ediaman Mores, Maya mengeluarkan ponseln
kan semua kerja sama d
onselnya ke saku mantelnya, berbalik untuk menatap rumah
tak asing. Seolah-olah berasa
n Keluarga Mores sudah berakhir. Seja
as perlahan, Maya
n berjalan pergi, dia bertabrakan
, tetapi sebelum dia terjatuh, sebuah tangan
gil sebuah s
saat, emosi berkelebat di tatapan
seperti itu. Namun entah kenapa, dia tidak bisa men
ani-putra Keluarga Wardani yang ber
ya hingga terlepas dan memberi jarak
it saat dia menatap wajah d
tidak mirip dengan gadis ceria dan peria
dengan hati-hati. Dia tidak mengatakan "keluar", mungkin untuk menjaga harg
intai Vincent,
nya untuk melihatnya tersenyum, melakukan s
ya di muka umum, tidak pernah sekali pun menyebut dia adalah miliknya. Namun, dia tetap memiliki keyaki
tuh-ketika dia dijebak dan dituduh s
rasa jijik serta peringatan di matanya sangat
pun keluar dari pria itu keti
Vincent dari reruntuhan kecelakaan. Tindakan kepahlawanan
s adalah Maya. Sekarang, putr
usan itu jatuh
a Rosa bukanlah hal yang meng
Maya mengingatnya kembali, ada rasa
mengangkat dagu. "Kamu pasti ada di sini untuk Rosa, Pak Vincen
dan sekarang, ketika dipanggil dengan sebutan formal seperti itu
di dada Vincent, ti
asar. "Empat tahun, Maya ... dan han
nya. Sekarang, yang dia rasakan darinya hanyalah h
dahinya semakin dalam, kesunyia
ga Mores di belakangnya. "Aku dengar keluargamu datang me
b, "Itu buka
tanya-cerah dan waspada-berkedip d
keras dari yang dia duga. "Aku hanya
mu? Kalian hampir bertunangan, 'kan? Bayangkan Rosa memergokimu berada di sekitarku-menurutmu bagaimana reaksinya? Jadi, apakah rencanamu sekarang
ncent. Hanya ada keheningan-keheningan yang s
mana kalau kamu membantu kita berdua deng
keram pergelangan tangan Maya sebelum
ya memerah. "Maya, itu benar. Rosa dan aku akan bertunangan. Tapi segala sesuatunya tida