di wajahnya. Bukankah Ethan seharusnya berada
dia menatap mata Ethan yang dingin dan acuh ta
ara naluriah dia menatap ke bawah, ti
sebuah kerajaan bisnis bernilai kuadriliun dengan lebih dari seribu anak perusahaan, kekuasaannya tak tertandingi. Tampan, belum menikah, dan kaya, dia
Vivian. Ethan menyentuhnya, memegang pergelangan tangannya! Sekalipun pria in
resi Ethan yang semakin dingin
n, kehadirannya di sini tidaklah aneh-bagaimanapun juga, ini adalah restoran mewah-t
ngkin itulah alasannya dia tu
berpikir berulang kali, dia mas
dan mencoba melepaskan diri dari genggaman
iam dan cuek, tapi dia adalah pria yang baik. Grup Mitchell menyumbangkan triliunan untuk amal setiap tahun, dan Eth
ham. Kami hanya sedang bercanda dengan nona ini. Yang kami maksudkan hanyalah bahwa dia seharusnya tida
takut Ethan akan tahu bahwa dialah dalang di balik semua ini. Kalau p
an. Tanpa berkata apa-apa, dia mengeluarkan saputangan dari sakunya dan dengan cer
dia mengenakan pakaian murah, harganya tidak lebih dari 400 ribu, tapi dia datang ke tempat semacam ini untuk makan, yang jelas di luar kemampuan pengeluarannya. Dia juga tahu bahwa hidangan di sini sangat
niat baik. Bagaimanapun, kalau dia tidak sanggup membayar, dia akan terjebak bekerja di sini untuk melunasi utang. Dia tidak tampak seperti orang yang k
n dada. "Jadi, biar kuperjelas. Mempermalukanku, menuntutku berlutut
hanya berusaha membantu. Jika dia tidak mampu membayar, kami bersedia menanggung tagihannya. Yang harus dia lakukan hanyalah bekerja seba
Brenna, terlepas dari situasi dituduh, tidak menunjukkan tanda-tanda kegugupan. Meskipun pakaiannya sederha
pelayan, yang telah mencoba berbaur d
pergi atau aku ingin membayar. Jadi kenapa kamu memintaku melunasi tagiha
perintah, dia tidak pernah menyangka akan menjadi pusat perhatian seperti ini. Dia tidak mampu
juk ke arah pintu. "Bukan saya yang sengaja mempersulit pelanggan ini!" uca
ekspos dirinya, tapi dengan semua mata yang kini tertuju
... aku tidak melakukan hal itu. Pelayan ini ber
a, riwayat obrolannya dengan Rosie terlihat jelas. "Lihat in
alihkan perhatiannya kembali ke Rosie dan berbicara dengan tenang, "Rosie, dia kakakmu.
wabnya untuk sesaat. Setelah beberapa saat, dia akhirnya berkata, "Kamu memfitnahku! Sebel
langkah maju lagi, kali ini suaranya lebih tegas. "Itu mema
dengan Rosie. "Pak Ethan, saya hanya seorang pelayan di sini. Sekalipun saya memiliki nyali
ap untuk mempermalukan pengunjung restoran. Masalah ini saja m
geluarkan ponselnya dan mengir
ntuk menampilkan catatan transfer Rosie. Sambil mengangkatnya agar Rosie melihat
mpah, matanya menatap tajam ke arah Rosie sambil