arnya. Saat langit menghangat, aku mendapati diriku mengamati pakaiannya: celana pendek Bermuda krem ​​dan kemeja lengan panjang, sepatu kulit cokelat, dan ra

erapa sentimeter di bawah, dia melihatku. Matanya

akan datang," jelasnya, gembira. "Lihat keaj

esuatu menggerakkanku, dan aku ingin member

punya teman di kota ini, dan aku

mpai aku merasa bersalah atas semua

erlu bicara. Aku tidak sadar kalau sebagian besar percakapanku hanya ada di kepalaku dan konflik-konflik yan

ya apa pun mulai sekarang." Dia mengulurkan tangannya, menjabat tanganku untuk menutup kesepak

berapa hari

i kedua, apa

nap. Kalau kau akan sering ke perpustak

ya indah. Namanya Royal, saking besarnya sampai aku tersesat,

ena ini hotel terbaik di ne

anaan, tetapi karena ini perjalanan solo pertama

dengan penduduk setempat. Kurasa kau ti

cakan ini diwarisi dari ibuku; beliau

tersenyum sambil membandingkan warna matanya

nerima orang asing untuk menikah." "Kau sudah bertunangan?" "Aku tidak mau ada masalah." Senyum m

ikahan yang diatur sudah tidak umum lagi, setidaknya t

e jalan bertanda segi enam. Aku tidak

ling mendekat, untuk mendengarkan dengan leb

? Aku tahu kau naka

kau te

sekeliling gang

ita bisa minum teh di jala

unya jalan keluar;

wal?" Matanya menatapku sam

Karena itu, sebaiknya aku mencarikanmu tempat tinggal bersama penduduk sete

i teras, yang disaksik

ana mungkin orang berpendidika

t untuk meredakan ke

in: Bagaimana aku akan menjawab pertanyaa

u seorang

ngan baik terlebih dahulu dan mengambil gelar Magister di London. Pilihan itu tidak menarik bagiku sampai muncul yang ini: Magister Sihi

itu tid

segalanya tentangnya. Bagaimana kau menjelaskan bahwa sihir selalu

gar caranya menyim

tapi itu bukan hasil ritual

mahami, Fatima,

hatnya setiap hari, setiap matahari terbit, dalam kicauan burung?

alah apa yang telah mereka coba tiru tanpa hasil. Buku itu tid

sa lebih baik kau berhenti mem

angan mar

kaan, dan buku itu tidak ada di sini. Sumpah. Aku tidak ingin

kupikir itu menciptakan konflik a

a berharap pada orang asing, aku lebih suka memutu