img Pondok Mertua Indah  /  Bab 5 Sosok Lain | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Sosok Lain

Jumlah Kata:1004    |    Dirilis Pada: 06/10/2021

depan kamar mandi, langsung menghampiri

apa,

ah mengarahkan jari telunjukn

gan darah seperti berlomba-lomba keluar dari bak mandi.

ak agar darah itu cepat terbuang. Namun, belum juga memegang pinggiran wadah besar itu, tiba-tiba t

bisa berbuat apa-apa. Melihat anaknya, Mirah kalang kabut dan menarik Nengsih dengan sekuat tenaga, t

un, Nen

. Kepalanya terasa pusing, dadanya sesak luar biasa, dan telingany

tu meraih kepalanya dan menenggelamkannya ke dasar bak penuh darah. Nengsih tentunya

dan sekali hentak, dia bisa terlepas dan kembali ke luar bak. Napasnya tersengal-sen

busa detergen. Nengsih mengikuti arah pandang Mirah. Dia juga tersentak tak percaya. Pandangan Nengsih perlahan turun ke tubuhnya. Dia

gganggu keluarga kita, Nengsih.

*

i kamar Nengsih. Mereka menunggu kepulangan Parmin yang katanya nan

dang, keduanya memutuskan untuk bersama-sama membuka pintu. Takut kalau di

i sana sudah berdiri Parmin

lang, kami sudah n

diam membisu dan tak ingin menyambut pelukan hangat dari istri ser

asuk kamar. Parmin me

. Biar ibu yang buat kopi. Kamu ist

gatakan besok. Dia sud

engsih akan bicara s

pikir perkataan Nengsih pasti sangat

n sedikit gula. Kemudian dia berjalan ke kamar dan memberika

elah karena terdengar suara dengkuran yang cukup keras. Padahal

dengan kejadian hari ini. Semua tubuhnya terasa lepas dari

sedang memaki Parmin. Lama kelamaan suara putrinya itu t

ang dia rasakan dalam mimpi menjadi kenyataan. Nengsih tampak berada

ngsih mengarah ke Parmi

paruh baya itu menghampiri anaknya dan mencoba merebut benda yang mengkilat ta

u! Dia bu

sadar! It

benar, Mirah. Aku b

ih menutup mulutnya, kedua bola mata gadis itu membulat terkeju

iapa k

orang wanita berkebaya lusuh dengan sanggul rambut yang berantakan. Bagian tubuh yang

kan lebih. Mirah dan Nengsih berpegangan tangan. Mereka sebenarnya sedang diliputi

in?" tanyanya tanpa beranjak

elah Dirja. Parmin adalah pemi

t apa pun!" Mirah berteriak meski matanya

angkan. Apalagi, kehadiran sosok yang sangat menyeramkan di antara mereka. Seakan membuat semua perhatian keduanya tak bisa beralih. Hanya tert

seperti suamimu, lelaki bersih dan suci, apalagi anakmu yang masih gadis, dia adalah budak yang cocok

erkejut dengan perkataan setan wanita di ranjang itu. Penawaran yang t

dengar. Ibu dan Anak itu refleks berjalan keluar dan membuka pintu. Di sana tampak

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY