img BLIND HEART  /  Bab 2 Mulai Bekerja | 4.17%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Mulai Bekerja

Jumlah Kata:1128    |    Dirilis Pada: 22/11/2021

b

n baruku. Ya, akhirnya aku tak punya celah untuk menolak menjadi pelayan pria itu, semog

tu buta. Entahlah, aku merasa aneh dengan diriku sendiri yang merasa iba padan

asih menunjukkan pukul lima pagi. Kupacu langkah menuju gerban

kuhapal saat berjalan keluar kemarin. Kuketuk pintu dengan perlah

eorang pria gagah yang berdiri menjulang mengha

hampiri tuan baru yang tak b

dah terlambat. Dasar tida

unjukkan pukul lima lewat dua menit. Hei, aku tiba tepat jam lima

n bajuku!" tit

berwarna kuning emas. Mataku seketika disajikan d

erwarna hitam untuk diserahkan

n rahang menegang kaku. "Celana

da keramat itu juga harus aku yang menyediakan? Atau perlukah ku

ku atau tidak?"

i pria itu lagi, dengan gerutuan luar bias

ggu dulu, aku mendapati sesuatu yang menarik di sini. Segera kusambar

rakan kasar, wajahnya memerah s

n berbaliklah!" p

otes, seraya menutup rapat mulut

akaikan baju unt

kulihat pria itu berdiri menjulang dengan kedua tangan berkacak pinggang disertai celana dalam merah cerah menutupi bag

tertawakan?" b

sisa-sisa tawaku masih ter

a di dinding dengan tubuh menghimpit kuat. Aku

a bermain-main denganku,

kemerahan yang terlihat sexy itu menye

kan anda, Tuan," sahutku bergetar. Su

g kau tertawak

kan mengulanginya lagi,

an tubuhku dengan kasar, tubuhnya menjulang

akan tugasmu,"

os yang melekat pas di tubuhnya. Kuabaikan getar halus yang menyera

an tubuh dan mengendus bagian tengkuk yang s

sa tahu posisiku dan me

g kau gunakan?"

alaku? Tak ada hal aneh-aneh yang kugunakan, hanya sampo biasa

lebih dulu mendorongku menjauh. "Bau rambut

benar saja, aku bahkan baru saja menc

an celanaku!"

ain kejam dan tak punya perasaan, t

miliknya, begitu juga dengan yang sebelah lagi. Lalu, kutarik celananya menuju pinggang, menga

aku akan memotong sepuluh persen

ngan pandangan tak percaya. "Saya tidak terlambat, han

sinis. "Alasa

at suara ketukan di pi

ya!" suruh sa

ng pelayan mengantar makanan. Ia membungkuk sebelum berjalan melewatiku,

ku. Bukankah Jo sudah memberitahumu?" Suara Tuan Max te

tanganku, tepat pukul enam pagi. Baiklah, setid

" jawabku ses

ku merasa jadi babu yang paling kurang ajar di sini. Tapi tak apa, itu bala

epat suapi aku!" Geraman

ambil piring sarapan miliknya yang hanya terisi dua lembar r

enapa harus minta dis

sibuk," sah

ibuk seperti apa yang dia maksud saat dirinya send

ngar, kali ini Tuan Max lang

i biasa, kurasa wajah itu harus diberi pele

n. Apakah anda ingin berangkat sekaran

u, tapi Jo sudah sangat mengerti dan melangkah kelua

gerjakan tugasmu, maka lebih baik ak

ali mengomel panjang lebar padaku sementa

memakaikan sepatu pantofel hitam yang menambah kesan gagah tubuh kekarnya. Ah,

*

T

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY