img Enam Tahun Tanpa Malam Pertama  /  Bab 5 5. Alat Getar | 9.80%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 5. Alat Getar

Jumlah Kata:1069    |    Dirilis Pada: 26/11/2021

salat, tetapi suamiku itu masih saja memeluk gulingnya dengan erat dengan mata yang terpejam rapat. Stelah pertengakaran semalam, aku

Memerawani istri dengan alat getar, bukan punya sendiri. Benar-benar menjijikkan. Sudah kuiris daging tipis-tipis, maksud ha

ik Isah aja yang masak, Non,” ujar Bik Isah padaku sembari membawa keranjang pakaian sete

semangat memasak. Bibik yang terus

k Tuan sekalian,” usul Bik Isah membuatku mendapat ide. Ya ampun kenapa aku baru memikirkannya? Benar, suamiku

Udah lama memang kami tidak jalan pagi,” kataku l

gun. Salat, habis itu kita olah raga yuk, jalan pagi!” bisikku di telingannya. Lelaki itu sedi

gi sambil mengguncang tubuhnya yan

emari. Kuambil baju olah raga dan juga celana training, tak lupa rambut kusisir rapi, lalu kuikat tinggi, menyerupai ekor kuda. Kuliri

dur berbahan katun yan ia kenakan, lalu pindah menggaruk perutnya hingga baju kaus belelnya tersingkap ke atas. Aku baru sadar, jika milik suamiku tidak berdiri di pagi hari. Padahal,

tempat tidur. Bukannya langsung ke kamar mandi, suami

n hati-hati khawatir ia tersinggung. Terlambat! Matanya kini malah melotot ke arahku dengan ekspresi wajah

eberatan? Mau cari lelaki yang bisa bangun

leh lagi, langsung saja keluar dari kamar untuk berolah raga di taman Biarkanlah Ma

hari. Sepertinya lelaki itu juga baru bangun tidur. Bagaikan dihipnotis oleh seseorang, mataku dengan tidak sopannya melihat pada bagian tengah lelaki yang usianya

jatinya, lelaki yang sehat alat reproduksinya, maka bagian tubuh i

nyanya sat aku sudah berj

ntu pagar untukku dan masih dengan senyum lebarnya, mempersilakanku untuk keluar pagar. Pintu pagar kembali tertutup,

armonis, sekaligus terlihat sangat sehat. Sebenarnya aku tak ingin membandingkan dengan rejekiku yang yang di rumah saaat ini;siapa lagi kalau bukan Mas Edwin. Namun rasa penasaran ini terlalu besar dan sudah

an juga sebungkus lontong sayur untuk sarapanku pagi ini. Kenapa Mas Edwin tidak aku belikan juga? I

man pun tak terlihat. Pada ke mana nih, orang rumah? Aku takut ada sesuatu Antara Mang Dirman dan Bik Isah khilaf. Khawatir mereka melakukan hal yang tak baik di belakangku

nku. Paling tidak telinga ini tidak mendengarkan desahan yang mengerikan. Suara itu berasal dari kamar setrika

n telinga, Bang?” tanya B

h bersihin telinga mah cukup pake ujung korek

digetar telinganya, lalu kotor

gan obrolan mereka berdua. Bisa-bisanya vibr

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY