img Menantu Menjadi Madu  /  Bab 1 Mertua Zolim | 2.38%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Menantu Menjadi Madu

Menantu Menjadi Madu

img img img

Bab 1 Mertua Zolim

Jumlah Kata:1004    |    Dirilis Pada: 04/12/2021

Menjad

iak mertuaku lantang, mel

ini bukan pertama kalinya Ibu mertuaku mengucapka

jam sekali lidahnya, seolah kata-kata yan

i, dasar bo doh! Tidak becus melakukan apa pun, percuma kamu peristri perempuan go-blok dan m

ini hanya seonggok daging tanpa perasaan, yang tak

imana aku bisa hamil, kalau setiap hari dibebani pekerjaan yang t

h berusaha, atau melakukan sesuatu untuk membel

lut jahatnya. Tidak bisa kah dia bersikap baik padaku? D

Chika, yang beresin semuanya," ucap Mas Irsan lesu, dia mem

ulan tinggal di sini sikapnya tidak berubah sama sekali

padahal kalau saja dia tidak berulah,

mulut perempuan setengah baya i

la dia memusuhiku, dan mencari-cari kesalahanku, entah ap

dibanyakin, karena merasa kurang enak badan, dan aku

aku antarkan. Bahkan dengan suka rela aku

un ya! biar aku cepat mati!" ucapnya saat mencicipi, lalu

i mulut Bu, berp

ngat," ucapku lembut, sambil mengelap mukaku dengan punggung tangan, menc

uannya, kemudian menggelinding ke lantai dan pecah. Jadilah keadaan

ar kegaduhan. Dan seperti biasa, Ibu membuat drama, se

u saja begitu, kerja nggak pernah beres," h

sup yang kupegang. Lihat! Ibu sengaja menyemburkan su

endiri, agar dia tahu, apa

jar, berani memfitnah mertua." Bukannya merasa bers

bu! Pusing kepalaku! tiap hari mendengar ka

bela Ibu dan tak pernah menghargai perasaanku,

ar itu, menuju kamarku sendiri. Aku menjatuhkan tubuhku di at

ua ucapannya," ucap Mas Irsan lembut, rupanya dia langsung menyusulku ke k

ah terus, meski semua yang ku lakukan t

ah Chik

! Percuma aku bersabar, kalau ibumu selal

impan di dada ini, memang tidak merubah apa

Ibuku, tidak mungkin aku mema

ku yang pantas dimarahi Mas," aku bangkit dari ranjang, ber

mu lakukan?" Mas Ir

lagi tinggal di rumah yang sudah seperti n

apa?" tanya Mas Irsan, dan

h melihat kamu pulang sendiri? Papa pasti mengir

apa tahu, kalian sudah berlaku

up nafas dalam-dalam, lalu

Ibu, hanya aku yang dia pun

Ayah, kan

di duniannya sendiri," Mas Irsan menundukan kepala, aku tahu

us berkorban, begi

s bagaimana?"

Mas? Kamu sudah punya istri, punya

Entah sudah dah berapa kali Mas Irsan berkata seperti ini.

kamu tidak menyusulku, aku anggap kamu sudah mencerai

ni, kamar yang menjadi tempat kami me

yang terbaik, lelah hati, terus-menerus di sakiti, walau ma

keputusan yang terbaik untuk mas

mbung

di k

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY