img Saya Pembunuh  /  Bab 4 Saya Pembunuh | 8.89%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Saya Pembunuh

Jumlah Kata:1124    |    Dirilis Pada: 12/04/2024

b.

benar kalau Dewi hanyalah lulusan SMA yang bekerja sebagai kasir di sebuah toko sepatu. Sepulang kerja pasti Dewi membantu orang tuanya berjualan makan

tidak berjualan

an tapi untuk sementara waktu

las teh manis hangat dan u

bur berjual

an sopan membuat Aditya s

ku dari gajian selama 3 bulan ini cuk

n. Timbul di pikiran Aditya harus secepatnya menikahinya setelah Aditya lulus kuliah. Suatu kebanggaan bagi Aditya jika dapat mempe

kamu , setelah aku lulus

depan cemerlang yang ngin menjadikannya istri padahal banyak gadis cantik, pintar , kaya yang mengejar

apa kamu d

arkan lamunannya. Aditya

ster ini, langsung kuperkenalkan kam

ang tuanya hanyalah penjual makanan sedangkan orang tua Adit terkenal sebagai orang kaya dan berpendid

Aditya

Dew

idak mau bagaikan punguk merindukan bulan. Apa ti

rik nafas d

perti itu, Dewi . Orang tuaku itu

Adit

an bukan keraguan. Apa

ur pada Aditya kalau dirinya dipenuhi rasa malu. Ingin rasanya Dewi bera

jawaban yang pa

intainya sekarang menyatakan cinta tapi Dewi malah diam se

wi. Tolong tatap mataku. Apa

at wajahnya lalu mengangguk.

, Dewi. Aku ba

mu merah, pelan-pelan pel

dulu teh manisnya . Sekalian

a ter

n ubi rebus in

__

i Aditya mengantar dan menjemput Dewi bekerja. Dengan berjalannya waktu Dewi yan

n Aditya membuat kemarahan yang amat sangat di diri Sinta Amelia yang selalu saja mencari tahu tentang Aditya. Kebencian Sinta Amelia ter

_

un ke

ndak memperkenalkan Dewi pada kedua orang tuanya di jakarta. Seper

ian dan mau mengajakmu mene

... Cintanya makin berakar kuat di hatinya tapi apa bisa kedua orang tua Aditya menerimanya karena perbedaan sta

in kerja dulu pada atasank

kita ke Jaka

ini Aditya ingin me

u pada pimpinan toko s

aku antar kamu p

peda motor Aditya. Berkeca

_

rja diperoleh Dewi. Orang tua Dewi pun mengijinkan anak gadisnya pergi menemui orang tua Aditya di jakarta. Kees

an sepeda motor te

as Adi

ewi . Mereka berdua berjalan ke loket penjualan tiket bis . Aditya mengambil dompet dari

pa, De

perasaan Aditya tapi tetap gadis m

m bekerja. Mau beli tiket bi

iriman dari ora

nyum sambi

ng Dewi s

ndengar ucapan gadi

napa

mengembang di bibirn

ri orang tua mas Aditya. Ini kebetulan

g harus membayar tiket bis padaha

kamu yang membeli

aplah ini pinjam bukan pemberian, dikem

a . Ucapan Dewi bagaikan tamparan di pipi Aditya yang selama ini belum terlintas di p

iket. Bisanya di se

et di tangan Dewi,

s yang d

selama 4 jam 44 menit tidak mampu mengusir kekhawatiran dan ke

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY