img ABIKA (ABIMANYU DAN CEMPAKA)  /  Bab 2 ABIKA 1 | 4.35%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 ABIKA 1

Jumlah Kata:1161    |    Dirilis Pada: 21/11/2021

er tubuhnya ke samping membebaskan dirinya dari kungkungan Abimanyu, sedangkan Abimanyu me

engerutkan dahinya ia menatap pada handle pintu yang terk

tu kursi dan mendudukinya sangat dekat, dengan Cempaka bahkan tangan kan

apatkan jawaban dari Cempaka juga tidak bergeming, ia juga dengan santauli meraih satu lemper dan membuka daun pembungkusnya dan malah menyuap

dak sibuk?" tan

kerjaanku hari ini dan aku menungg

menjawab apa pun karena tidak ada p

sekarang kamu mengacuhkan

ang tidak pernah dekat bukan," ujar Cempaka. Saat ia mengatakan demikian hatinya terasa seperti di remas-rem

an gadis ini. Toh selama ini Abimanyu berusaha menghindar lalu mengapa saat gadi

. Aku harus segera kembali ke Amerika

Sungguh pintar ia merawat tubuh dan wajahnya, desir kerinduan meresap ke dalam aliran darah Abimanyu

nyu yang sebenarnya hanya alasan saja, siapa tahu dengan de

tahun di sana nggak bisa begitu saja pindah sesuka hati karena kontrak kerjanya masih lama lagi." Cempaka enggan menyebutkan berapa lama kontrak kerj

dan berjalan ke arah pintu. Sebelum ia sempat memutar kunci, Abimanyu sudah terle

paka gugup. Benar-benar g

, seingat Abimanyu dua tahun yang lalu dada ini belum sebesar sekarang. Tangan Ab

sembrono!" seru Cempaka. Ia kemudian men

adanya yang berdetak tak beraturan, Cem

ak nggak!?" seru Cemp

kang. Jangan salah Abimanyu menangkap

sih. Namun tubuhnya benar-benar terlihat seperti wanita sekarang, walaupun jelas m

gan sesekali ia melirik pada Cempaka, hal itu tidak

paka nggak usah ke rumah ya? Masih ada

perti ini. Dulu ia senang sekali menghabiskan waktunya berkumpul be

kekasih di Amerika s

ering mengabaikan keberadaan Cempaka. Ia masih ingat betul saat dahulu Cempaka memergokinya bercinta dengan wanita bayarannya dan kemudian ia menyusul

an menutup pintu ada telapak tangan kekar menghalanginya. Telapak tangan milik Abimanyu mendorong

n pandangannya. Dahinya mengkerut pandangan penuh tanda tan

ncam dan sesak nafas karena berada cukup dekat dengan Abimanyu yang tampak marah dan matanya yang sayu

au. Pria itu juga susah payah berusaha menelan salivanya. Bau green tea bercamp

'O'. "Aku? Memang apa yang aku lakukan, aku b

tidak mengatakan apa

macam apa itu, mas. Ngaco!" ujar Cempaka seraya membere

dengan jejak air mata itu kemudian melumat bibirnya, memaksa bibir itu untuk membuka dan menyambut

bibirnya atas dan bawah secara bergantian. Ini sensasi baru untuknya, ia sama sekali belum p

rusaha menggerakkan kepalanya untu

uhkan dahinya dengan dahi Cempaka dan menghimpit gadis itu di dinding. Sebelah tangan A

bimanyu untuk berbuat lebih, kepalanya mengg

pinta Cempaka

dari Cempaka, murka. Ya, itu yang dirasakan oleh Abimanyu saa

yang sudah kau perbuat tadi," ujar Abimanyu dengan suara parau, pandangan mat

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY