Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Awal Resah

Jumlah Kata:1419    |    Dirilis Pada: 28/01/2025

i seorang ustad terkemuka di kampung. Penampilannya sering kali memancarkan kesan istri salehah: ba

tersenyum tenang, menunduk dengan sikap penuh keanggunan. Banyak yang menganggapn

tahu. Meski sering terlihat mendampingi suaminya di pengajian, kenyataannya, ilmu agama Umi L

sempurna ketika ada orang yang melihat. Ketika jauh dari pandangan umum,

sip yang lebih tajam dari lidah tukang nyinyir kelas nasional. Ibu-ibu di sekitar sering membicarakan betapa Umi Latifah bisa me

i Latifah sudah angkat bicara. Di balik kerudung lebarnya dan senyum lembu

i-hentinya meremas kerudungnya yang berwarna hijau tua, sambil sesekali ia menatap kosong ke arah pint

ia berusaha menepisnya, menganggapnya hanya imajinasinya saja yang terbawa suasana. Tapi sekara

t?" pertanyaan itu berulan

itu hanya perasaannya saja. Namun, rasa khawatir bahwa a

ar, tidak hanya harga dirinya dan keluarganya yang hancur, tetapi juga kepercayaan jamaah terhadap dirinya dan suamin

mungkin mengintip dari luar gubuk itu, pasti bisa saja menyebarkan gosip

tahan dengan perasaan was-was yang terus menghantuinya, sehingga mem

rannya. Umi Latifah tak ingin terus-menerus dibayangi oleh rasa

intu dengan sopan. Tak lama kemudian, Pak Amat munc

yang bisa saya bantu?" tanya

senyum tipis. "Wa'alaikumussalam, Pak Amat. Saya ingin bertanya sedikit

pinggir itu? Kebetulan sudah jarang ke sana lagi, Umi. Malah, baru beberapa

detak jantungnya semakin cepat. "Jadi Pak Amat s

istri saya meninggal, makanya mau dijual ke Pak Wira. Mungkin yang sering ke sana sekarang Pa

besar kemungkinan orang yang ada di dekat gubuk saat itu adalah Pak Wira, besannya sendiri yang sering ia jelek-jele

ng ada di sana dan menyaksikan segalanya, bagaimana ia bisa menghadapi kenyataan itu? Umi Lati

ya mendengar ada yang bilang sawah itu mau dijual," kata Umi L

Pak Wira akan bertemu lagi untuk membicarakan lebih lanjut. Kala

ifah sambil tersenyum tipis. Setelah be

dari kemungkinan bahwa Pak Wira adalah orang yang mungkin telah mengintip kejadian

*

pura-pura pergi ke warung Bu Ida. Ia sering berkunjung ke sana

gubuk sawah itu. Warung Bu Ida memang menjadi tempat favorit para warga untuk b

ng sudah ia duga, Pak Wira duduk sendirian di pojok warung, menikmati secangkir kopi

ih cepat, tetapi ia berusaha tetap tenang.

ifah dengan senyum, mendekati etalase ke

a saya bantu?" tanya Bu Ida ramah, sa

Bu," jawab Umi Latifah ringan, berusaha me

h melirik ke arah Pak Wira. Ia tampak tidak sadar kehadi

Umi Latifah pun mendekat ke ar

Lagi santai, ya?" sapa Umi Latifah dengan

Umi. Iya, lagi ngopi sambil istirahat sejenak. Baru dari sawah tadi," j

sikap. "Wah, rajin sekali, Pak besan ini. Sawahnya luas sih

kalau lancar. Sawah Pak Amat itu strat

ih berputar pada kejadian di gubuk. Ia ingin

empat ke sawah Pak Amat, ya? Saya kira sawah itu ja

lisnya, sejenak terdi

inya sebelum deal sama Pak Amat. Termasuk memeriksa gubugnya juga, sepertinya meman

in tidak nyaman, tetapi

u saya juga lewat dekat situ, dan rasanya seperti ada yang mengawasi

kit tajam. "Mungkin memang ada, atau mungkin perasaan saja. Sawah kan

Pak Wira masih terdengar tenang. Ia bingung, apakah Pak Wira be

, tapi rasa penasaran dan ketakutan kalau Pak Wira benar-benar melihat kejadian di

