Pandan
as habis, meninggalkan kekosongan hampa di belakang. Menjelang fajar, keputusanku sudah bulat. Aku menggunakan perangkat komu
anis mendorong makanan di piringku, ketika D
esinya serius, tetapi matanya
sudah waktunya. Kita perlu
ang dibuat dengan hati-hati. "Baiklah," kat
permohonan, adegan dramatis. Penerimaanku yang ten
tulus. "Ini hanya... sementara. Ini formalitas. Ini satu-satunya cara untu
mu, begitu selesai, aku akan menghadap Dewi Bulan dan memohon pengampunannya.
eolah-olah aku mengerti. "Aku mengerti," kataku, nadaku sangat datar. "Kau harus
omongannya. "Kau adalah Pasangan terbaik yang bisa diminta seorang A
bertemu dengan pipiku. Dia terkekeh, mengira aku hanya ma
k ini!" katanya, praktis melompat ke
ntai atas. Mereka merayakannya. Mereka pikir rencana mereka sempurna, bahwa
nggenggam permukaan dingin dan halus dari batu lambang Bulan Pera
imu apa yang kau inginkan. Aku ak
itu, aku akan memberi
 
 
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY