img A Whore Mate  /  Bab 5 Dosen Firman. | 16.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Dosen Firman.

Jumlah Kata:1613    |    Dirilis Pada: 28/09/2021

satu-satunya cara yang bisa ia lakukan. Apa pun itu namanya yang jelas Zeline ta

n kaya raya dan membuatnya dijauhi banyak teman. Tak ada yang mau berteman dengannya.

an tubuh Zeline. Mendorong tubuhnya sedikit menjauh agar

aki itu mengamatinya. Bahkan hingga tak menikmati apa yang sedang dilakuk

nutupi rasa gundah dan bersalahnya. Ayolah, ia diba

ggang meninggalkannya. Meski kedua bola matanya tetap tak bisa lepas dari tubuh gadis itu

nya, menatap dirinya sendiri di depan cermin. Semua kenangan buruk itu benar-benar

alir itu membasuh wajahnya. Lagi-lagi ia harus membunuh nuraninya. Se

n air lagi

ka wajah Zeline tetap cantik. Mata sipit, pipi tirus, dagu yang lancit, ju

gan perasaan bangga. Tersenyum penuh rasa l

dan pengap yang tak bisa ia temukan jalan keluarnya. Hanya punya pilihan untuk terus berjala

atu persatu kancing bajunya. Membiarkan selembar kain itu lolo

uhnya yang kini hanya berbalut bra krem dan celan

di sini. Malam ini, suka atau tidak ia harus melakukannya. Inilah profesi yan

berbalut handuk putih yang menutupi dada hingga sedikit pangkal kakinya. Bola matanya berputar, menatap sof

g menunggu Zeline. Dan ke sanalah kini kedua kaki Zeline melangkah. D

anya sayang?” ucap laki-laki i

nya Zeline balik. Sudah waktunya bekerja,

buangnya sekuat tenaga, membuat kini tubuh telanjang bulat

kini tersenyum

bat seiring tubuhnya yang sudah naik ke atas ranjang. Bahkan lihat kini, satu kakinya dengan beb

ne yang lembut dan kencang. Memejamkan mata, menikmati sensasi

bil menurunkan tubuhnya pelan-pelan. Merunduk, hingga bibirnya s

ikut bergoyang. “Aku tak bisa memilih sayang, mana yang lebih kusuka. Kamu yang ganas

mudah terlepas dari tubuh ramping Zeline. “Aku suka kamu yang tidak mengenakan apa pun,” lanjut laki-laki itu b

mbar kain terakhir yang membatasi tubuh telanjang mereka. Laki-laki itu terse

menambah pekat aroma bir

n lagi. Mengangkat sedikit kepalanya, menyambar bibir tipi

ai dirinya. Bersandar dengan kedua tangannya, mendorong kepala pria

a. Dua lapisan kulit yang beradu, cukup membuat gairah Zel

ta penghibur bagi laki-laki yang k

anya ke atas kepalanya. Menggeliat lagi, menggesekkan tubuh telanjang bulat di ata

ara yang semakin tipis di antara hidung mereka. Bibir yang semakin terasa ba

un Zeline bisa merasakannya. Merasakan sesuatu mulai mengeras di bawah

mbuat dua orang itu sekaligu

engeras di bawah sana,” lanjutnya sambil mengangkat tubuhnya. Kini Zeline tampak seperti tengah menun

besarnya dengan dua tangannya. Menyusul Zeline, perempuan yang k

n setelah berhasil duduk. Menyusul Zeline, men

n itu, meladeni laki-laki ini dengan tidak kalah ganas. Melingkarkan lengannya di leh

sayang?” tanya Zeline setela

tubuh telanjang Zeline ke belakang. Perempuan itu memekik k

ria itu dengan berbisik lem

mencium bibirnya lagi. Tak perlu menunggu lama hingga kecupan itu kemudian

h mengecup tengkuknya. Menjelajahi senti demi senti bagian tubuh sensitif itu. Ber

gigit bibirnya sendiri. Menahan rasa nikmat yang besarnya kini mengalahkan rasa geli tadi. Kenikmatan ya

ya. Memekik saat bibir pria di atasnya itu kini telah sampai di buah dadan

aruan. Perlakuan Om Firman seakan membuatnya terbang ke langit

g?” ucap Om Firman setelah ke

yang ada di atasnya. Menekan kasar, membuat bibi

i bibirnya semakin jelas. Tak lagi ditutup-tutupi seperti bebera

erdua ciptakan. Tak peduli lagi siapa yang kini menindih tubuhn

di pangkal pahanya. Mendorong-dorong, menggesek bibir luba

erhenti tepat di atas wajah Zeline. Laki-laki itu tersenyum penuh keme

uaskah kau menyiksaku dengan yang barusan

tumbuhi bulu halus itu. “Sepertinya kali ini aku berhasil membuatmu lebih ba

Membuka lebar-lebar pahanya. Membiarkan laki-laki itu puas menindihnya. Merasaka

kan itu sekarang,” pintanya sep

mbung

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY