img Back To School  /  Bab 5 Tanggal Merah | 16.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Tanggal Merah

Jumlah Kata:1034    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

malam juga menebar kerinduan untuk mereka yang sedang jatuh-jatuhnya. Malam mampu menc

k bertemu dengan Argan. Dia ingin semua hari tetap hari Rabu, hari dimana mereka berdua bisa d

ueeekk…..” suara gorden dibuka p

ma mily terdengar samar. “AYO, cepet bang

noleh jam dindingnya yang bergam

rgegas bangun sambil menanyakan se

buru-buru mandi?” tan

am segini, sih, duuuuh.” Mily ngedumel dan mengerucutkan bibirnya. “Mi

a liat, tuh, kalender sebelah pintu.” Uc

sah bercanda. Ngga

ya ni, mau sekolah tanggal merah.” Sambil te

ya sekarang tidak lagi ke kamar mandi, diteliti satu pe

nggal merah.” Mily menggaruk-garuk kepalanya ya

iasanya, Mily, girang banget kalo ada hari

dari depan kalender, sekarang Mily balik menuju kamarnya

h bu Emil. Yang perintahnya cuma dij

n menjadi pengganggu, dia juga memberikan pagi yang palsu. Bukannya cerah, yang diterima Mily justru ungkapan “ah”. Matanya gersang, tidak bisa memberikan air untuk telaga bibir yang kering.

pi tau porsi. Ibarat gedung pencakar langit. Jika pondasinya tidak kokoh dia akan roboh. Begitupun, dengan keinginan.

an rasa ketika dengan Argan, kenapa laki-laki yang dia temui hanya sekali, sudah seperti bertemu berkali-kali bahkan tidak terhitung hari. Saat ini, ingin sekali saja Mily memandang senyum yang sama, tidak berubah saat pertama bertemu, saat mereka saling be

terjun, terbang lagi, bahkan bebas, berkibar di dalam relung hatinya

mengusir, tapi yang datang semakin ramai. Tidak ribut, ti

an sebentar. Mengingat, pertemuannya dengan Argan tidak sempat menanyakan bebera

r edges, all your perfect imperfections." Suara nada dering pon

dan Tari. Mereka menyambungkan video call whatsapp di Mily.

aaaaaang.” Serempak m

ly menyembunyik

berapa jam tidak bertemu, ditambah lagi tanggal merah hari ini, tak enak ras

g, sih. Ini hari libur loo?”

ah dukun!! Lagi Mily mema

ok tau. Huuuuu..” sahaba

a. Gimana kemarin sama, Kak Argan? Jangan bilang, lo, udah jatuh cinta. Jangan bil

tnya tidak curiga, “Apaan, sih. Nggak lah. Gue, cuma ngobrol biasa aja, ngobrolin kalo mau ada

Imbuh Diwi. “Udah, jujur

ng lagi jatuh tapi sen

i dan Tari. “Gue, nggak

seketika, “Nah, terus maksudny

tu jatuh cinta.” Ucap Lani

nggak jelas, woi.” Diwi mengha

. Gue, cuma belum mandi, terus laper aja. Sema

sih penasaran dengan ekpresi yan

ipta. Dibarengi dengan tertawa bareng, saling ejek, saling kagum dan saling-saling yang lain. Kemudian obrolan yang semakin memb

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY