asing. Foto-foto kami yang tersenyum di dinding adalah sebuah ejekan. Aku bergerak melewati ruanga
yang sempurna. Dia masuk, tersenyum, da
kesayanganku?" tanyanya, ta
etapi memaksakan senyum lemah. "
e dapur. Dia kembali dengan segelas susu hangat
natap teman-temannya dengan geli yang kejam beberapa jam sebelumnya. Perutku mual. A
ima," kataku, suar
senyumnya menegang di ujung bibir. "Apa k
ata-kata itu
bisa," desakku, menyingkirk
tu luntur, digantikan oleh kilatan kejengkelan. Begitu cepat se
uaranya rendah dan tegas. Itu buka
in minum, cairan hangat yang sedikit manis itu meluncur ke ten
daku. Tungkai dan lenganku terasa seperti timah,
baring," gumamku, kat
sekarang terasa seperti belaian laba-
a sosok lain di ruangan itu, bayangan bergerak di pinggiran pen
g aneh di kulitku. Aku merasa dilanggar, sebuah kesalahan mendalam dan prim
an berjalan ke rak buku di ruang tamu. Terselip di belakang deretan novel klasik ada sebuah kotak hitam kecil. Sebuah kamera ter
laptopku. Tanganku stabil. Aku harus melihat.
kosong sampai aku melihat gerakan. Rekama
orang masuk ke rumah. Jantungku berhen
aat mereka berdiri di atas tubuhk
g kebencian murni. "Dia terlih
suaranya santai. "Bekerja dengan bai
i wajahnya. "Jadi, seperti ini dia saat penu
penurut,' begitu Erlan menyebutnya dengan elegan. Aku ingin memastikan itu sempurna untuk pesta. A
ini selama berminggu-minggu. Membiusku, menguj
nya, Elsa?" tanya Erlan, ha
. "Dia mengisi kepalanya dengan ide-ide tentang kehidupan normal,
si pemujaan murni. "Tidak ada y
. Seorang pria yang tidak kukenali. Dia tin
bersedia membayar mahal untuk 'uji coba' sebelum pesta
saat Elsa secara resmi 'kembali'," Bima
l dari dalam pipiku. "Hanya perlu menguji kadar oba
angkat kecil. "Sempurna. Di
asi, menyelesaikan rencana mereka untuk penghinaan publikku. Kemudian Bim
n keluar dari bibirku. Kedalaman kebejatan mereka tak terbatas. Ini bukan hanya ta
metar, memaksa keputusasaan turun
pintu depan terbuka. "Ale
Bi
Aku cepat-cepat menyimpalku, mencoba menjaga
ngmu. Kau terlihat sangat tidak bersemang
jantungku berdebar kencang.
"Bagus. Aku perlu ke atas seb
han hidupku mengambil alih. Ponselnya a
sandinya adalah tanggal ul
nyadarinya-kilau samar di bagian bawah layar. Kutekan ibu jariku di atasnya, dan antarmuka ke
ukenali. Orang pertama di daftar prioritasnya adalah Elsa. Riwayat ob
t obrolan grup.
u membuat na
ng Al
GOOGLE PLAY