yang baru saja ia dengar. Gadis ini, gadis yang tengah berada da

acarku ya?" ujar gadis itu lagi, dengan senyuma

dia pikir Davin itu Apa? Kucing Persia? Kelinci An

jari telunjuk gadis itu kini dengan seenaknya memencet-mencet hidung Davin. Demi Tuhan! Gadis itu tadi hampir saja mati terlindas mobil yan

membuatnya terjungkal dan terhempas dengan keras di atas trotoar. Gadis itu hanya bi

nya. Apa tak bisa berlaku lebih lembut sedikit saja pada wanita

jika ada pengemudi gila yang hampir menabrakmu, cobalah untuk menyelamatkan bokong sialanmu itu sendiri. Mobi

untuk membalas ucapan pria itu, n

i depanku. Aku tak mau memiliki pengalaman buruk seumur hidupku, hany

i nyaris terlepas dari engselnya. Dan di luar dugaan, bukannya balas memaki pria itu --sepe

gak mau tahu, kamu harus jadi pacarku!" uc

gusar pria itu memutar tubuhnya dan bersiap meninggalkan

h ringsek akibat menabrak pohon. Nessa tersenyum, dalam hati ia bertanya-tanya, apakah saat ini Glasses Girl baik-baik saja? Hukum karma itu memang benar-benar ada, be

dian yang mampu menghentikan

enyuman yang berbeda. Senyuman tulus yang membuat gadis itu terlihat sangat man

yang sempat-sempatnya

nya terangkat ke atas, mata bulatnya yang indah memandang dengan sa

eraka itu kembali menghempaskan Da

saja s

__

jap beberapa kali sekedar untuk membiasakan m

yang sama. Sebuah kamar perawatan yang tampak bersih dan kental dengan nuansa putihnya. Namun teta

ya tadi. Mimpi yang terasa begitu nyata. Nessa bahkan tak bisa membeda

sebuah kenangan baginya. Karena setidaknya gadis itu

irinya dalam mimpi benar-benar dirinya yang dulu. Gadis

menoleh ke arah pintu kamar rawatnya, dan

untuk menggenggam tangan Nessa, sedangkan tangan

?" Davin mengelus rambut Nessa dan me

li menerima kelembutan Davin. Nessa mungkin belum mengingat sepenuhnya hubungan mereka dulu, n

nah kurasakan," ucap gadis i

bibir gadisnya itu. Kemudian menyatukan kening mereka dan menggesekkan

rkan lengannya yang sedari tadi berada di belakang pungg

unga favo

elihatnya, bunga