img Pacarku Anak Jendral  /  Bab 1 Pertemuan pertama | 0.94%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Pacarku Anak Jendral

Pacarku Anak Jendral

Penulis: Dian kasa
img img img

Bab 1 Pertemuan pertama

Jumlah Kata:1880    |    Dirilis Pada: 13/01/2025

"Jangan lari, jangan lari" teriak Nada. Dia mengeluarkan seluruh

ndut itu, sehingga Nada yang seorang wanita masih bisa mengejarnya. Hingga

tu laki-laki itu berhenti

ngos-ngosan, tangannya terulur ke arah laki-lak

menunjukkan taringnya di kandang singa, sungguh sangat bodoh "sudah

bukan bapak yang men

gmu, aku tidak mau dikeroyok oleh warga disana, enak saja muka ga

ya sekitar sepuluh orang atau lebih. Penampilannya sama seperti laki-laki pencopet itu. Nada melihat ke sekeliling dia baru menyadari dia berada di sebuah gang buntu, bulu kuduknya langsung berdiri, firasat buruk datang, jangan-ja

Nada, meskipun takut dia masi

serak menyahuti dari be

g berkata "bos, cewek ini menuduh aku mencopet uang dia, pad

lau bukan bapak siapa lagi, bukannya tadi bapak me

g disana banyak orang, kamu meneriaki

pat kembali

mbuka mulutnya lagi "Suwito ka

bilang bukan aku yang mencopetnya, suer

edah

ya sigap menggeledah Suwito

a hilang setelah dia ditabrak laki-laki bernama Suwito itu, tapi dit

juga. Dia mengejar laki-laki yang di kira copet sampai sini, biasanya seorang wanita kalau dicopet langsung menang

karena takut, atau kepanasan membuat

h dahulu "Hei cewek, bukan dia yang menc

apa setelah minta maaf uangku akan kembal

ito pelakunya, kami

nya yang sedang berbicara namanya pencuri mana m

lepon mu, besok

anannya meraba kantong celananya dan mengambil bulpoint, memegang sangat erat. Pikirannya saat ini adalah bagaiman

ok orang tersebut dengan bulpoint d

menyangka bulpoint itu digunakan untuk senjata, namun bos geng itu hanya terseny

ngin, dia tidak mau tinggal di tempat yang menyeramkan itu leb

kuti ce

*

pintu gerbang universitas, matanya menatap setiap orang yang masuk kedalam kampus, kali ini tidak boleh

cewek itu belum muncul? Apa har

da bos nya mengapa bosnya bersikeras menunggu cewek kemarin itu sampai tengah hari dibawah t

as lebih. Mungkin cewek kemarin memang hari ini tidak datang kulia

pkan Halo, seseorang di sebera

u butuh b

an temannya ini setiap telpon 90% pasti untuk minta bantuannya bukan

u jadwal kuliah kelas ekonomi da

itu, apa kamu mau ku

nya aku kuliah

a ini dari dulu tidak mau disuruh kuliah, kerjaannya hanya di depan komputer, kata

anak jalanan dan anak punk yang telah tobat. Namanya Samudra, dia biasanya dipanggil Bos Sam (buk

rsebut, karena latar belakang Samudra keluarga tentara dari kecil dia sudah berlatih bela diri, tak heran Samudra dengan mudah menghaja

tu gengnya dilarang mendekati narkoba, alkohol, apalagi mencopet. Semua preman di buat tobat olehnya (kalau tidak patuh

sambil berucap "sudah ku bilang aku ingin kerja, cari uang

tein itu bukan dokter bedah

ebelum mendengar jawaban Sam langsung mematikan hp nya

ke markas, nanti malam sa

*

demam, entah karena kecapekan lari mengejar copet atau karena stres uang kuliah semester depan hilang, intinya dia demam dari kemarin hingga sore keesokan harinya.

harganya murah. Nada mengambil nasi putih, sayur sop wortel dan juga dua begedel kentang. Ua

waspada, dia mengeratkan sweaternya dan berjalan cepat, sangking cepatnya dia tidak memperhatikan lubang di jalan yang rusak. Kakinya menginjak lubang itu dan tubuhnya

mu.

sebenarnya sangat ingin tidak mengenalnya. Rambutnya gondrong, berkumis dan berjen

tubuh Nada yang tadi digendongnya kemudian me

buhnya semakin dekat, Nada memberontak dari pelukan Sam, entah bagaimana mulanya tiba-tiba bibir Nada dan Sam bersent

an memegang bibir mereka masing-masing. Otak Nada mulai bekerja duluan, tidak menunggu lama Na

ras, jantungnya berdebar dengan kencangnya, pik

tuhan meskipun tidak lama tapi memang berse

h menyangka ciuman pertamanya akan diberikan kepada orang asing yang

inya saja yang mendapatkan ciuman pertamanya. Nada

*

os Laut Hitam. Dia tidak menyangka bisa berciuman dengan seorang gadis. Di tengah jalan pula. Entah bagaimana kejadiannya Sam juga tidak begitu jelas, yang dia ingat adalah rasa bibir itu menempel, meskipun hanya

dalam kresek hitam "Tunggu. Bukankah ini nasi bungkus gadis itu,

marnya. Sejak kejadian ciuman yang tak terduga tadi

t Bos nya pulang dengan lin

"To, katamu tadi Bos pergi ke kos cewek kemarin it

dari Bos kali, atau jangan-jangan uangnya kurang. Eh S

pa uang wanita itu yang sudah hilang". Sampai sekarang Suwit

img

Konten

Bab 1 Pertemuan pertama Bab 2 Makanan Kesukaan Bab 3 Bando Bab 4 Menemukan Jejak Bab 5 Siapa dia Bab 6 It's Sam
Bab 7 Menghindar
Bab 8 Panggil Sayang
Bab 9 Jadi model
Bab 10 Nasi goreng
Bab 11 Kejadiannya
Bab 12 Pemotretan
Bab 13 Cafe Britz
Bab 14 Berenang
Bab 15 Kaos BNS
Bab 16 Alun-alun
Bab 17 Apakah Toni
Bab 18 Siuman
Bab 19 Sandiwara
Bab 20 High heels
Bab 21 Ciuman
Bab 22 Juara Kakang Mbakyu
Bab 23 Karaoke
Bab 24 Kejutan
Bab 25 Menunggu
Bab 26 Tertusuk
Bab 27 Menjenguk
Bab 28 Ungkapan
Bab 29 Alay
Bab 30 Tasya
Bab 31 Pulang
Bab 32 Mama
Bab 33 Foto
Bab 34 Perangkap
Bab 35 Tidur
Bab 36 Bicara empat mata 1
Bab 37 Bicara empat mata 2
Bab 38 Bengkel
Bab 39 Go to Bali
Bab 40 Liburan
Bab 41 Baju merah
Bab 42 Villa
Bab 43 Rasa yang aneh
Bab 44 Interogasi
Bab 45 Mitha dan Andreas
Bab 46 Bioskop
Bab 47 Bingkisan Misterius
Bab 48 Rumah target
Bab 49 Gudang Tebu
Bab 50 Pelaku Pembakaran
Bab 51 Pertarungan
Bab 52 9 nyawa
Bab 53 Dikejar penduduk
Bab 54 Cerita Xavier
Bab 55 9 nyawa
Bab 56 Dikejar penduduk
Bab 57 Minta maaf
Bab 58 Mata-mata
Bab 59 Kedatangan kakak
Bab 60 Kepulangan Papa Xavier
Bab 61 Ortu Erga
Bab 62 Kenal Kakak
Bab 63 Kabar buruk
Bab 64 Blitar
Bab 65 Cerita PHK
Bab 66 Curhat ke Ibu
Bab 67 Rumor
Bab 68 Rumor 2
Bab 69 Papa
Bab 70 Menangkap Dimas
Bab 71 Mencari bukti
Bab 72 Chat mama
Bab 73 Persidangan 1
Bab 74 Prank
Bab 75 Hukuman
Bab 76 Putusan sidang
Bab 77 Sang Jendral
Bab 78 Sang jendral 2
Bab 79 Sang jendral 3
Bab 80 Papa Sam
Bab 81 Makan malam
Bab 82 Suap
Bab 83 Persidangan Nada
Bab 84 Persidangan Nada 2
Bab 85 Persidangan Nada 3
Bab 86 Sensitif
Bab 87 Grand opening
Bab 88 Pembicaraan pagi
Bab 89 Wejangan Ibu
Bab 90 Persidangan Nada 4
Bab 91 Persidangan Nada 5
Bab 92 Ragu
Bab 93 Hampir saja
Bab 94 Check up
Bab 95 Putusan Sidang Nada
Bab 96 Kehebatan papa
Bab 97 Konferensi pers
Bab 98 Tidak biasa
Bab 99 Kegelisahan
Bab 100 Perpisahan Tewel
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY