img Symphony Hati  /  Bab 8 SH - 8 | 14.04%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 8 SH - 8

Jumlah Kata:1365    |    Dirilis Pada: 18/01/2025

kaget dan takjub. "Oalaaah ... jadi D

"Emang kurang

a ... padahal waktu itu kita se

ras, meski kepalanya pening bukan kepalang dan omongannya mulai melantur. Saat Debby, Diana, dan Lina nyaris tida

lokasi ap

h ingat percakapan

jawab

njukin j

is

ering mengerutkan dahi, hingga akhirnya dia tertawa kecil dan menghentikan mobilnya. Dayana menduga, alih-al

le Maps aja deh

sebatang rokok. Dayana yang bosan menunggu di dalam mobil-sementara tiga sahabatnya sud

untuk Dayana. Seingat Dayana, tidak ada obrolan lagi malam itu. Mereka hanya merokok bersama sembari menatap langit malam dan mobil yang berlalu lalang. Mungkin "teman De

n kejadian malam itu versinya, juga me

unya nama," seloroh Naren dengan nada ge

lukan yang luput dari ingatannya? Apakah dia muntah di mobil? Ap

amu lakukan tiap berhenti di

tu was-was, dan berta

dari mobil dan nyamp

nya terkejut. "Nggak

amu doakan supaya driver-nya selalu

a, s

a. "Tapi tiap kali aku bawa masuk ke mobil lagi, dan aku tanya

gan telapak tangan dan ter

kin lebar. "It'

g bisa mereka bicarakan dengan seru, atau memang karena pembawaan Naren yang hangat dan mudah membuat orang nyaman. Topik demi topik muncul be

ame, by the wa

aren bertanya den

capkan. Narendra. Narendra," ulang Dayana dengan suara lebih

an samar-samar di sudut mata, juga bibir tebalnya yang tertarik dengan cara yang ramah, menciptakan kombinasi yang menyenangkan untuk dilihat. D

pernah dia temui di kencan-kencan sebelumnya. Separah

ng aku juga jad

wa lebar. "A

mbai dari atas ke bawah. "I like the way you call my name. I

"Boleh juga gom

ng di sisi kanan Dayana. Lantas, sebuah buket bunga berukuran kecil muncul dari sana. Isinya tiga tangkai m

ga puluh tahun hidup, ini kali pertama seseo

n warna kesukaanmu apa, jadi

that's

. "BTW, bunga favori

k. "Noted. Kapan-kapan, ya. S

ga tidak pernah mengada-ngada ketika menyebutkan kelemahan kandidat pacar yang disodorkan teman-temannya. Sayangnya, hingga saat ini, dirinya tidak menemukan sesuatu yang benar-benar mengganggu dari Naren. Penampilan oke, pembawaan juga bagus.

trik terakhir. Dia sedikit merasa sayang, karena s

i?" Dayana memulai. "I mean ... look at you. Aku rasa ada be

?" Naren balas bertanya. "Walaup

us menjawab apa. Benar juga, label pertemuan ini terlalu ambigu, pi

uk tahu lebih banyak. Siapa tahu cocok, ya, kan?" Pria itu tersenyum

atnya,' pi

ku kalau tahu alasa

n mengangkat a

ena

dengan ujung yang menyatu di glabe

r Debby buat kencan sama aku malam in

gkus geli. "S

ini Naren ter

esi nyariin aku pacar. Debby mau nyerahin salah satu propertinya untuk aku kelola selama setahun, as

.. be

uang yang bakal aku hasilkan dari properti Debby itu. Jadi, ya ..." Dayana mengedikkan

s

m so

yang ke b

lap

u membeliak tajam. Namun, tak lama kemudian dia te

iasa,"

te dengar alas

agi. "No prob,

k pernah ada ajakan untuk kencan kedua dari mereka. Dayana yakin Naren juga sama. Umumnya pria akan tersinggung saat tahu dia hanya jadi salah satu opsi dari beberapa orang lain. Apalagi

um mendapatkan apa yang dia mau." Naren menyipitkan mata. "Aku curi

r, lantas mengedikkan bahu. "Tapi kal

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY