

mbuatmu terlihat sebaga

cepta ke arah sang adik dan berakhir dengan duduk di depannya setelah menyerat kursi makan. Melihat k

Mengapa kau jadi be

rhasil menemukan wanitaku, aku akan meninggalkannya dan tidak mu

i itu, Nath?" Leonathan memukul lengan Leonardo tanpa aba-aba, dan pergi setelah melakukanny

u dengan wanita yang sudah membuatku gila hampir satu tahun ini?!" sahut Leonathan kencang dengan volum

Pria itu ikut berpikir, seperti Leonathan yang pikirannya kalut setiap hari. Namun, ya, dia selalu berusaha menangani dan itulah

sa mendampi

udah berkali-kali aku memintanya untuk menjauh dariku, maksudku, ak

ku melakukan ses

posisi tubuh menjadi tegak. "Sesuatu seperti apa? Kau tidak b

ntai wanitamu, kau pasti sudah heboh mencarinya dan berhenti memusingkan Alice. Sedangkan wanita itu, Alice tahu kalau

ang ingin k

sana. Tugasmu bukan hanya itu, kau juga harus memberikan Mixture Cafe pada Alice supaya dia bisa hidup tanpamu, dan tidak mengandalk

ya, setidaknya samp

ala ke atas dan bawah sebelum memasukkan sepotong apel ke dalam mulutnya. "Pikirkan saranku ini, apalagi kau membantu Alice tidak de

dari bibir Leonardo mengenai Brielle yang kemungkinan sudah pergi dari Bali, serta saran lain yan menyuruhnya untuk pergi dar

hasil menghadirkan anak dalam kandungannya ke dunia. Ya, Leonathan terus menemani Alice, sampai si penunggu cintanya itu benar-benar

an cuma Alice yang bahagia, terharu, dan merasa sangat lega setelah mendengar tangisan Abigail, namun teman-

yang di mana wanita itu tengah memberikan asupan gizi untuk sang bayi. Leonathan yang ikut masuk tak langsung menengok wajah cantik A

ak bisa terlal

ita itu tersenyum sembari mengelus-elus kening anaknya. "Selamat atas kela

" Leonardo menggeleng di saat Naomi tersenyum ke arahnya

kan Naomi yang tak memedulikan hanya menanggapi dengan anggukan kepala lalu mencari di man

emua. Pria itu fokus dengan anak buah yang ia punya di Jogja. Karena ia cur

memberitahu bahwa Brielle sudah tidak di Bali. Jadi ia memutuskan untuk mencari Br

di kuperhatikan kau terus saja menat

ggaman Leonathan. Ia bertanya dengan pandangan ke arah Alice yang nyatanya ikut penasara

irinya itu menoleh sekilas. "Ya, bisa dib

ng baru saja diterima, memberitahu bahwa pencarian Brielle belum membuahkan hasil. Bukan cuma di J

t pun, bahkan Leonathan yang mendengar hampir menoleh padanya. "K

dulu. Ini bukan waktu yang tepat untuk jujur. Ia harus merahasiakan pencarian diam-diam ini dari siapa pun. "Terserah kalian mengira aku

bokongnya di sana. "Jadi kau benar-benar sibuk memusingkan kafe?" tanya Alice sekali lagi dan Leonathan hanya mengg

muncul, ia bahkan berhasil membuat Leonathan menatap ke arahnya. "Ada Naomi

ar-benar beranjak dari tempatnya berd

usah kh

nutrisi untuk si kecil Abigail yang kini tengah tertidur. "Jadilah anak y

tu untukku?" tanya ibu dari anak

ai melotot dibuatnya. Sedangkan Leonathan yang sudah mengepalan tangan di

ada,

n di bibirnya. Alice menarik napas dalam-dalam ketika Leonathan memberikan penekanan dengan sua

mah Alice dengan dua tangan menggendong Abigail. Sangat hati-hati Leonathan melakukannya karena itu adalah kali pertamanya dia men

l menimang-nimang si bayi lucu tersebut yang mengerjapkan matanya berkali-kali dan diringi dengan mulut menguap.

h kuat, jadilah anak yang bisa mandiri seperti ibumu. Dia pasti bangga sudah melahirkan anak sepe

dari bibir Leonathan. Wanita itu tersenyum lebar dan perlahan-lahan menghampiri L

sang empunya. Menahan raut kesal, Leonathan berdeham. "Terima kasih Paman Nathan. Abigail past

selesai beberes m

awatir

dengan sahabatku sendiri,

inta Alice yang mengencangkan pelukannya di perut

on aku akan

ke

n melemparkan bibir ke pipi Leonathan, tapi ia ragu di saat tatapan tajam pria itu mengarah padanya, bahkan sebel

dan berlalu, ia menuju ke arah ruang tamu d

membiarkanmu s

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY