img A Whore Mate  /  Bab 2 Bertemu. | 6.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Bertemu.

Jumlah Kata:1455    |    Dirilis Pada: 28/09/2021

mualaik

-goyangkan tubuh Alana yang tertidur di atas sajadah di sebelahn

. Masih di masjid, masih di sisi masjid bagian jamaah perempuan,

Gelagapan membenahi mukena sekenanya, duduk dengan cepat, m

ri mereka. Senyum yang manis lengkap dengan lesu

puan ini bukan pemeluk agama Islam. Pasti juga akan mengira bahwa peremp

uk di sini kan?”

ramah. Menggeser tubuhnya hingga kini

ap lamat-lamat perempuan itu. “Kaka habis salat asar juga?

gue tadi ketinggalan jamaah karena urusa

tar wajah, saling berhadapan,

mahasiswa bar

engangguk. “Ken

lama di sini Kak,” jawab La

Eh kok ya ternyata kita ki satu angkatan toh,” sambu

ya perempuan itu antusias. “Eh, jangan panggil kak dong. Kenalin, nama gu

jabatnya erat sambil menggoyang-goyangkannya. Bahkan mungkin sekara

ah akhirnya menemukan teman yang fakultasnya sama den

enal, kita fakultasnya sama loh,” jawabnya dengan penuh rasa gembi

sahabatnya itu. Ingin juga rasanya menemukan

tidak adil pada orang yang lebih

Zeline sambil meregangkan jabat tangannya. “Lalu kalau kakak? Sia

sastra Inggris,” jawab Layla datar. Menyambut jabat tangan Zeli

ali lihat kalian salat di masjid ini,” tanya Zeline lagi sambil melepaskan

kenapa ia jadi semakin tidak suka dengan gadis satu ini. Jujur saja, perempua

Mengikuti anggukan Alana yang duduk di sebelahnya. Bedanya, Alan

hari ini baru sampai di Kota Gan

Em ... tapi,” Kalimatnya terpoto

potong Alana c

ngan wanita yang kini sekaligus aka

berdua. Rambut yang diwarna pirang di ujungnya. Waj

jerawat di wajah dan tubuh Zeline. Belum lagi pakaian bermerek mahal dengan bahan

a dari desa, bagi mereka berdua penampilan sama sekali tida

erdua mana t

da brand pakaian ternama. Seperti geplak, lemper, golang-galing, onde-onde, tape ketan da

an pil pahit rasanya. “Masalah antara remaja dan orang tuanya. Itu kenapa sepert

erempuan itu bergerak. Perasaan nelangsa seakan

ngan bilang Alana tak menyadari itu. Perempuan ini terlihat aneh. Sok ke

da di puluhan bahkan ratusan kilometer jauhnya dari sini. Tidak ada orang yang akan membantu

ergopoh masuk rumah. Berteriak memanggil bapak dan ma

ingat betul dan tahu

Bagian terberat dari perjuangan. Meletakkan dua tumbal sekaligus untuk

Membuat lamunan perempuan di sebelahnya buyar. Mengembalik

jawabnya gelagapan bingun

ne terkekeh melihat tingkah Layla yang m

n banget Zeline juga sedang nyari,” jawab Alana sebal. Kenapa pe

.... sorry galpok. Gagal pokus tadi,”

ari bareng aja bertiga. Syukur-syukur kan kalau bisa dapet satu rumah untuk bertiga,” j

e ada satu rumah incaran sih. Buset incaran, udah kayak mau maling aj

. Tapi udah nggak ditempati. Eh, tapi nggak lama kok. Baru tiga harian yang lalu mereka pindah ke luar kota. Jangan baya

elahnya ikut tertawa lagi. Siapa juga yang mau tid

k mau kalau rasa senangnya kena PHP karena harga sewa yang mahal. Mana

ini gue cuma mau lihat lokasinya. Nah karena kebetulan hari ini kita ketemu, ya mau gimana lagi? Mungkin kalau cocok kita

.....” Jawaban polos yang sebenarnya lebih menunjukkan bahwa

ra kan kita berdua, aku dan Alana tidak punya kendaraan transportasi jarak dekat sep

tes verbal yang dikemas dengan alasan yang logis. Sudahlah, Layla intinya

sombong tapi sekarang karena firasat

melihat Zeline, satu rumah untuk tiga orang seperti kata

aran tinggal lain agar bisa me

mbung

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY