ak tahu malu menggoda suamiku. Kau pasti sudah terlalu lama kesepian! Kau pikir karena seorang ja
rasakan dara
n sekadar kesalahpaham
ranya bergetar karena emosi. "B
ara penuh penghinaan. "Lalu, bagaimana kau menjelaskan
napasnya, berusaha mengenda
embela diri, ingin mengatak
? Siapa yang aka
ah-wajah karyawan lain. Mereka hanya diam
a bertemu de
hanya terse
membuat Nazharina sadar bahwa
"Jangan pikir karena kau bekerja di butik mahal ini, kau b
yang dilemparkan padanya, Nazha
da tamparan. Tidak
ia melawan fitnah yang
vya tampak berjalan terges
jah merah padam dan tatapan membara, Miss Lov
ar panik, mencoba menenangkan si
gang ponselnya dengan foto yang me
! Aku hanya ingin tahu, sejak kapan butikmu
ernyit bingung.
iss Lovya, memaksa wanita itu melihat foto y
alah pegawaimu, bukan? Lihat bagaimana di
dengan dahi berkerut. Meman
memang seolah menunjukkan Nazharina
da sesuatu
lebih jauh, Nyonya Clara kembal
dengan pelayanan di sini. Tapi kalau butik ini membiarkan pegawai
s Lovya
Suaranya lebih lembut, mencoba mer
Clara tidak
ina yang masih berdiri dengan wajah pucat. "Apa kau pikir a
berusaha menahan tangis yan
nda, Nyonya Clara." Suaranya terden
kasar. "Aku sudah melihat semuanya! Kau pikir
ara karyawan hanya menon
lirik Nazharina dengan senyum simpul-seny
a ingin membela diri, ingin berter
... un
apa yang dilihatnya. Dan tidak a
yonya Clara menatap tajam ke arah Miss L
tegas. "Kalau tidak, aku akan memastikan
-kata itu bagaikan pedang yang
Clara,
ku tidak ingin melihat
azharina untuk terakhir kalinya-tatapan penuh hinaan-sebe
erasa lebih senyap
sih tertuju p
ya menonton kini berbisik-bisik
bergetar, pipinya masih perih, dan kepalany
ia yang harus disalahkan? Dan kenapa
gan yang mencekik, suar
el
seolah menahan tawa, tetapi
alah permainan kecil yan
, berkelas, dan dipenuhi wanita yang berlalu-lalang dengan pakaian mahal. Namun, kali i
idak ingin kedatangannya menarik perhatian,
yang jarang digunakan oleh orang luar. Tanpa banyak basa-basi, pria itu membukakan pintu untukny
blazer elegan segera bangkit dari duduk. Ekspresinya sedik
sopan. "Kunjungan yang tidak te
asa-basi. Suaranya dalam
man CCTV dari insiden b
en yan
elana. "Insiden di hari saat Nyonya Clara datang
segera menormalkan ekspresinya. "Tuan
ki keterkaitan dengan beberapa anak perusahaanku," Arian menyela dengan
ak, lalu akhirnya menghela
or besar. Seorang staf IT telah membuka rekaman
ebelumnya," perintah Arian. "Perlihatk
utik dari sudut berbeda. Sejenak tak ada yang menari
tu menarik