*

img

Konten

Bab 1 Awal Kisah Bab 2 Awal Panen Bab 3 Awal Ketahuan Bab 4 Awal Resah Bab 5 Awal Menyesal Bab 6 Awal Kecemasan Bab 7 Awal Terjerat
Bab 8 Awal Obsesi
Bab 9 Awal Terbuka
Bab 10 Awal Merasakan
Bab 11 Awal Ketagihan
Bab 12 Kisah Pak Amat (1)
Bab 13 Kisah Pak Amat (2)
Bab 14 Kisah Pak Amat (3)
Bab 15 Kisah Pak Amat (4)
Bab 16 Kisah Pak Amat (5)
Bab 17 Birahi Umi Latifah (1)
Bab 18 Birhai Umi Latifah (2)
Bab 19 Birahi Umi Latifah (3)
Bab 20 Birahi Umi Latifah (4)
Bab 21 Birahi Umi Latifah (5)
Bab 22 Birahi Umi Latifah (6)
Bab 23 Birahi Umi Latifah (7)
Bab 24 Birahi Umi Latifah (8)
Bab 25 Birahi Umi Latifah (9)
Bab 26 Birahi Umi Latifah (10)
Bab 27 Birahi Umi Latifah (11)
Bab 28 Birhai Umi Latifah (12)
Bab 29 Birahi Umi Latifah (13)
Bab 30 Birahi Umi Latifah (14)
Bab 31 Birahi Umi Latifah (15)
Bab 32 Birahi Umi Latifah (16)
Bab 33 Menggilir Menantu - 1
Bab 34 Menggilir Menantu - 2
Bab 35 Menggilir Menantu - 3
Bab 36 Menggilir Menantu - 4
Bab 37 Menggilir Menantu - 5
Bab 38 Menggilir Menantu - 6
Bab 39 Menggilir Menantu - 7
Bab 40 Menggilir Menantu - 8
Bab 41 Menggilir Menantu - 9
Bab 42 Menggilir Menantu - 10
Bab 43 Menggilir Menantu - 11
Bab 44 Menggilir Menantu -12
Bab 45 Menggilir Menantu -13
Bab 46 Menggilir Menantu - 14
Bab 47 Menggilir Menantu - 15
Bab 48 Menggilir Menantu - 16
Bab 49 Menggilir Menantu - 17
Bab 50 Menggilir Menantu - 18
Bab 51 Menggilir Menantu - 19
Bab 52 Menggilir Menantu - 20
Bab 53 Menggilir Menantu - 21
Bab 54 Life of Rangga (1)
Bab 55 Life of Rangga (2)
Bab 56 Life of Rangga (3)
Bab 57 Life of Rangga (4)
Bab 58 Life of Rangga (5)
Bab 59 Life of Rangga (6)
Bab 60 Life of Rangga (7)
Bab 61 Life of Rangga (8)
Bab 62 Life of Rangga (9)
Bab 63 Life of Rangga (10)
Bab 64 Life of Rangga (11)
Bab 65 Life of Rangga (12)
Bab 66 Life of Rangga (13)
Bab 67 Life of Rangga (14)
Bab 68 Life of Rangga (15)
Bab 69 Life of Rangga (16)
Bab 70 Life of Rangga (17)
Bab 71 Life of Rangga (18)
Bab 72 Life of Rangga - 19
Bab 73 Life of Rangga - 20
Bab 74 Kisah 21
Bab 75 Kisah
Bab 76 Kisah
Bab 77 Kisah
Bab 78 Kisah
Bab 79 Kisah
Bab 80 Kisah
Bab 81 Kisah
Bab 82 Kisah
Bab 83 Kisah
Bab 84 Kisah
Bab 85 Kisah
Bab 86 Kisah
Bab 87 Kisah
Bab 88 Kisah
Bab 89 Kisah
Bab 90 Kisah
Bab 91 Kisah
Bab 92 Kisah
Bab 93 Kisah
Bab 94 Kisah
Bab 95 Kisah
Bab 96 Kisah
Bab 97 Kisah
Bab 98 Kisah
Bab 99 Kisah
Bab 100 Kisah
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY