img Dangerous Feeling  /  Bab 3 Obsesi Raven | 25.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Obsesi Raven

Jumlah Kata:1676    |    Dirilis Pada: 06/12/2021

uara yang dingin namun tajam, seketika ak

an di ruang tengah, di mana tempat resepsi di adakan. Dia menghentikan langkahnya, lalu m

ap ini nyata " Ujarnya penuh dengan penekanan,

i kak

i adik tiriku, ingat itu! " Titahnya yang tak bisa di ban

rang kita bahkan udah jadi saudara " Aku mencoba mengungkap perasaanku kesek

duli dengan siapapun k

ng berhenti jangan seperti ini, kit

au katakan-" sorot tatapannya ta

dengan cinta atau tidak sekalipun, aka

erjadi diantara kita, biar saja pernikahannya hancur dalam sekejap " N

kakak jangan ceritain apapun ke bunda, jangan buat pe

ure

ya

, matanya seolah mengintimidasi, sebelum perkataa

apapun itu sekalipun kamu tidak menyukainya " Titahnya kembali dengan senyum

kak raven, sungguh yang ada dalam pikiranku saat ini, jan

ku, menatap lurus kedepan, ada sesuatu yang

iri, tanpa pernah aku menyadari bahwa perasaan dalam hatiku tak pernah diketahui olehnya, bahkan sekalipun dia mengetahui, aku tak pernah bisa memiliki sepenuhnya, itu yang ku pikirkan sebelumnya kenyataan membawa bahagia kepadaku, tanpa

shba

kolah menengah atas akan segera diadakan, kami berte

ebih dari itu, aku harap kamu bisa mengerti " ujarnya dengan tatapan

kan waktu itu hanya untuk m

bih dari itu! " Timpalnya tan

ian, menyesal a

sekolah, sunyi dan langit mulai menggelap, tak ada senja cerah di sore hari ini, hanya ada awan gemuruh bertand

akan ini, maaf aku telah melukaimu

*

nya aku menolak ungkapan hati Marcel kepadaku, hingga kelulusan sekolah menengah atas pun berakhir dengan penuh harapan yang terpaksa harus di kubur dalam-dalam, di saat yang bersamaan, ketika aku mulai menjauhi semuany

ota, tepatnya di salah satu kota pelajar yaitu Yogyakarta, dengan berharap bisa melupakan Damian, namun aku tak tega meninggalkan bunda yan

erhatikan oleh seseorang, sampai akhirnya waktu itu tiba, seseorang itu menampakkan wujudnya tepat di kala aku kesusahan mengerjakan beberapa tugas matematika yang tidak aku sukai, y

ab beberapa menit yang lalu, kelas sudah selesai, menyisakan diriku dengan se

a setelah dia duduk di samp

ana, aku lagi sibuk, jangan ganggu! " Ketusku kesal den

cantiknya hilang loh " Godanya lagi den

mencoba mengusirnya dengan sebuah gerakan, namun bukan

eket napa sih "

yang sedang ku pegang, yang sedari tadi hanya ada coretan angka dan beberapa rumus

ak bisa?! " Sung

nyum penuh kesombongan, aku p

dia kembali menatapku dengan ekspr

Ia bertanya dengan tangan yang sedang mema

kuhnya ia berbicara, dengan senyuman yang berbeda, binar ma

Tantangku yang malah di angguki dengan

ar " ujarnya seraya menampilkan seringai ke

ataku terbelalak lebar, 'bagaimana dia bisa melakukan ini

agi ,kau tak berhak menolak!" Titahnya seolah ini hal lucu yang patut di permainkan, bagaimana bisa dia berbi

seenaknya. Tidak, aku tid

a tajam dengan aura yang di

a membereskan buku-buku yang berse

lang? Aku an

ti ia yang berjalan di sampin

*

tkanmu " ujarku seraya tur

tmu ok " tawaran yang menggiurkan bagi kaum hawa

, aku muak jika harus di atur-atur oleh orang asing, yah dia

nya sembari tersenyum devil, aku

pada kakak tingkatku itu, raven adalah mahasiswa semester delapan berbeda denganku yang masih semester dua, dia adalah lak

kagum hanya dalam melihatnya sesaat, warna kulit putih pucat dengan matanya yang berwarna biru terang, sorot tatapan mata yang tajam, dengan Surai keemasannya, di tambah

u dan mengejarku secara terang-terangan, mes

n, ku rasa semesta tak pernah adil dalam urusan asmara, bagaimana tidak? Ia memisahkan dua insan yang saling menyuk

dari bundaku,tepat pada pertemuan malam hari, bunda memberitahu niat baiknya untuk menikah kembali dengan pilihannya, aku sedikit kaget dan tak terima men

u semuanya terasa

membuatmu

shbac

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY