eika

Perfecto Club dan semenjak menikahi Mama bisnis keluarga kami bertambah dan berkembang pesat. Tidak hanya di industri makanan dan minuman saja, tapi juga industri pariwisata d

memang selalu mendidik kami dengan keras seperti seorang putra. Sampai Mama sering mengeluhkan sikap Papa, terlebih lagi saat Nasima Khail

engajak kekasihnya kawin lari karena sudah tak tahan dengan obsesi Papa, tapi aku terkejut saat beberapa hari kemudian A’ Wilfred Saba yang not

ak keduaku memilih tinggal bersama Nonni di Roma setelah kak Mira berangkat melanjutkan kuliahnya. Beberapa tahun kemudian saat aku sudah kuliah di Oxford, Kakak keduaku yang berna

r, tapi mereka sangat suka dengan nama islami sampai mereka sendiri yang mencarikan nama cantik untuk kami berempat para cucunya. Sebenarnya Papa sekeluarga menjadi mualaf sebelum membawa Mama masuk ke keluarga Valerian. Karena itu juga

sampai menyalahkan Papa karena obsesinya sudah membuat Mama terpuruk setelah kehilangan calon adik quintuplets kami yang kelimanya berjeni

i semua suatu hari akan lebih memilih mengikuti suami kami dan meninggalkan bisnis keluarga. Papa takut jika bisnis ini diperebutkan saudara-saudara sepupunya dan pada akhirnya membuat keempat anak gadisnya harus tersingkir karena tak ada saudara lelaki yang bisa melindungi kami. Papa buka

meninggalkan kami semua. Tidak ada yang tahu tentang kebenaran cerita Papa pada awalnya selain pria yang bernama Evano Hardinata Cokroatmojo. Pria yang sekarang sudah resmi menjadi suamiku beberapa jam yang lalu. Dalam perjalanan kami kembali ke Roma, entah kenapa aku sangat ingin menceritakan kisah ini. Karena i

l mbak Cle bilang jika itu bukan masalah karena memang dalam adat Jawa mempelai pria harus berani berangkat sendiri untuk meminta calon istrinya secara langsung pada pihak calon mertuanya, sebagai tanda bahwa dia bisa dipercaya dan sudah ma

gecupi kening dan kepalaku sampai aku selesai menceritakan tentang diriku term

nya ayo kita masuk dulu. Nanti anginnya bisa bikin kita pingsan lagi,” ucap Hardin, lalu langsung membopongku masuk ke dalam ka

i yang sedang bercengkrama tidak terdengar atau malah suara kami berdua yang tak sampai

njang. Dia kembali mencium keningku, lalu menatapku dalam

pi lega juga. Pantesan tadi aku sempet lihat ekspresi Nonni sama Mama kayak yang lega banget, ternyata calon menantunya bukan orang asing sepenuhnya. Aku baru sadar ternyata keluarga kita udah saling kenal lumayan lama, ya? Aku emang hany

is keluargamu. Entah kenapa di sini tiba-tiba rasanya sesak, tapi aku bersyukur kamu fokus sama Perfecto. Kamu harus tahu kalau aku sebenernya cemburuan. Aku gak rela kecantikan istriku dinikmati sama mata pria lain,” u

resi polos gini. Ekspresimu biasa aja, dong. Aku kan jadi inget wajah

aan Hardin bikin aku tertawa semakin geli. Bisa-bisanya dia selalu ngomong dengan ekspresi p

erut gara-gara kebanyakan ketawa, Hardinata,” kataku s

ini selama hidup denganku. Jujur aku khawatir dengan tanggung jawab baruku. Bukannya aku belum bisa ikhlas menerima keadaan

perempuan?” tanyaku penasaran, apalagi kulihat

a yang tadi kamu sebutin, istrinya Pak Abima

alian rekan

r itu udah merger, ‘kan? Kebetulan banget toh jadinya. Makanya aku sengaja meluangkan waktu buat bahas langsung kontrak kerja sama yang udah d

ggil dia Bu, pasti dia bakal mencak-mencak dan mulai merajuk. Aku jadi gak sabar pengen lihat reaksi mereka saat tahu aku men

kacau saat besok paginya ada rumor yang bilang kami dekat karena Jenna lagi jauhan sama suaminya, dan kami mau ambil kesempatan dengan dalih kerja sama biar bisa mengembangkan bisnis kami melalui yang katanya rencana pernikahan kedua Jenna karena

ner, ‘kan? Masa kamu punya

angin jadi orang ketiga atau rebut-rebut hak milik orang lain. Kenapa aku harus iri sama milik orang, kalau sekarang Allah kasih aku istri seperti kamu? Rasanya semua doa Bunda, Mbak Cle, termasuk doaku se

sama sesuatu yang mau dia ceritain dari tadi, “Iya, aku percaya. Jadi, mau cerita soal apa lagi, Ss-suamiku?” Ya Allaaah, ra

saat aku memanggilnya dengan sebutan suamiku. Rasanya ema