img Back To School  /  Bab 3 Pandangan Pertama | 10.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Pandangan Pertama

Jumlah Kata:1098    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

uuaa

kelas, dia menghadap membelakangi pintu. Sedang

ni sontak berucap yan

h, lo, Mil?

he, “Kok nggak pada ke kantin nih?

ari juga sangat menyukai pelajaran Matematika. Berbeda 180% dengan ketiga sahabatnya. Yang sanga

mnya benda itu kemudian dibubuhkan pada buku Tari secara acak, tulisan Tari yang semula sudah r

ap Tari sembari melayangkan

nya kesakitan, Mily malah ta

ami kesusahan ataupun rasa sakit. Yang lain tidak akan tinggal diam, pasti mereka berusaha melindungi, berusaha menjadi yang terdepan untuk menolong. Seperti halnya, peristiwa tadi sewaktu Mily pingsan gara-gara smashan bola Volly. Lan

atenkan untuk selalu ada saat dibutuhkan. Tawa dan tangis, sudah seringkali mere

ily, sewaktu datang dari UKS, senyum mere

t, dasar bocah tengik?” selidi

ue.” Mily menjawab de

a, cepet, lo, jujur, habis ngapain, lo, di

sama. Tetep Emily Hayu Baskor

at kemudian, dia beranjak dari bangkunya, menghampiri Mily yang masih berdiri di depan

at dan dipinjakkan dikursi tempat duduk Mily, dia ber

rgaya.” Lani menimpali pujian dengan tertawa kecil. Kali ini

ulu kaki, lo, yang bau petis ini.” Sekarang

s.” Tangan kanan Diw

ng sepertinya itu kakak kelas mereka. Ketiga sahabatnya kali ini lebih antusias. Lani menarik bangkunya mendekat ke Mily, Tari juga demikian, Diwi tidak berubah posisi. Mereka memandangi Mi

gatannya masih kuat. Disamping baru saja dialami, Mily juga bahagia k

uk, ataupun menyebalkan. Kesan pertama adalah kesan yang manis. Seperti Jus Bob

cerita Mily. Hingga Mily belum selesai cerita. Sahabatnya tiba-tib

p Lani dengan kedua tangan menghimpit tubuhnya

ng banget jadi cowok,” Diwi memuncak, kali ini dia tidak mau tinggal diam. “Siapa yang mau ikut, gue, ngelabrak tuh, cowok. Biar bacotnya nggak asal-asalan. Enak aja, mai

Kita main aman aja. Kita masih baru disini. Takutnya entar kalo kit

genggaman Mily kali ini terlepas, hati Diwi sudah membeku, bongkahann

gu, gue.” teriak Lani m

lingi setiap laki-laki yang dia temui dan sesekal

Diwi, kali ini Mily hanya

ereka. Mulai dari kelas Bahasa Indonesia, IPA, hingga kelas paling garang yaitu IPS. Mereka sempat dipelototi

putar mengelilingi sudut-sudut kantin, beberapa laki-laki dicermati sampai detail. Kemudian, yang

laki itu. “Wih, maaf, Pak. Saya salah orang.” Tern

Diwi menarik bahu laki-laki itu d

sekali lagi Diwi bertanya den

ikkan badan dan menyeruput

enatap matanya tajam. Namun, Argan tidak meng

dibelakang Argan. Diwi melambaikan tangann

pat di telinga Mily. “Mau, dong, kenalin, gue.” Hehehe.

s dahaga. Semua mata tertuju kepada mereka berempat. Tak luput

an banyak bibir yang memberikan beber

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY