itorisnya, karena aku ingin sekali men
bibirku. Dalam benakku sekilas terlintas bahwa ini adalah saatnya untuk memulai mencoba memainka
rda harus membayangkan bahwa Mas Adit i
ata, "Mas nanti tersinggung dan merasa c
ah-olah Irda sedang dientot dan diperawanin Mas Dodi. Bebas mau bicar
" Irda teta
s meremas dan menciumi payudaranya sampai Irda mengerang keras, semu
yang pernah Mas Dodi lakukan pa
pintaku sambil makin buas aku melumat payudaranya dan seiring dengan kebuasa
an, sambil aku berkata kepada Irda, "Panggil
remasanmu... Mass.." Dan ajaibnya diriku makin terangsang dengan teriakan Irda menyebutkan nam
riakan nama Mas Dodi, lengkap dengan kata-kata vulgarnya. Dan ak
rda semakin dahsyat, secara keras aku tancapkan penis
kit, memekku sak
ntuk pertama kalinya. Luar biasa sekali reaksinya, Irda meronta liar, mengerang dan menjerit se
anget, aku nggak kuat... aku keluar puas banget," rontaan dan erangan Irda hanya bertahan beberapa menit saja. Lalau aku
s hisap kontol ini dengan cara
atanya sambil teru
engen ngentot Irda l
s paling suka kan?" ucapanya sambil badannya membelakangiku, dan sebe
ku dengan leluasa dapat memainkan clitoris Irda. Bagian kuduk Irda kuciumi, tanpa menghenti
kmatan, sambil tidak berhenti menguc
t sekali, dari tadi Mas Do
uar kalau Irda sudah be
ke cermin yang ada di tembok ju
aca, aku lagi dientot sam
nta dientot sama
anin oleh Mas Dodi, karena sekarang aku bisa m
ali tanpa rasa sungkan. Posisi Irda sekarang berada di atas badanku, goyangannya luar
umu... Mas Dodi senang
keluar masuk di memekku," ucap Irda sambil menundukan
n' di-playback tanpa disadarinya, dan aku benar-bena
sehingga tonjolan clitnya tampak dengan jelasnya. Tangannya yang sebelah kanan mulai memilin dan mem
at bergairah sekali. Wanita semacam Irda ini tidak mung
r Mas Dodi entot kamu d
ina Irda secara ganas, dan dia menje
ot lagi dientot kamu mass......" Gerakan liarnya berhenti sam
muanya, tapi aku kasihan sama Mas Adit, karena aku selalu teriak-
u tidak enak dengan sikap Irda tersebut, justru Ma
Adit, aku juga ingin memuaskan Mas Adit dengan cara apa saja asal Mas Adit puas
Adit, Irda harus selalu mau ya kalau
aku janji,
ang bahwa aku kuat sekali. Memang, meskipun penisku tidak terlalu besar tetapi daya tahanku kalau lagi bers
ong kontol Mas
kontolnya ya,
sku tanpa menyentuhkan giginya sama sekali di penisku. Luar biasa nikmatnya. peni
sti sudah masuk ke bany
engan orang yang munafik. Memang Mas sering ngentot, tapi sekalipun Mas belu
oo
ehingga kedua belah pihak dapat saling memuaskan sehingga terasa benar bahwa
erlahan-lahan kujilati. Irda menggelinjang kegelian. Buah pantat Irda putih dan montok, kuji
i merintih perlahan, "Mas gel
tatnya, dan Irda semakin meronta merasakan k
gan lebih leluasa," pintaku. Dan dengan posisi seperti
akhirnya dia tidak tahan dan berteriak kecil, "Mas Adiiit nikmat sekali, aku baru me
erang "Mas perih pelan-pelan, Mas... tapi jangan dicabut." Lalu aku mainkan jariku di permukaan anus
anya aku seperti diperawanin lagi... ucchh...
ya?" pintaku. Irda hanya mengangguk ragu, ta
secara perlahan kucoba memasukkannya ke anus Irda. B
anget... do it s
dulu kontol Mas Adit,
api aku tambah bergairah sekali, kutekan lebih dalam lagi dan Irda terus
setengah masuk ke anus Irda,
ke penisku sehingga sambil Irda menjerit keras penisku masuk semuanya ke dalam anus Ird
a masih akan merasa kepedihan. Di luar dugaanku, tiba-tiba Irda mulai menggoyang-goyangkan pantatn
ua kontol sekaligus Mas. Aku baru kali ini merasakan ngentot seperti ini... nikmaaat bangeeet
a aku pun mulai berani memainkan anus
tapi enaaaaaak, ah perrrrih
keras sambil berteriak "Aku ngecret lagi Mas... ampun... enakk banget... aku puas banget... uhh enaakk sek
*