Aku bisa saja membunuhmu di sini dan men
eri dengan ketenangan ya
Karena kau tidak sebanding dengan risikonya. Aku ti
lu menepuk pipi Darren dengan ringan-hampir se
bih dingin. "Jika kau berani muncul lagi dalam hidup Nazharina... jika ka
kan bulu kudu
astikan kau tidak bisa melarikan diri ke mana pun. Dan kalau itu belum cukup..." Ia menyeringai kecil,
engangguk, tidak be
m kuat dalam pikiran Darren, sebelum akhirnya berdiri. Ia merapikan lenga
lamanya," ucapnya sebelum b
masih terperangka
odyguard-nya, setelah mengelap darah yang menodai tang
ang lorong remang, suara langkah kaki
ia di sebelahnya. "Terima kasih,
cil. "Tugas saya adalah memastika
sejenak, menatap pria itu. "
ada sedikit senyum dalam
au mengawasinya sejak aku
awab dengan nada datar, "Iya, sejak h
au menggunakan tempat yang aku sed
di wajah bodyguard itu. "Dia cukup
tidak bosan? Aku bisa menuga
leng. "Tidak perlu.
membaca pikirannya, tetapi akhirnya ia h
erpisah, bodyguard itu
ng harus Anda t
Matanya berkil
agu sejenak sebelum akhirny
berteriak menyebut nama Anda. Dan sebelum dia benar-ben
ngka. Nazharina menyebut naman
embuat ia bertanya-tanya-apakah Nazharina memanggil namanya kar
a, membiarkan kata-kata i
nyebut
esuatu yang selama ini berusaha ia abaikan-pera
itu muncul d
ng ke lorong di depannya. Lalu, tanpa sada
pernah ia lihat sebelumnya. Bukan kemarahan. Bukan kesedihan. Tetapi kele
engajukan gu
ntam Arian lebih ker
kalimat itu meresap
tanyaan yang keluar dari mulut
bukan senyum yang seharusnya. Itu adal
ku sadar, aku tidak pernah benar-
ama kalinya, Arian merasa
pria yang penuh perhatian. Ia tidak romantis. Tidak
n berarti ia
ingat s
duduk di meja makan dengan secangkir teh hangat
um ia pergi, memastikan ada sesuatu yang bis
ruang kerja Arian, meski ia tahu pria it
api ia terlalu bodoh untuk menyadari bahwa wanita i
akui. Ia bu
gagal memb
nda me
bodyguard yang kini menatapnya d
pa
enyesal telah
b. Ia menatap lurus ke depan
a akhirnya. "Yang kusesali... adalah tidak
setelah semua yang terjadi, Nazharina akan menjalani hi
skan, pingsan dengan pakaian yang koyak dan tubuh penuh
ar
Darren. Tapi kepa
. Seharusnya ia tidak per
annya gemetar saat mengganti pakaian Nazharina, berusa
ongkok di sisi tempat tidur, menatap wajah
Bukan dengan nafsu, bukan dengan kemarahan. Tapi dengan ketakutan yang aneh, ketakut
a, menghapus kenanga
dalam, lalu menga
rendah tetapi tegas. "Aku tidak akan mem
mengangguk.
lam hatinya, ia tahu-ini bukan hany
untuk pertama kalinya, ia tidak ingin lagi berdi