img Grafiti Dinding Hati  /  Bab 4 Keinginan | 15.38%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Keinginan

Jumlah Kata:1703    |    Dirilis Pada: 18/11/2021

koridor kampus cukup ramai sehingga teriakan Ratih mampu teredam dan tidak terlalu mencuri perhatian

luk sahabatnya erat. Pelukan Ratih yang erat sukses mengunci le

Napasnya benar-benar tersengal karena sepasang lengan Ratih yang me

ringis melihat wa

indir Citta sambil merapikan k

rdosa. Citta mengepalkan kedua tangannya ke

geraskan suaranya, terutama ketika menyebut nama William. Sontak Citta membekap mulut Ratih. Bahkan, Citta

gan sahabatnya yang menjengkelkan luar biasa hari ini. Ratih terlihat ingi

ji d

tangannya dari mulut Ratih begitu melih

t, tapi melihat Citta yang mendelik

rah padamu.” Citta berk

ahabat itu saling diam. Citta memungut bukunya yang terjatuh dalam posisi t

h selidik. Yang ditanya hanya memamer

mm

ak dari duduknya kemudian melihat ratih yang tengah

Citta sambil meraih tangan Ratih tidak

sti di sana sepi.” Tawar Ratih

ol

sepasang alisnya jenaka. Citta menggeleng melihat tingkah sahabatnya. Namun, bukan Citta

ke

angan kanannya memegang gelas plastik berisi jus buah. Citta tidak segera memenuhi per

sabar melihat Citta yang masih saja menyed

menuju tempat sampah terdekat. Tak lama kemudian

kan sepasang matanya untuk melihat ke sudut kiri atas. Ia tengah meng

ta.” Ratih memukul p

menjemput ayah. Ternyata ada Willia

ali. Kamu kaget tidak?”

sa s

ngatakan yang sebenarnya pada Ratih bahwa dia sangat gug

mudian meneliti wajah Citta, melihat apakah ada perubahan rona wajah atau ekspresi dari sahabatnya. Se

hela napas lega. Hampir saj

lian salin

id

ih. Itu kan kesem

mpatan untuk me

nap

gsung mengajak semua

ua o

na selain ayah, om Johan, dan

lookin

gingat-ingat sosok yang d

. Sementara Andrew memanggil Om Johan dengan Jo, saja.

ai aja hanya panggil nama. Bebas. Kalau di kita? Bisa dicap kurang ajar.”

ya dia diundang untuk mem

u saki

engatakan apa-apa. Kata Om Jo

gguan Kesehatan apa pun.” Ratih m

berpikir yang tidak-tidak, ni

tu. Doakan s

dengan baik. Apa aku batalkan saja ya k

tasi semua, Citta. Kurasa kamu juga

” Ratih berusaha mengalihkan pembicaraan

terus yang dipikirk

tta. Dia pantas diidolakan,

ak

tidak sabar. Ia benar-benar ingin tahu semua tentang William. Citta yang tubuhnya diguncang sahabatnya lebih memilih

ekat seperti apa? Entahlah. Citta berusaha menep

pergi meninggalkan Ratih. Ratih yang merasa diabaikan sahabatnya pun ikut beranjak dari duduknya. Sebelum men

Kau pria penuh pesona.

tahan menghiasi wajahnya. Ia pun s

Buktinya aku nggak te

angan kirinya sekilas kemudian kemb

Terlalu lama di sini kam

ih. Ratih yang mendengar k

gaimana

i. Kita tidak ta

eraih tangan Citta kemudian mengajaknya pergi. Menjauh da

.” Ejek Citta

nyampaikan keinginannya, yaitu menjodohkan Citta dengan William. Cahyo seperti enggan

nya memutuskan untuk menelepon Johan dan menga

a hendak menghubungimu, tapi nanti set

a kita bertemu sambil m

akan perjodohan. Namun, Johan yang merasa sahabatnya agak a

. Dokumen kerja sa

dokumen. Sebenarnya, dokumen itu masih jauh dari kata selesai karena catatan perbaik

a?” Tanya Cahyo sambil meliha

empat biasa sekitar pukul tujuh bel

ke

ata, Cahyo meng

lambat lagi karena mengurus dok

m sendiri ya? Ti

m Cahyo segera mendap

pulangnya hati

n beberapa gambar hati warna merah ia kirimkan juga. Di ujun

yah mengi

ayahnya. Biasanya sang ayah lebih memilih meng

bebani pikira

han Rustenburg adalah sahabat sejati

nya. Ia tahu bahwa Cahyo masih bergelut dengan kekhawatiran yang belum mampu ia taklukkan. Cahyo lebih memilih menderita d

g kuceritakan pa

an. Ia kemudian mengambil gelas berisi a

an terus mendesak. Cahyo menghela napas da

u mencemas

n Citta hingga kam

belum terealisasi, Johan.

an, Cahyo justru menjawab pertany

m hal

kan William d

ngan William. Sebenarnya Johan setuju dengan ide Cahyo. Johan menyukai Citta. Menurut Johan, Citta adalah gadis yang baik. Ia juga patuh

rasanya terlalu dini untuk memutuskan bahwa Citta adalah gadis yang baik, tapi tetiba Johan mendapat sebuah ide un

nlah tipe wanita yang diinginkan William. Ah, tetiba Johan merasa kepalanya pening. Ia masih belum tahu baga

pertanyaannya. Johan memejamkan mata sejena

kita nikahkan anak-a

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY