A!!! Kamu mendeng

perhatikan suara itu. Itu suara Axel. Dalam kesadaran yang sepenuhnya hampir hilang, ma

, Regi, tolong bertahanlah ...," suara kegelisahan dengan bibir

padanya. Aku merasa dia juga ikut merasakan semua lukaku. Aku selalu men

ma semakin membesar. Aku merasakan tubuhku melayang di udara. Axel meng

ampir seluruhnya terbakar. Lalu aku mendengar suara besi yang runtuh dimana-mana dan

itu. Laki-laki bertubuh besar itu benar-benar me

dungimu. Ma–maafkan aku, Reg ... aahggh ...!!" Kata itu terdengar samar juga lirih

begitu saja di set

enyelamatkanku, tetapi dia meregang nyawa lebi

ang paling mencintaiku. Dia, Axel Witsel Witzelm, namanya akan

*

ah

taku saat kude

mnya? Jangan sampai membuat Kak Nicholas menunggu lama. Dia

u yang sudah membuatku mati dan tersiksa. Dia sedang mengaitka

r betul kalau aku sudah mati dalam koba

dalah seb

salah men

merasakan semua kepedihan dan kesak

sempatan untuk merubah takdir dan te

u keajaiban.

an itu akan datang padaku. Aku berjanji

n menghitung semua yang t

karena aku tiba-tiba sa

sana nanti dia akan sengaja menumpahkan sup panas ke tanganku. Lalu aku diba

alau diingat lagi, itu adalah rencana Minna untuk membuat ak

an aku dan Nicholas. Jadi, aku kembali pada waktu dimana kami be

n membawa Minna masuk ke dalam keluarga Thomson adalah m

a tidak tahu kalau ternyata papa sudah mengkhianati mama. Dan, kakek se

n menyusulmu. Mungkin aku ada rencana membe

h mati dan memeluk Minna dengan erat. Mengucapkan banyak terima ka

Minna sengaja menumpahkan sup panas itu di tangan kananku. Hingga aku harus mendapatkan p

a cukup terkejut karena aku secara ti

siap-siap dulu, Kak," seraya mengembangkan s

kamarnya. Bagaimana aku bisa terjebak oleh kepolosannya. Dia benar-benar tidak terlih

n kalau dia hanya ba

saat itu, sekarang aku akan merubah semuanya. Termasuk penam

*

n. Aku merubah dandananku yang terkesan kalem. Sekarang aku me

ang berpenampilan berbeda denganku. Dia selalu berpenampilan sedikit berp

k lihat!" cara bicaraku pun terdengar

Aku belum mendengar suara apapun secara spontan a

ia, Axel Witsel Witzelm, laki-laki berperawakan tinggi juga besar. Dengan dua ma

ikan Axel karena sikapnya selalu saja angkuh terhadapku. Axel

pa aku tahu itu adalah tatapan ketulus

u menyesali semuanya. Seandainya dulu aku bisa sedi

knya. Aku selalu menjauhi. Apalagi Minna dan Nicholas

tangan Axel dan langsung memeluknya den

kali ini hanya ada kamu!" ucapku lirih d